"Bukankah kita telah mengangkat saudara, dan bertekad dengan sembojan, bahagia sama dirasakan, derita sama dipikul ? aku bukan manusia rendah jang suka mungkir akan djandji dan merubah sikap.
Ketahuilah aku Kiu Bun Liong si 9 naga tidak mempunjai sifat jang demikian."
Tju Bu dengan rasa malu mendjawab ;
"Maafkan kami sdr ku kami sedih engkau ikut terlibat kesukaran, dan bukan kami berprasangka atas dirimu."
Su Tjin dengan njaring "Marilah kita ringkas barang² jang berharga untuk kita bawa lari, dan rumah i n akan kubakar, dengan demikian kita mudah menerobos kepungan."
Tatkala itu barisan kuda tentara keradjaan sudah sampai dihalaman rumah Su Tjin, mereka berlontjatan turun, dan segera mengadakan pengepungan.
Su Tjin keluar namun dihadang oleh 2 serdadu sedang ditangan mereka siap dengan pedang dan tombak.
Su Tjin membentak ;
"Malam² kalian bikin ribut rumah orang, atas perintah siapa kalian datang kemari ?"
Salah seorang serdadu keradjaan tertawa dingin dan mendjawab:
"Tidak usah banjak lagak, Pemerintah telah menerima laporan bahwa kau telah berkomplot dengan bandit gunung Siauw Hwa San, maka tidak usah kalian bersembunji, perintan Kiu Bun Tee Tok untuk segera meringkus kalian, menjerahlah kalau ingin selamat".
Su Tjin dengan tenang berseru :
"Baik, tunggu diluar! Saja ada soal penting jang perlu kami rundingkan !!!
Tju Bu, Tan Tat, Yang Tjhun dan Su Tjin segera berunding.
19