bun jang baru. Mereka ingin mengetahui sampai dimana kekuatan dan keli. . .ya sipendjaga baru itu.
Tio Sam sitikus litjin dan pandai bertipu muslihat membuka suara ;
„Kita nanti petang beramai2 mengundjunginja Hari ini belilah beberapa tjawan arak dan makanan sebagai bingkisan Dia pasti tidak tjuriga, sebab kita datang untuk berkenalan Nanti supaja kita datang dan mengerumuninja, saat itu aku dan Lie Shu Ay madju dan Kui untuk memberi hormat Kalian harus segera bertindak dan mengerojoknja, apabila aku dan Li Shu Ay nanti berhasil menarik sepasang kakinja. Haha ..... haha ..... Bagaimana? Bukankah tipu ini baik dan besar kemungkinan kan berhasil ? Hahaha .. hahaha .. hahaa ...“ Sitikus menjeringai sehingga gigi2nja jang kuning mas itu terlihat semuanja.
Si ular berbisa pun menjetudjui rentjana ini, katanja ;
„Kalau dia dapat kita rubuhkan, pasti tidak ada muka lagi untuk mendjabat sebagai pengawas kebun. Haahhaaa ... setudju banget, setudju banget .. hahaa Akoor deh
Anak buahnja jang berdjumlah ± 40 orang ber-sorak2 dan memudji usul Pangtjunja.
Sore hari itu Lo Tie Djim setelah mandi dan tangsel perutnja, ia mondar mandir
50