dan perhiasan²? Mengapa kau bahkan mérasa kurang senang ? Aku heran !”
Dan² perhiasan²? Mengapa kau bahkan merasa kurang senang ? Aku heran !”
Kata² istrinja ini membikin hati L'ok Giam makin risau Betapa tidak ? la memikirkan bat wa persoalan ini sungguh tidak mudah. Maka ber hari2 Liok Gam tidak berani masuk kemarkas Karuan sadja Ko Nga Lue si Siauwya atau tuan ketjil jang gandrung kasmaran itu makin gundah gulana Badannja makin kurus wadiannja putiat seperti marat hidup dan katanya seperi orang tidak waras, Sering bertakap² sendiri dan menjanji tak karuan ko Ku makin sibuk menukirkan nasib anak satu²-nja
Suatu hari dipanggillah penasehatnja dan Liok Gam kemarkas Pek Hoo Tong untuk merundin, kan hal ini. Begitu menghadap Liok Giam segera ditegur dengan keras :
“Kenapa kau tidak mendjalankan tugasmu?” Agak gugup Liok Giam memberi 'djawaban :
“Maafkan hamba, Taydjia, sebenarnja sudah kujari ketika jang baik. Rentjana hamba jakni apabita Liem Kauw Thao bertugas, maka hamba calling pada pelajan tua untuk menjampaikan hal ini pada Siauwya, biar Siauwya dolan kerumah hamba. Dengan démikian sesekali bisa mampir keLiem Hudjin. Tetapi Siauwya tidak pernah menerima code² ini.“
Ko Kiu panas dingin dan membentak lagi :
“Djangan kau permainkan anakku jang
9