Lompat ke isi

Doktor Maugars/Volume 1

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

Doktor Maugars

DI TJERITAKEN

oleh

F. Wiggers.


Bagian Pertama

Sjahdan maka di tjeritakenlah toean Joramie, seorang bankier jang kaja besar, soedah sakit begitoe keras sampe orang tida bisa harep lagi dia aken bisa idoep.

Dalem sakitnja maka doktor Andral, dia poenja sobat jing paling lama dan jang paling baik, rawatin padanja dengan baik baik, bilang djam doktor Andral sering doedoek djaga pada toean Joramie Segala kapinterannja dia soedah rjoba pake boeat bikin baik sama toean Joramie tetapi tida bisa. Dia sampe panggil seorang temannja jang tersohor pinter sekali dalem perkara obatin orang sakit tetapi pertjoema.

Doktor doktor soedah bilang: „Adjalnja orang jang sakit soelah dekat sampe padanja. Ilmoe soedah tida anggoep melawan lagi.

Oemoernja toean Joramie anem poeloe sembilan taon dan dia djadi begitoe pajah, katanja sesoedahnja dia poenja isteri mati.

Memang betoel toean Joramie moelai sakit sedari matinja dia poenja isteri, tetapi apakah soenggoe soenggoe dia sakit lantaran teramat sedih, terlaloe sakit ati jang ia keilangan istri? Ia tida taoe tjeritain hal ini. Maskipoen sama doktor Andral atau laen orang sobatnja jang paling baik dia belon pernah tjeritain.

Orang tida taoe jang tempo Joramie oemoer anem poeloe satoe taon dia kawin sama nona Cesarine Leverdier, ini nona sabenarnja njonja isteri kawin dari toean graaf Gaston de Soleure djadi sebetoelnja itoe njonja ada poenja doea soeami.

Hal ichwalnja itoe njonja selama lamanja tinggal rahasia.

Dia tida sedih jang itoe njonja mati, tjoema dia sakit ati, kenapa dia soedah kawin sama orang jang begitoe djahat jang begitoe hina.

Kenapa sampe djadi begini, sedang dia tempo masih moeda, dia tjintain soenggoe soengoe satoe nona jang manis sekali, ia itoelah katjintaannja jang pertama.

Itoe tempo dia baroe beroemoer doea poeloe doea taon, itoe nona baroe toedjoe bilas. Dia tjinta itoe nona, dan itoe nona poen djoega tjinta sanget padanja, dia orang masih begitoe moeda, masih pendek pikiran, melaenken ingat oentoeng senang jang sebentaran sadja di dalem ati.

Pada soeatoe bari dia di panggil oleh seorang teman dari familienja. Dia misti pegi djaoeh, apa bole boeat dia dapet pekerdjaan bagoes ada banjak pengharepan aken madjoe betoel, dia pegi djadi djoeroetoelis nommor tiga di kantor notaris.

Ach tempo dia pegi ambil selamat tinggal dari dia poenja Clara jang toenggal, jang tida kedoeanja di dalem doenia, adoeb, antjoer hati di dalem. Katanja pada Clara ketjintahannja:

„Ach djanganlah sedih Clarakoe, akoe nanti poelang kombali”.

Ja, ja, angkau tentoe poelang, tentoe, akoe taoe sebab akoe teramat tjinta padamoe.

Ach ketjinta-an djiwakoe djangan koeatir. Kedoea bertangis tangisan, dia orang berpelokan, laloe bertjereilah kedoea orang jang teramat bertjintahan.

Liwat ampat taon dia kombali. Dia soedah djadi djoeroetoelis nommor satoe dari notaris di New York, dan soedah ada aandeel-aandeel dalem pekerdjaannja itoe notaris, ia soedah ada oewang simpenan sedikit.

Clara poen dia tida loepa sekali-kali, malahan dia poelang ini tjoema dari sebab dia ingat sama Clara. Pada dirinja ia kataken:

„Apabila akoe poelang, akoe lantas kawin sama Clara, akoe bawa dia pegi ke Amerika.”

Tetapi kasian, Clara soedah tida ada lagi

Tida sebrapa lama sesoedahnja dia poenja katjintahan pegi dari itoe temrat maka Clara soedah tida bisa semboeniken lagi maloenja.

Clara misti djadi iboe.

Clara poenja papa seorang teramat bengis, tempo dia taoe anaknja soedah sebegitoe roepa dia lantas oesir anak itoe seperti andjing, dan dia poen soempahin djoəga. Dia tida pikirin apa aken djali dari anak itoe jang aken di lahirken.

Malem tengah malem Clara brangkat keloear dari roemah tjoema aken soepaja ia djangan di liat orang, dia bawa satoe boengkoeзan ketjil, ia itoe pakeannja.

Sedari itoe tempo orang tida bisa tjarita satoe apa lagi dari Clara pada Joramie.

Orang tida bisa bilang kemana peginja maskipoen Clara poenja papa tida taoe apa jang soedah kedjadian dengan anak itoe.

Sedinja Joramie tida sedikit jang ia tida ketemoe ketjintahannja, ia lekas naik kapal lagi poelang ke Amérika dengan ia sesalin, dirinja jang dialah djadi sebab sampe Clara tida ketaoean kemana peginja, dengan melarat dan sengsara.

Ingatan ini senantiasa membikin sakit atinja Joramie sering dia maoe loepa-loepain maka semangkin keras ia bekerdja, tetapi kasian tida bisa di loepain, dia selamanja ingat anaknja jang belon taoe memandang radanja, dia ingat Clara mamanja itoe anak.

Lantaran ia serahken atinja dan pikirannja pada pekerdja-annja sama sekali soepaja ia bole loepa-loepain katjinta-annja maka ia madjoe betoel, apa djoega kerdjaan jang di pegangnja, semoea loeloes dan membri oentoeng banjak padanja sehingga tempo ia oemoer ampat poeloe taon ia poelang ke Frankrijk, ia soedah terkenal djadi seorang hartawan besar.

Di Frankrijk poen ia tida loepa ketjintaannja jang pertama, dari itoe ia tida berniat aken beristeri.

Sampe Joramie berkenalan sama Cesariné Leverdier seorang perampoean jang paling bagoes di antero kota Parijs. Sama ini perampoean dia djadi kawin.

Selagi ini njonja idoep, tida brentinja rame-ramean di roemahnja toean Joramie, tida brenti festa, tetapi seabisnja njonja mati ia sama sekali djadi seperti orang jang tida maoe ketemoe, orang lagi melaenken dia poenja sobat jang paling baik, dan satia padanja, itoelah jang di trimanja di dalem roemah.

Joramie semangkin hari semangkin bersedih ati dan orang semoea kira jang dia sedih itoe dari sebab kematian isteri, orang sampe poedji betoel padanja jang dia begitoe tjinta isterinja; kasian, orang-orang itoe jang salah doega.

Betoel lantaran kebagoesannja Cesarine sampe Joramie loepain Clara bebrapa taon lamanja, tetapi sekarang sesoedahnja itoe istri mati dan di ketahoei djoega apa perampoean itoe maka terlebi lebi keras lagi di rasainnja tjintanja pada Clara.

Soenggoe Clara sendiri jang dia tjintain dengan soetji ati, Clara jang telah di oesir oleh orang toeanja sebab mengandoeng boewah tjintanja, dia itoelah jang paling dia tjintain.

Ach dia, Joramie jang djadi lantaran sampe Clara menanggoeng maloe dan soedah merasa melarat dengan sengsara.

Apakah goenania sekarang oewang berpoeloe miljoen jang dia koempoel bertaon taon Apa sekarang maoe di bikin dengan oewang itoe? Dia ada poenja sanak orang orang jang tjoema baik padanja sebab ada pengharepan boeat mendapet bagian dari kewarisannja Kaloe begitoe boeat ini orang oranglah dia bekerdja berlelah memboeang kringat?

Ja. Allah ja Rabi! kenapa dia begini sendirian tida ada anak jang merameiken roemah dengan tangis dan tetawanja, tida ada istri jang bisa menghiboeri soesah atinja. Sekarang jang dia soedah rasa napasnja malaikat maoet dekat padanja baroe dia poen merasa apa artinja, tida mempoenjai anak istri jang di tjintain. O! semoea miljoennja dengan soeka hati, dengan girang dia maoe serahken pada siapa djoega jang bisa kasi padanja anak istri jang tjintain dia.

Ach, soedah tida bisa, dia misti tinggal sendirian. Nanti kaloe semoea aken gelap di matanja dan di sekalian apa djoega di dekat dekatnja, baroe dia aken merasa terleti berat lagi jang dia tida ada anak istri aken bitjara sebelonnja ia brangkat pegi pada perdjalanan jang adjaib jang ternama kematian.

Adapoen djikaloe Clara di perlindoengi Allah, djikaloe ia tida mati keboenoeh lapar dan aoes, djika dia tida mati melarat, tentoe di dalem doenia misti ada seorang perampoean bernama Clara dengan anaknja.

Joramie tida bisa pertjaja jang Clara mati. Sedang semoet jang begitoe ketjil dan hina di pliarahken Allah jang Maha koeasa, betapakah seorang manoesia jang melarat, jang ada dalem soesah. Tetapi kaloe dia idoep di manakah dia ada?

Tida abisnja ia memikirin halnja Clara dengan anaknja. Sering ia poekoel kepalanja mengingatken perampoean itoe.

Tetapi Allah ta. ala telah takdirken jang Joramie misti mati sendiri diri, tida ada seorang anaknja atau istrinja aken toetoep matanja, aken membri penghiboeran jang paling pengabisan.

Doktor Andral selamanja bikin enak atinja Joramie, selamanja dia bilang penjakit itoe aken semboeh kombali, tetapi Joramie merasa jang dia semangkin djadi lemas, dia semangkin pajah, dia merasa jang besok atau noesa dia tento pegi dari doenia ini maka dia bikin satoe soerat testament dan dia tambahin lagi toelisan kira kira doea poeloe moeka katja.

Tempo soedah maka dia soeroeh panggil graaf de Soleure.

Sesoedahnja Cesarine mati maka kedoea bekas soeaminja perampoean itoe djadi bersobatan baik sekali ampir seperti soedara.

Graaf de Soleure dateng beromong sama Joramie kira kira doea djam lamanja, soedah itoe dia di trimain itoe soerat soerat.

Tempo ia poelang, dia mampir doeloe keroemahnja Mr. Simeon, notarisnja toean Joramie. Pada dia itoe di trimahken itoe testament rahasia dan soerat soerat jang laen di bawa oleh graaf aken di batja nanti kaloe Joramie soedah mati.

Doktor Anral ada dalem kamarnja Joramie, semoea soedah menjataken jang ia ini tida aken idoep lagi sampe besok.

Dalem roemah jang bagoes itoe teramat sepinja, orang orang jang berdjalan seperti bajangan, tida bersoeara. Pintoe terboeka dan ketoetoep poen tida kadengaran orang beromong dengan berbisikan.

Dalem kamar jang doeloe di pake njonja Joramie djadi kamar rihas ada doea toean lagi doedoek doedoek sebelah menjebelah.

Jang satoe sedang besarnja, gemoek gembor, moekanja tida enak di pandang, bibirnja tebal, matanja teramat tjerdik dan djahat romannja, tida brani memandang orang, oemoernja lima poeloe taon, namanja Joseph Rabioth.

Ini toean djadi sanak dari fihak Joramie poenja mama.

Tempo soedah doea poeloe taon dia keloear dari dessa tempat tinggalnja boeat pegi ke Parijs di mara dia lantas pegi ketemoe Joramie dan minta di toeloeng, maka dia di toeloeng dengan perkataan dan dengan oewang.

Rabioth bekerja dengan itoe oewang beroentang sekali, sampe dia bisa beli tanah dan roemah jang membri hasil padanja setaon tiga poeloe riboe frank. Tetapi orang kaloe soedah atoe kali beroentoeng mendapet oewang sedikit, dia maoe lebi, dia seperti bertambah lapar pada oewang. Dia kepingin bisa dapet itoe oewang dari Joramie. Wah, sering dia tida bisa tidoer kaloe malem dia memikirin oewangnja Joramie jang aken ketinggalan kaloe dia mati.

Djadi tempo dia dapet dengar Joramie soedah ampir mati dia lekas dateng. Dia memang waris bersama sama lagi doea orang, dari itoe dia misti ada bersama sama.

Dia soedah itoeng itoeng jang harta peninggalannja Joramie aken terbagi tiga, dia jang dekat di itoe tentoe bisa bikin soepaja dia dapet lebian dari jang laen laen Itoe roemah aken djadi dia poenja bagian, dan dia seperti doega dirinja soedah orang hartawan seperti Joramie.

Maskipoen Joramie belon mati, dia itoe di dalem roemah soedah membawa tingka seperti orang jang ampoenja roemah.

Orang jang satoenja jang lagi beromong sama Rabiot ia itoe satoe anak moeda oemoer tiga poeloe taon, roepanja seorang baik baik, tjoema tingkanja membikin orang tida soeka padanja orang meliat dia seperti orang meliat oelar jang bagoes romannja tetapi takoet di dekati Namanja Henri Cordier dia djadi djoeroetoelis jang paling di pertjaja dari Joramie soedah doea taon lamanja.

Joseph Rabioth berteman baik sanget sama dia, sebab Joseph selamanja misti taoe apa jang kedjadian sama Joramie dan Henri kasi semoea keterangan asal sadja Joseph djangan loepa padanja djika Joseph soedah trima poesakanja dari Joramie.

Orang doea itoe omong relahan pelahan tetapi njata djoega dia orang omong seperti bergiat.

Katanja Joseph Rabioth: „djadi kau taoe tentoe jang akoe poenja misanan tida panggil notaris?“

„Akoe taoe tentoe.“

„Djadi tida ada testament?“

„Akoe taoe hetoel tida ada testament.“

„Bagimana kau bole bilang tentoe tida ada.“

Belon brapa hari doktor Andral kasi ingat padanja soepaja dia oeroesin semoea, djangan ajal ajal.

Begitoe? abis apa katanja?

Toean Joramie gojang kepalanja dengan sedih serta katanja.

„Akoe mengarti toean doktor, akoe mengarti apa toean maoe bilang, tetapi pertjoema sadja akoe tida oesah bikin apa apa lagi“

O! bagoes sekali dia menjaoet, memang dia tida oesah bikin testament, dia boekan taoe djoega jang dia ada poenja sanak jang sah, apa goena bikin testament dia taoe jang harta peninggalannja semoea misti di bagi bagi antara sanaknja sekarang dia bisa mati dengan senang.

Toean poenja bitjara banar sekali, tetapi. . . .

Apa tetapi.

Akoe rasa toean Joramie soedah loepain dia poenja boedjang boedjang jang lama jang bersetiawan padanja, dan akoe secretarisnja jang djaga padanja begitoe baik dengan begitoe radjin, poen djoega dia loepain.

Djawab Rabioth. Kaloe begitoe kau kira akoe ini pertjoema sadja tida bisa bales orang poenja ati boedi? Djangan selempang akoe taoe bagimana akoe misti oepahin dan siapa jang paling haroes di presenin. Kendati Joramie tida ingat orang orangnja sekarang ini tempo dia masih idoep ach, boedjang boedjangnja djoega taoe bagimana misti menarik hasil dari toeannja. Joramie taoe jang boedjang boedjangnja ada poenja tjelengan dari doeit kelebihan, atau jang djato dari selah selah djari. Ach semoea orang jang bekerdja sama Joramie djadi gemoek, baik badannja baik kantongnja, soedah tida mengapa, kau tida oesah koeatir akoe taoe apa jang akoe djandjiken padamoe kendati akoe sendiri tida perloe pake satoe sekretaris, akoe toch tida aken loepain padamoe.

Ja akoe memang harep harep pada toean.

Benar sekali. Toean Joramie ada omong djoega masih sama doktor.

Tjoba apa katanja sama itoe toean.

Katanja: „Ach akoe soedah tida oesah perdoeliin lagi apa jang kedjadian kaloe akoe soedah mati Djikaloe akoe poenja harta peninggalan tida djato pada tangan jang akoe kepingin harta itoe aken djato orang orang jang dapet itoe harta tentoe taoe apa misti bikin.

Aai! apa dia maoe bilang?

Akoe tida taoe.

Apa barangkali dia maoe bilang jang dia sakit ati jang kita orang djadi warisnja?

Bole djadi, toean Rabioth.

Dia ini tarik moeka asem serta katanja memang Joramie bentji sama kita orang akoe taoe tetapi kendati begitoe djoega kita semoea dia poenja misanan dia prenja waris dia tida oesah takoet jang itoe harta semoea aken di sia siaken. Djadi sabenar benarnja toean Joramie tida bikin testament? Na, itoe jang paling perloe, sekarang akoe senang betoel betoel senang sebab kau pertiaja, akoe tadinja koeatir jang dia kasi semoea harta bandanja pada gredja, atau orang miskin dan laen laen; sebab djaman sekarang memang orang orang moelai gila kepingin biar orang omongin dia kaloe dia soedah kakoe kaja gedebok pisang. Betoel akoepoen berkoeatir jang Jeramie kasi oewangnja pada roemah sakit dan laen laen.

Baeknja dia tida begitoe tergila gila.

Tempo dia masih idoep dia soedah boeang oewang sampe banjak. maka itoe baik dia ingat familienja sekarang jang dia soedah ampir mati. Tjoba sekiranja masih idoep tentoe kita orang tida aken bisa dapet bagian barang sapeser kita orang tida bisa melawan satoe apa sebab dia toeroet sadja apa istrinja maoe.

Ja, toean Rabioth akoe taoe.

Akoe sih tida perdqeli sekarang ini jang itoe testament di bikin sebab apa goenanja sekarang jang misti trima poesaka soedah mati lebih doeloe dari

Betoel dia gila aken kawin, sato nona moeda sedang dia oemoernja soedah anem poeloe taon.

Apa toean Cordier kenal djoega njonja Joramie? jang kesohor dan biasa di seboet njonja Joramie jang elok dan tjantik?

Akoe belon taoe liat sama njonja tatapi akoe dengar banjak tjerita dari dia.

Ach, soenggoe tjakep sekali, tida ada perampoean di doenia jang begitoe elok. Toeannja gilain dia, di itoe tempo akoe taoe sendiri toean Joramie ada bikin satoe testament boeat dia. Dalem itoe testament kita orang sanaknja sendiri tida di seboet seboet. Apa kah soedah djadi dari itoe testament? apa toean taro itoe. jang meninggalin poesaka, tetapi akoe toch kepingin taoe djoega apa soedah djadi sama itoe testament.

Tempo njonja Joramie mati, toean tida bikin mati itoe testament tida di robah. Barangkali toean poenja misanan tida ingat atau tida perdoeli-in lagi itoe testament djadi tinggal sadja sama notaris.

Adapoen kira kira doea boelan ini sekoenjoeng koenjoeng dia ingat lagi itoe testament. Dia soeroeh akoe pegi ambil itoe dari notaris dan di hadepankoe, dia tida boeka lagi itoe soerat dia boeang sadja sebagimana ada ke dalem api.

Ach ja, apa lain dia maoe bikin sama soerat jang begitoe.

Betoel djoega toean poenja tjerita.

Apa di blakangkali toean Joramie tida bikin soerat laen, dia tida toelis toelis.

Tida, semoea soerat soerat dia soeroeh akoe toelis. Ada satoe tempo, waktoe dia masih koewat djoega, dia ada bekerdja toelis toelis sendirian tiga hari lamanja, dia tinggal sadja dalem kamar, tida satoe orang boleh ada bersama sama, dia lagi bikin betoel dia poenja boekoe boekoe. Toean taoe sendiri laen dari dia tida taoe begimana keadaan harta bandanja dalem boekoe boekoe jang tersimpan dalem lemari besi.

Ja, ja, akoe taoe.

Dari itoe poen biar bagimana akoe tida bisa bilang tetap dia poenja harta kekaja-an ada sekejan.

Tida mengapa, nanti djoega kita taoe boekan? Apa toean Joramie sering trima tetamoe?

Wah, djarang sekali, tjoema toean graaf de Soleure dateng satoe kali sadja.

He! graaf de Soleure, akoe tida kenal itoe orang.

Itoe toean djoega sobat keras sekali dari toean Joramie.

Apa dia sering dateng kemari?

Selamanja akoe ada di sini tjoema satoe kali akoer liat dia dateng.

Begitoe.

Soedah ampat boelan toean Joramie tida pegi pegi lagi dari roemah toean taoe sendiri, tetapi doeloe, saban minggoe dia misti pegi satoe kali maka di roemahnja graaf de Soleure.

Apa itoe graaf kaja?

Wah! dia barang kali lebi kaja doea kali dari toean Joramie.

„O! beroentoeng djoega, akoe tida oesah koeatir dia maoe erret sama Joramie, djadi kau taoe betoel jang tida ada orang jang koerang bole di pertjaja ada dateng sama Joramie.

Tida, tjoema toean pastoor sadja jang dateng.

Satoe padri? berseroelah Rabiat dengan ngeri.

Aai! kenapa toean begitoe heran jang satoe padri satoe toean pastoor dateng sama toean Joramie.

Ach, memang akoe tida soeka liat boeroeng gagak selamanja berpakean serba itam jang dateng memboedjoek orang sakit.

Ach toean Rabioth........

Akoe sama sekali tida pertjaja bangsa begitoean, dia orang keliwat bisa memboedjoek orang. Apa Joramie sendiri minta dateng satoe pastoor?

Tida.

Na, apa akoe bilang dia orang sama djoega gagak jang taoe di mana aken ada mait.

Toean padri tempo dengar jang toean Joramie sakit keras dia lantas dateng ketemoein padanja.

Bagimana Joramie trima dia?

Dengan senang hati dan toean Joramie bilang banjak trima kasi jang toean pastoor dateng.

Apa lama dia orang beromong omong?

Ada setengah djam.

Sendirian?

Doktor dengan akoe ada bersama sama.

Apa pastoor boleh kombali?

Ja semalem toean Joramie minta dia dateng sebab toean maoe dirinja di sembajangin"

Doea doea toean itoe laloe bediri keloear dari itoe kamar pegi djalan menoedjoe kamarnja toean Joramie.

Sampe di kamar sebelah dia orang liat ada satoe orang dateng menangis nangis, ia itoe boedjang kamarnja toean Joramie.

Secretarisnja Joramie tanja plahan plahan „Bagimana?

Si boedjang gojang kepala.

Apa soedah mati."

Belon tetapi dia soedah tinggal tarik maoet sadja.

Orang bole masoek?

Ja, sekarang bole.

Siapa ada di dalem?

Toean doktor bersama sama lagi tiga orang sobatnja jang maoe ada sama sama di tempo matinja.

Rabioth bersama sama secretarisnja toean Joramie masoek diam diam kedalem kamar.

Moekanja toean Joramie soedah poeti seperti kaen poeti, tangannja satoe ada terletak di atas kaen panas, soedah lemas romannja, tangannja jang laen di pegang toean doktor, matanja mendelik sadja, seperti orang jang maoe memandang di blakang lelangse kematian aken tjari taoe rahasianja.

Joseph Rabioth madjoe mendekatin tempat tidoernja Joramie dengan tangisnja:

Ach neef, kasian neef.

Setelah jang maoe mati dapet dengar itoe soeara lantas badan jang soedah kakoe itoe bergeraklah, matanja berkedip bibirnja ketarik seperti orang maoe bitjara.

Doktor sigrah soeroeh Rabioth keloear dari kamar atau laloe dari tempat tidoer soepaja djangan ia keliatan orang jang maoe mati.

Tida lama dateng boedjangnja Joramie jang toea, ia doedoek di betoelan kepalanja dia poenja toean, dan tida lama kepala itoe seperti berpaling memandang moekanja itoe boedjang kaja ia maoe minta apa maoe pesan pada boedjang itoe; keliatan moeloetnja bergerak dadanja kepaksa mengeloearken napasnja, hingga kadengaran soeara ia itoe:

„Clara“ jang di seboetken.

Rabiot djoega dengar nama itoe, ia gemetar ia pasang koepingnja.

Clara? Dia seboetken Clara?. . . .siapa itoe Clara? berfikirlah Rabioth.

Dalem kamar itoe soenji sekali, djaroem djato kadengaran.

Sama sekali Joramie seperti mengoelet badannja ketarik, nafasnja pandjang keloear bibirnja bergerak seperti tadi ia seboetken Clara tetapi tida kadengaran melaenken nafasnja sadja jang abis.

Doktor Andral pasang koeping di dadanja Joramie, ia angkat lagi kepalanja serta katanja.

„Soedah abis"

Boedjang jang toea berkoei dengan tangannja teramat sedih.

Joseph Rabioth jang tadinja seperti orang bongkok dan lemas, sekarang ini berobah soenggoe romannja.

Ia bediri lempang, dadanja di angkat tinggi matanja manjanja aer moekanja seperti dia maoe kata:

„Sekarang akoelah jang djadi toean di sini“


III

KONTJI KONTJI PETI BESI

Pertama tama jang di bikin oleh Joseph' Rabioth tempo ia keloear dari kamar mati ia itoe, dia kirim doea kabar kawat begini boeninja:

„Misan Joramie soedah mati. Lekas dateng“

Satoe kabar kawat di kirim kepada toean Forerel: toekang tabang di Beaugency (Loiret)

Jang laen di kirim kepada toean Parizot orang tani di Granval, distrikt Nenville, dekat Courmont.

Doea doea kabar kawat di soeroe bawa pegi ke kantor kawat.

Semoea orang, boedjang boedjang di dalam roemah soedah pandang toean Rabioth seperti toean roemah sebab ia waris dari toean jang meninggal, tjoema itoe boedjang kamar dari toean Joramie tida begitoe, ia sendiri dirian tida memperdoeli-in pada Rabioth.

Adapoen dia ini soedah bikin dirinja memang seperti toean roemah.

Doktor Andral soedah tida perloe lagi ada dalem roemah, abis toetoep matanja dia poenja sobat baik, ia keloear dari roemah.

Dalem kamar mati di pasangin lilin doea belas dan toean Henri Cordier adjarin sama Joseph Rabioth aken panggil doea niko (padri perampoean) boeat djaga mait.

Katanja Rabioth pada bekas sekretarisnja toean Joramie: „kau taoe sendiri jang akoe tida bole tinggal misanankoe dengan tida di rawattin sebagimana misti. Akoe tinggal di sini biar akoe tidoer di salah satoe kamar dalem roemah.

Ada tiga kamar, jang paling bagoes ia itoe kamarnja njonja Joramie almarhoem.

Baik, akoe pilih sadja itoe kamar. Tjoba kita liat liat laen laen kamar, toean taoe semoea baiklah toean oendjoekin padakoe satoe satoenja.

Dia orang masoek di satoe satoe kamar makan matanja Rabioth tertjengang memandang barang barang begitoe bagoes.

Astaga! berkatalah ia, astana keradjaan tida bisa lebi bagoes dan kaja perihasannja seperti di sini Ach bagimana senang orang kaloe begitoe berharta begitoe kaja. Ach boeat akoe sih terlaloe banjak. Itoe pigoera pigoera dan boeneka boeneka dari proenggoe misti di djoeal sadja. Ach, sajang sajang oewang begitoe banjak di boeang aken barang barang jang tida bergoena. Begitoelah orang kaloe terlaloe kaja tida taoe apa misti bikin dengan oewangnja. Kaloe seperti akoe, lebi soeka oewang kontant dari barang barang.

Rabioth masoek dalem kantoornja Joramie ia bediri di hadepan lemari besinja Joramie dengan berfikiran.

Astaga, bagoes benar, di tembokkin koeat koeat di sitoelah tempatnja itoe oewang bebrapa miljoen.

Matanja Rabioth bertjahaja.

Katanja pada Cordier: „Akoe kepengen taoe" km, sampe ada tida slot, tiga koentji. Akoe poenja misan misan jang laen nanti dateng besok, akoe rasa baik kita boeka sekarang ini lemari sabelonnja itoe doea dateng, mana kontji kontjinja?

Setaoe.

Zoo! berkatalah Rabioth, ia tida pertjaja sama Cordier.

Toean Joramie selamanja pegang kontjinja sendiri.

Ja, sekarang dia soedah mati.

Barangkali di taro di sana sini di dalem latji.

Orang orang berdiam, kemoedian katanja pada Cordier dengan plahan plahan:

Toean Cordier kita misti dapet itoe kontji kontji ini malem kita misti boeka ini lemari besi.

Apa toean prentahken akoe.

Ja, tentoe sekali.

Toean Cordier mendjoera.

Rabioth berdjalan lebi djaoe ia preksa semoea kamar kamar sampe jang di dalem tanah poen tempat makanan dan minoeman djoega di priksanja. Dia liat anggoer bourgogne jang enak enak sampe ia mengilar.

Samantara itoe, tentoe menoeroet kahendaknja toean Joramie, maka boedjang jang toea itoe kasi taoe pada graaf de Soleme jang toean Joramie soedah meninggal.

Sjahdan malem kira kira poekoel sepoeloe Henri Cordier masoek ke dalem kamar mati, ia melaga maoe ambil soerat soerat jang perloe misti di pakei

Maitnja toean Joramie soedah di toetoep kaen poeti di djaga oleh itoe doea padri prampoean.

Secretarisnja toean Joramie tjari di sana sini, dia tjari di bawah bantalnja mait itoe hingga membikin koerang enah atinja itoe doea padri prampoean.

Tida ada kontjinja.

Henri Cordier keloear dengan mendongkol sekali,

Katanja pada Rabiot0 Akoe tida bisa dapet itoe kontji.

Toean tida tjari betoel.

Akoe tjari koeliling tida dapet, akoe taoe tentoe jang itoe kontji kontji semoea soedah tida ada lagi di dalem kamar.

Kaloe tida ada di sitoe, di mana adanja.

Clement, toean Joramie poenja boedjang kamar tentoe dia jang simpen, sebab dia jang paling pertjaja

O! orang itoe akoe sekali kali tida pertjaja tjoba pegi liat dimana dia ada, toean Cordier?

Secretaris ini betoel maoe bediri pegi.

Lantas Rabiot bilang: „toenggoe sebentaran akoe ikoet.

Di kamar depan dia orang dapetin ada hofmeester dengan lagi lima orang boedjang jang laen.

Akoe tida liat Clement, berkatalah Rabiot.

Ada satoe djam dia soedah pegi berkata hotmeester.

Kemana peginja?

Ke kamarnja.

O! dia tentoe pegi tidoer, berkata toean Cordier.

Bole djadi, sebab dia tentoe mengantoek ini bebbrapa malem dia djaga toean antero malem.

Kaloe begitoe di misti bangoen berkatalah Rabiot dengan asran. Akoe misti bitjara dengan dia ini malem djoega.

Baik nanti orang panggil padanja.

Soedah djangan, biar akoe sadja pegi bangoenin dia. Bawa sadja akoe ke kamarnja, toean Cordier mari toeroet.

Sampe di kamarnja Clement di atas di tingkat nommor doea: orang ketok pintoenja.

Ada ada? bertanjalah Clement dari dalem.

Toean Rabiot ada maoe omong pada moe, berkata Cordier.

Pintoe kamar terboeka, dan Clement kasi djalan orang doea itoe aken masoek ke dalem.

Clement tida tidoer sebagimana di sangka orang. Tentoe, pena dan kertas jang ada di medja menjataken jang Clement lagi menoelis.

Clement, berkatal h Rabiot dengan soeara memboedjoek, akoe dateng maoe minta padamoe aken kasi taoe di mana ada itoe kontji kontji peti besi.

Ach, toean . . . . berkata si toewa dengan kaget.

Tadi toean Cordier sama akoe soedah tjari koeliling tida bisa dapet sebab perloe jang sedari sekarang itoe kontji ada di tangankoe. Toean Joramie soedah mati, orang tida bisa taoe apa aken djadi, akoe boekan ahli waris sendiri jang laen laen poen nanti dateng besok sabelonnja dia orang dateng wadjiblah akoe mengatoer lebi doeloe. Kau mengarti boekan? Di dalem roemah barangkali ada boedjang jang koerang di pertjaja, kita tida bole taoe, dia kena penggoda setan dia boeka itoe peti dan bawa lari soerat soerat jang perloe.

O! toean djangan koeatir.

Ach, akoe poen memang tida koeatir, tetapi aken kasenangan atikoe maka itoe djoega akoe maoe pegang sendiri itoe kontji kontji lemari besi, kau taoe di mana adanja.

Toean!

Ja, memang kau taoe, akoe taoe tentoe jang kau bisa oendjoekin berkata Rabiot dengan semangkin asran, akoe minta, ja akoe prentahken padamoe lantas sekarang ini kau serahken itoe kontji.

Djangan goesar toean, djawab si boedjang toea dengan sabar, kaloe sandenja akoe dapet prentah laen dari jang di maoein toewan?

Prentah dari siapa?

Dari toean Joramie.

Toean Joramie soedah mati akoe warisnja sekarang akoe jang kau misti dengar.

Toean Rabiot, baiklah akoe kasi ingat pada toean jang kau boekan djadi akoe poenja toean.

Aai, aai! kau brani omong begitoe?

Akoe bitjara begitoe sebab pantes.

Soedah djangan banjak omong lagi, kasi kemari itoe koentji.

Clement tinggal diam.

Akoe maoe berkatalah Rabiot dengan soeara memerentah.

Clement gojang gojang kepala.

Ati ati, berkatalah waris itoe, djangan kau bikin akoe dapet sangka-an. . . . .

Apa toean?

Akoe sangka jang angkau pegang itoe kontji dengan niat jang djahat.

Clement djadi poetjat, serta katanja:

Toean djangan maoe bikin maloe sama akoe jang soedah bekerdja tiga poeloe lima taon pada toean Joramie dengan setia dan berhati loeloes, ingat betoel toean Rabiot.

Ach itoe semoea tida bikin akoe berobah sangkaan Kau poenja niat maoe mentjoeri tetapi akoe masih ada, mengarti? ati ati!

Toean Rabiot, kau poenja bitjara sebegitoe roepa sampe akoe tida merasa dirikoe maloe di katain orang seperti angkau.

Rabiot banting banting kaki.

Ajo, lekas kasi itoe kontji, bangsat. Mana dia, berkata Rabiot dengan marah. Barangkali ada di kantongmoe.

Rabioth poenja moeka merah, dia teramat marah, sebagi binatang jang boeas ia menerkam si boedjang toewa teroes di bantingnja ke dalem tempat tidoer dan di oeroet kantong kantongnja. Clement tida mendjerit dia tida berboedi.

Na! tida betoel akoe bade. Itoe kontji kontji ada di dalem zakoe rompinja Clement.

Rabiot lekas ambil itoe tiga koentji, dengan girang ia berseroe: Ach si bodo, si toewa bangka kerbo dia maoe paksa akoe aken rampas itoe kontji.

Clement djawab dengan soeara orang jang sabar.

Akoe poenja ati senang toean, sebab boekan akoe jang kasi itoe kontji padamoe. Toean sendiri jang rampas itoe dari akoe.

Ja, ati ati djoega, kaloe angkau laen kali brani tida dengar akoe poenja prentah. Djangan loepa jang akoe djadi toean di sini.

Belon toean?

Apa kata? Apa kau maoe bilang?

Akoe maoe bilang jang misanan misanannja toean Joramie belon di trima djadi waris. Tetapi djangan selempang. Apa bila toean Joseph Rabiot djadi toean roemah di sini tentoe soedah tida ada lagi Clement Baudoin di sini.

O! itoe tida mengapa orang tida nanti tahan padamoe.

Toean soedah tida maoe tanja apa apa lagi? bertanja Clement dengan soeara seperti orang mengganggoe.

Tida. Malem baik.

Malem baik toean toean.

Rabiot dengan Cordier pegi dari sitoe.

Tempo dia orang toeroen dari tangga maka katanja Cordier. Toean ada marah dan keloear nafsoe sedikit.

Kenapa? Satoe boedjang. . . .Memang begitoe misti di bikin sama orang orang begitoe.

Aai! toean, djangan marah, antara orang orangnja begitoe ada djoega jang patoet di endahin.

Ach toean Cordier, satoe satoe orang adatnja tida sama.

Tempo itoe doea orang soedah keloear dari kamar, maka Clement bermesem dengan angkat angkat poendak.

Katanja:

Akoe soedah doega jang tentoe aken djadi begini tetapi akoe tida njana jang dia begitoe keboeroe nafsoe, akoe kira besok aken kedjadian. Astaga itoe toean Rabiot soedah tida ada sabar lagi dia tida bisa toenggoe sampe toean Joramie soedah di koeboer. Allah, akoe mengarti maksoednja toean Rabiot jang bawa akal bangsat. Waris waris jang laen baroe dateng besok sabelonnja dia orang dateng, toean Rabiot maoe singkirin doeloe beberapa miljoen, Membagi harta? Wah! toean Rabiot tentoe kelengar toea kaloe dia misti bagi harta itoe. Tetapi biar kau ada itoe kontji djoega pertjoema sadja, itoe lemari besi tida bisa terboeka, itoe perkataan rahasia di piring tempat moeloet selot kontji tida kau taoe, tjoba sadja, tida ada orang aken ganggoe, toean Joramie tida aken bangoen boeat katain kau maling.

Abis berkata kata begitoe Clement Baudoin teroes menoelis lagi.

Joseph Rabioth dengan Henri Cordier menoenggoe sampe boedjang boedjang semoea soeda tidoer baroe dia orang berdoea masoek lagi ke kantornja toean Joramie teroes toetoep pintoenja betoel betoel soepaja djangan orang bisa masoek.

Dengan itoe tiga kontji Rabioth dekatin itoe lemari besi. Cordier pegangin lampoe Tiga tiganja kontji itoe betoel pas di dalem selot tetapi tempo di poeter ia tida tepoeter roepanja dari sebelah dalem ada per jang menahan jang tjoema bisa bekerdja kaloe perkataan rahasia jang misti di atoer dengan hoeroef hoeroef di piring piringan dekat selot itoe teratoer betoel Aai, perkataan rahasia itoe, perkataan apa? Tjoba kita tjari itoe perkataan.

Dia orang poeter poeter itoe piring piringan aken atoer perkataan roepa roepa tetapi tida djoega kena jang betoel sampe berkringatan tida djoega itoe selot maoe terboeka.

Secretaris itoe atoer sadja memboeta toeli abis dia pandang di piring piringan itoe dia batja perkataan m.a.li.n.g. sampę doea doeanja kaget sebab perboeatannja kedoea itoe tida laen hanja niat memaling, tetapi slot djoega tida maoe terboeka.

Rabioth sampe mendongkol sanget Ach, katanja akoe poenja pinggang pegal badankoe kaja di labrak tida djoega kita bisa boeka soedah sadja mari kita pegi tidoer.

Ja, sekarang soedah poekoel doea.

Ach! itoe Clement betoel bangsat dia tentoe taoe perkataan itoe rahasia.

Bole djadi.

Bagimana kita bisa paksa sama dia.

Soesah betoel.

Itoe bangsat, nanti dia.

Dengan teramat 'marah Rabioth memandang itoe lemari besi, laloe ia keloear dari sitoe.


IV

Bebrapa boeroeng gagak dateng.

Poekoel delapan pagi toean Joseph Rabioth soedah bangoen, dia seantero malem tida bisa tidoer memikirin itoe perkataan rahasia Dia heran betoel kenapa Henri Cordier b lon djoega dateng.

Boedjang bawa kaartjis kaartjis nama di atas baki dari perak.

Baik, taro sadja.

Si boedjang berkata: Toean djangan goesar, apakah trean soedah kirim soerat pada toean Joramie poenja kenal kenalan boeat kasi taoe kapan toean Joramie di anter ke koeboer?

Apa soerat soerat itoe belon di pesan kemaren?

Ja, betoel, iri dia itoe soerat soerat.

Akoe tida taoe mengirim sama siapa akoe tida kenal sobat handei dan taulan dari akoe poenja misanan.

Toean Henri Cordier secretaris nja toean Joramie tentoe taoe dia tentoe piara loekoe dalem jang mana ada tertoelis nama namanja toean Joramie poenja kenal kenalan.

Na, baiklah, nanti akoe lekas soeroeh toean Cordier toelis itoe soerat soerat panggil sadja sama dia bilang akoe toenggoe.

Si boedjang pegi dan tida lama Henri Cordier dateng

Ei, ei! berkata toean ahli waris, toean dateng pagi sekali

O! djangan toean goesar jang akoe dateng begini laat ada sebabnja. Tadi pagi pagi baroe akoe bisa poeles sedik t.

Kaloe begitoe se antero malem kau tida senang.

Ja, benar seantero malem akoe tida bisa tidoer akoe membikin roepa roepa hal dan paling paling akoe fikirin ia iítoe perkataзn rahasia jang toean per loein.

Abis bagimana?

Akoe rasa jang akoe soedah dapet bade.

Ach, apa goena kaloe kau rasa sadja orang misti taoe tentoe baroelah senang di ati.

Akoe rasa jang akoe soedah dapet betoel betoel tjoba sadja fikir Kita orang ada di kamarnja toean Joramie boekan? tempo dia mati boekan?

Ja, abis apa.

Toean ingat jang tempo Clement balik kombali dari loear dia doedoek di sebelah kepalanja toean Joramie.

Ja, tjerita lebih djaoe.

Toean poen liat jang Joramie seperti tjari maoe bitjara sama Clement, boekan ? dia paksa dirinja begitoe kera samp dia bisa keloearin nama Clara.

Ach, benar sekali, benar Cordier, berkatalah Rabiot dengan kaget dan girang. Astaga bagimana bole djadi jang akoe sendiri tida kena bade itoe perkataan. Aai, akoe poen rasa tentoe tentoe itoe dia itoe perkataan jang rahasia.

Akoe ingat ingat itoe semoea abis akoe fikirin ap-maksoednja toean Joramie aken kataken itoe perkaa taan pada Clement. Akoe taoe jang kontji peti besi tentoe dia kasi sama Clement, tetapi itoe kontji konji sadja tida goena aken memboeka itoe lemari besi orang misti taoe djoega itoe perkataan rahasia, na ini perkataanlah jang Joramie maoe kasi ingat pada Clement sebelonnja dia mati.

Benar toean Cordier, tida salah, kau poe ja fikiran tadjem betoel, ach terlebi lebi lagi dakoe maoe pegang toean teroes dalem pekerjaankoe.

Cordier mendjoera.

Na, taoe apa toean Cordier marilah kita, lantas tjoba apa benar pendapetan moe.

Dengan terboeroe boeroe dia maoe pegi ke kantornja Joramie, tiba tiba kadengaran orang bersoeara kasar sekali.

Kita orang familienja toean Rabiot dia soedah kirim kabar kawat aken lekas lekas dateng kemari, mana dia sekarang neef Rabiot?

Dia ini sama djoega toenggak tertantjep, dia poenja aer moeka djadi sebegitoe roepa sampe Cordier tida tahan tertawa, meliat Rabiot ketjelee.

Rabiot berkata plahan plahan. Ach, tjilaka dia orang soedah dateng begini lekas? Dia orang tida sabaran lagi. Ach tjoba akoe bisa taoe. lebi doeloe jang dia orang aken dateng begitoe lekas, tentoe koe tida kasi taoe itoe hari djoega aken kemari.

Pintoe kamar di boeka, masoek doea toean dengan doea njonja.

Ha! ini aia kita poenja neef Rabiot jang begitoe baik.

Itoe njonja njonja do a doea sama sekali pelok padanja dan doea doea toean itoe pegang seorang satoe tangannja begitoe keras sama djoega di djepit.

Orang orang jang dateng, iaitoe toean Parizot sama isterinja, orang tani kepala sewah, dan van Fourel bersama sama dia poenja anak perampoean prawan toewa.

Dari pada pake nnja njata sekali dia orang baroe dateng dari desa.

Rabiot fikirin akal bagimana aken bisa berpisahan sabentaran dari dia orang soepaja dia ada sempat boeat boeka itoe lemari besi sendirian.

Maka katanja pada misanan misanannja kau semora tentoe lapar boekan? akoe lantas soeroeh taro makan.

O trima kasi, trima kasi berkatalah itoe orang orang, kita soedah makan di djalan.

Rabiot terlebih mendongkol, dia marah kenapa dia tida bisa dapet sempat boeat tinggal sendirian di itoe kantornja Joramie dengan lemari besinja.

Malahan itoe orang orang adjak sama Rabiot boeat pegi liat kamar kamarnja Joramie aken bisa dapet taoe dia poenja barang barang jang di tinggalin.

Maoe tida maoe, Rabiot kepaksa misti anterin kasi liat semoea kamar kamar.

Ach kaloe liat ini ampat orang berdjalan memeriksa barang barang dalem kamar, sama djoega boeroeng gagak jang di dekat dekat dengdeng. Bertjektjokan seperti maoe mereboet barang barang jang belon tentoe dia orang poenja. Njata sekali dia orang dateng boekan boeat endahin orang jang mati tetapi boeat liat poesakanja sadja.

Memang begitoe di doenia cewang jang di gede-in orang jang meninggalken poesaka tida di endahin; atau di endahin di moeloet sadja boekan di dalem ati, melainken oewangnja djoega jang di besarin.

Dia orang soedah taksir ini taksir itoe, soedah oewang sadja jang di omongin apa poela tempo dia orang sampe di kantornja Joramie di hadepan itoe lemari besi.

Parizot lantas bilang: na, di sinilah dalem ini lemari besi ada poeterinja boekan?

Djabab Rabiot: „Ja, akoe rasa begitoe.

Apa? berkatalah si paman dessa dengan moeka orang jang heran tida per jaja betoel omongnja Rabiot, kau belon intip?

Djawab poela Rabiot: „Akoe sekali kali tida ingat aken mengintip dalem itoe lemari besi Akoe tida ada poenja hak boeat memboeka kaloe belon ada waris waris jang laen.

Na, itoe betoel, tetapi sekarang kita semoea soedah berkoempoel mari kita boeka radja.

O! tida berkata Rabiot dengan melaga. Betoel kita waris tetapi kita belon di serahken itoe oewang sabelonnja ada notaris kita tida bole bikin satoe apa

Pinter betoel Rabiot mengomong padahal dia ada tjari akal aken membo ka sendiri diri itoe peti besi.

Orang orang tida minta boeka lagi tjoema dia orang kepingin taoe brapa isinja di taksir.

Djawab Rabiot; orang tida bisa taksir dengan tentoe

Orang bilang dia keliwat kaja besar.

Ja, betoel dia kaja besar.

Tjoba-lah Rabiot taksir kira kira brapa.

Ach. barangkali sepoeloe atau doea poeloe miljoen.

Allah! doea poeloe miljoen. Adoeh akoe klengar berkata parampoean perampoean itoe.

Begitoelah bebrapa djam orang omongin oewang poesaka sadja.

Rabiot poenja hati mendongkol tida djoega ilang malahan dia lebi marah lagi. Tjoema aken tida oesah tinggal lama lama sama itoe orang orang maka Rabiot bilang jang dia misti toelis itoe soerat soerat oendangan menganter ke koeboer. Rabi ot pegi keloear dan teroes ke kantornja toean Joramie di mana Henrie Cordier lagi toenggoe padanja.

Barang die orang ada berdoea-doea-an sadja di dalem itoe kamar maka lantas dia orang maoe tjoba boeka lagi itoe lemari besi.

Pintoe-pintoe kamar semota di kontji betoel-betoel, orang tida bisa masoek.

Piring-piringan selot lemari besi dia orang poeter-poeter sampe djali perkata-an Clara. lantas kontji di masoekin di moeloet selot di poeter bergerak.

Ach, beroentoenglah, ini dia perkata-annja.

Rabiot sampe tertjengang, dia seperti bingoeng kontji nommor tiga dia maoe masoekin diselot no. 2, tida djoega maoe masoek sampe Cordier tida sabaran, bilang padanja:

Aio, lekas akoe dengar soeara kreta masoek kemari. Kita nanti kena ketangkep berboeat begini.

Kontji nommor doea di masoekin bisa masoek di poeter bisa terpoeter, tinggal kontji nommor tiga.

Adapoen betoel Rabiot mase masoekin kontji itoe ke dalem slot kadengaran soeara orang boeka pintoe dengan keras, dan kadengaran djoega soeara orang banjak dateng ke itoe kamar, sembaring njonja-njonja berseroe-seroe neef Rabiot, mana kau, lagi apa kau di sitoe.

Rabiot poekoel djidatnja dengan kepelan sebab menjeselnja jang orang-orang tida kasi dia tinggal diam.

Henri Cordier lekas tjaboet itoe kontji-kontji di kasi pada Rabiot serta katanja: Baek-baek toean Rabiot itoe gagak-gagak jang laen semoea soedah dateng djaga djangan sampe dia orang dapet sangka apa-apa.

Rabiot soedah bingoeng dia boeroe-boeroe keloear dengan moeka berkringatan dan poetjat, sampe di loear ada ampat orang berpakejan itam.

Clement ada bersama-sama, katanja: Ini dia toean Josept Rabiot.

Satoe toean pake dari poeti madjoe kemoeka katanja.

„Akoe ini hakim residensie, toean!

Ha! hakim residentie, berkatalah toean Rabiot.

Akoe dateng taro-in lak dengan tjap semoea barang-barang peninggalannja toean Joramie.

Rabiot kaget tida bisa berkata-kata.


Barang Barang di Zegel.

Rabiot tinggal tertjengan tida taoe apa misti dibikinnja tetapi tempo misanan misanannja jang laen dateng roepanja dia djadi brani lagi maka katanja.

Toran hakim djangan goesar akoe tida mengarti apa kaperloeannja aken taro zegel“

„Ja oendang cendang jang menitahken. Masa toean tida kenal wet?

„Akoe taoe djoega jang wet menitahken dalem satoe doea hal aken taro zegel tetapi selamanja orang jang perloe, dia itoelah minta datengnja hakim.

Itoe betoel, tetapi ada djoega hal jang wet menitahken hakim dateng sebab ia poenja kewadjiban begitoe.

Ja, tetapi dalem hal jang sekarang ini tida perloe hakim dateng boeat mendjagain orang poenja hak sebab toean Joramie, tentoe tida ada poenja oetang di loearan sehingga perloe aken orang orang itoe jang barang barangnja toean Joramie di zegel. Sekarang ini akoe ada di sini, toean Fousel dan toean Parizot poen ada djoega laen dari kita orang bertiga tida ada waris lagi djadi apa goena barang barang ini di zegel boeang boeang ongkos pertjoema boekan?

Sampe sekarang toean Rabiot, akoe tida ada dapet kenjataan satoe apa jang ang kau misanannja toean Joramie djadi dia poenja waris.

Parizot lantas tjampoer bitjara, katanja: O! akoe taoe tentoe kita waris tida ada laen waris.

Betoel tida ada laen waris, berkata djoega toean Fousel.

Apa ada testament jang membikin kau sekalian djadi waris? bertanjalah toean hakim.

Djawab Rabiot: kita taoe tentoe jang Joramie tida ada poenja testament.

O! itoe akoe tida bole trima sadja, bole djadi jang ia ada poenja testament maka itoe wadjib bagi akoe aken toetoep semoea dengan zegel. Ajo lekas kita moelai sadja.

Ach, toean. . . . . .

Tida bole tida, wet menitahken, akoe misti toeroet maoenja:

Joseph Rabiot misti toeroet ia tjoema menanja.

Nanti siapa misti minta angkat itoe zegel dari barang barang.

Barangkali toean nanti misti minta kaloe tida ada waris jang laen atau tida ada testament.

Abis kapan akoe bole minta?

Itoe akoe tida bisa bilang dengan tentoe sebab hal itoe bergantoengan pada banjak bal. Nanti sadja liat.

Parizot bersoengoet katanja: kita tida bisa tinggal lama di Parijs, kita orang ada kerdjaan sendiri.

Tousel djoega toeroet toero et sadja omong seperti Parizot.

Maka katanja toean hakim: Kau sekalian tida di larang aken poelang ke roemah moe sebab kaloe ada perloe apa apa tentoe pengadilan misti panggil padamoe.

Clement Baudoin, si boedjang ada bediri djaoean sedikit, dia bermesem mesem seperti orang jang tertawain tingkanja Rabiot.

Toean hakim moelai taroin zegel semoea barang barang dan kamar kamar jang djarang di boeka. Doea djam lamanja toean hakim bekerdja dengan bikin perbaalnja, setelah soedah selesih semoea maka Clement Baudoin di dja diken pendjaga barang barang ini.

Tempo soedah di zegel semoeanja baroe Joseph Rabiot tida begitoe bertingka maoe oendjoek dirinja seperti soedah djadi toean roemah.

Memang di doenia begitoe kaloe sanak jang meninggalken harta banjak dengan tida ada anak tentoe djadi ritjoe sanak sanaknja sendiri berklai-an boeat mereboet hårta.

Joseph Rabiot, si seraka jang soedah pandang dirinja waris, sekarang ini maloe sekali. Dia keliwat marah sama Clement Baudoin, apa poela sekarang Clement di djadiken orang pendjaga barang, wah, Joseph Rabiot sampe bilang: „akoe brani potong leher kaloe boekan perboeatannja itoe Clement sampe djadi begini, tentoe dia jang mace rantjoein kita. Ja, ja, tida bole tida misti ada randjoe jang tersemboeni, randjoe rahasia.

Marahnja Rabiot paling besar tempo dia bediri di pintoe kamar kantornja Joramie dia dapet liat itoe lemari besi di pake-in tiga lak merah besar besar.

Liwat doea hari toean Joramie di koeboerken, beriboe orang anter.padanja ke koeboer.

Di moeka sekali Joseph Rabiot dengan misanannja berdjalan tarik moeka sedih sekali, sampe ada jang ganggoe jang tereaken dia tarik moeka ahli-waris”. Ada jang bilang dia poenja moeka sadja melaga sedih atinja kegirangan, dan laen laen lagi. Joseph kira ini semoea perboeatannja Clement.

Pendeknja toean Joramie di koeboer dengan kabesaran soenggoe, boeat orang partikoelier.

Ini semoea boekan rawatannja Joseph Rabiot, semoea Clement poenja atoeran sampe Rabiot sendiri heran bagimana dia bole begitoe brani berboeat apa apa jang memboeang ongkos begitoe banjak dengan tida menanja doeloe sama dia Rabiot, waris dari toean Joramie, dari itoe dia menanja:

„Hei Clement apa kau bisa kasi taoe padakoe siapa jang soedah kasi koeasa padamoe boeat bekerdja begitoe?

Akoe djalanin titahnja akoe poenja toean jang meninggal.

Clement keloearin satoe patoeng kertas dari kantongnja katanja:

Inilah soerat jang tertoelis toean Joramie sendiri di sitoe ada terseboet satoe satoenja apa misti di bikin.

Abis doewitnja dari mana kau dapet?

Akoe poenja toean sendiri trimain padakoe lima belas riboe frank boeat oeroes maitnja, dia poen kasi akoe lima poeloe riboe frank boeat bagi bagi pada orang miskin. Ini oeang lima poeloe riboe frank akoe trimain pada kepala distrikt jang laen, itoe lima belas riboe akoe misti bikin peritoengannja.

Joseph Rabiot tertjengang, tempo dia sedar dari kagetnja, ia berfikir. Kenapa ini semoea teroeroes begini roepa tentoe misti ada rahasianja. Kenapa Joramie lebi pertjaja orang laen, ia itoe boedjangnja, dari dia poenja misanan sendiri. Apa barangkali Henri Cordier, sekretarisnja Joramie tida taoe abis ini rahasia. Apa barangkali Joramie ada bikin testament jang Cordier tida taoe, barangkali djoega Joramie tida begitoe pertjaja sama Henri Cordier. Ach misti ada doerinja jang akoe tida taoe.

Ia tinggal memikirin halnja:

Apakah ada testament? kaloe ada kenapa tida di kasi liat? Di mana notaris? Apa dia tidoer? Kita orang di sini di tinggalin sadja sendirian Kaloe kita orang boekannja waris, kenapa orang tida kasi taoe sama kita orang? kenapa orang tida oesir kita orang pegi dari sini? Soenggoe akoe tida mengarti satoe apa, misti ada rahasia jang tersemboeni.

Tentoe itoe testament ada di dalem lemari besi sajang sekali jang akoe tida lekas dapet boeka itoe lemari besi. Ach tjoba akoe bisa boeka tentoe lama itoe testament soedah djadi aboe.

Rabiot soedah moelai berkoewatir jang dia betoel betoel djadi waris, ada pirasat bagi dia jang dia aken tinggal dengan tangan kosong.

Toean Joramie soedah brapa hari di koeboer misan misanannja Rabiot jang tida pertjaja kasi tinggal Rabiot sendirian dalem itoe roemah poen tida maoe poelang kaloe belon semoewa selesih djadi dia orangpoen toenggoein itoe roemah sama sama Rabiot.

Pada soeatoe hari Joramie soedah anem hari di koeboer maka Rabiot fikir baiklah dia tanja tanja sama dia poenja notaris, dia pegi kasi taoe semoea dengan terang pri ke adaannja dan ia minta keterangan.

Djawabnja toean notaris; „Astaga toean Rabiot, akoe sendiri tida mengarti betoel apa jang telah kedjadian.

Apa toean notaris kira ada testament?

Akoe tida nanti heran kaloe soenggoe soenggoe ada tetapi akoe tida brani tentoein.

Abis toean kira apa baik akoe bikin.

Notaris berdiam memikirin sebentaran kemoedian katanja:

Apa kau kenal notarisnja toean Joramie.

Akoe tjoema kenal nama sadja.

Siapa namanja?

Simoen.

O! akoe kenal dia, orang baik baik sekali bole di pertjaja betoel orangnja pande Dia paling terpake di ini kota. Akoe rasa paling baik toean tanja sama dia.

Rabiot lantas pegi ke roemah notaris Simeon.

Ini toean minta Rabiot doedoek, dia di bikin seperti orang baik baik di hormati sebagimana pantes dan toean notaris dengarin sadja tjeritanja Rabiot dengan tida di poetoesken atau di potong bitjaranja.

Setelah Rabiot soedah abis beromong, maka Toean Simeon berkata:

Ini hari Djoemahat tanggal 26 Maart Tanggal 29 hari Senen zegel nanti di tjaboet pagi antara poekoel sembilan dan poekoel sepoeloe. Abis angkat itoe zegel nanti orang toelis satoe satoe barang kepoenjaan toean Joramie ini pekerdjaan barangkali satoe minggoe lamanja memang akoe jang di oendjoekin, boeat mengoeroes ini boedel. Dari itoepoen ini hari akoe tida bisa bilang satoe apa apa, toean toenggoe sadja sampe hari Senen.

Dengan hormat sekali toean notaris njataken jang dia soedah abis bitjara, toean Rabiot bole poelang.

Malemnja Rabiot tjerita ini semoea pada misanan misanannja dia bilang nanti hari Senen baroelah ketaoean semoea.

Misan misanannja itoe pada girang sekali dia orang soedah tida sabar lagi menoenggoe hari Senen itoe.


Soeratnja toean Joramie.

Sjahdan di tjeritakenlah pada soeatoe malem poekoel anem Clement dateng sama graaf Saleure kasi taoe jang toean Joramie soedah meninggal.

Tempo dia dengar ini kabar, toean Soleure poenja aermata tida tertahan lagi bertjoetjoeran sebab jang meninggal itoe satoe sobat jang kekal.

Itoe malem kabetoelan orang aken dateng makan di roemahnja djadi dia ingat besok pagi sadja dia maoe boeka itoe soerat dari toean Joramie jang doeloe di trimakeu padanja dengan djandji aken boeka itoe soerat kaloe toean Joramie soedah meninggal.

Sobat sobatnja graaf de Soleure dapet liat jang toean graaf tida begitoe girang dan senang seperti sari sari maka dia orang berkoeatir sedikit.

Adapoen toean graaf tida oesah pegang rahasia dia tjerita teroes terang apa jang soedah kedjadian, ia-itoe kematiannja toean Joramie, bankier jang paling terhormat.

Abis makan „toean graaf de Soleure minta toean Ambroise Mourillon dateng padanja besok pagi. Ini toean Ambroise Mourillon tempo ini moesin dengin soedah dateng menoempang di roemah graaf dan belon poelang ke tanahnja di Ville neuf Saint Georges.

Katanja graaf de Soleure; „Tempo Joramie kasi sama akoe itoe soerat jang akoe tjerita padamoe, toean Joramie soedah bilang djoega sama akoe jang dalem itoe soerat ada soeatoe hal mentjari keterangan akoe rasa jang akoe aken perloe penoeloenganmoe.”

O! dengan segala soeka ati kau tape sendiri jang akoe teramat soeka memberi itoe toeloengan.

Na kaloe begitoe sampe besok pagi akoe toenggoe kau poenja dateng, Mourillon.

Pada esokan hari pagi poekoel sembilan Mourillon masoek di kantornja graaf de Soleure.

Graaf ini lagi doedoek di medja toelisnja, ia ke loearin dari latji medja, satoe soerat jang belon ter boeka, laknja masih ada.

Graaf de Soleure minta toean Mourillon doedoek di korsi males, abis graaf berkata:

„Itoe soerat ada dalem ini penoetoep soerat ka liat sendiri akoe belon boeka, akoe tida maoe boeka sendirian, biarlah angkau ada bersama sama. Baik sekarang kita batja.”

Toean graaf robek itoe penoetoep soerat dari boeka soeratnja, boeninja seperti soeatoe soerat jang di toelis oleh satoe sobat kepada sobatnja jang laen pada waktoe ia soedah sakit begitoe sanget sampe bole di oepamain jang dia soedah ada di hadepan malaikat maoet. Dalem itoe soerat ia boeka rahasia kahidoepannja.

Bagian besar dari itoe soerat menghabarken kahidoepannja bersama Clara queren, satoe anak prawan moeda jang elok dan tjantik, jang tinggal doea paal djaoehnja dari Joramie poenja roemah di kota Bourgnenf roemahnja Clara di kampoeng Bourg voisin bersama sama orang toeanja dan sahari hari ia pegi ke kota boeat beladjar bekerdja pada Batoe njonja toekang pakean.

Ketjintaannja Joramie pada Clara soenggoe ati sekali lagi teramat sanget tjintanja. Apa jang kedjadian lantaran tjintanja itoepoen soedah ketaoean sehingga Clara poenja orang toea oesir pada Clara pegi dari roemah. Joramie soedah pegi di Amerika boeat bekerdja di sana soepaja bisa simpen oewang aken ia kawin Aken memegang rahasia katjintaanitoe maka dia orang tida bertoelisan soerat. Liwat ampat taon Joramie poelang baroelah dia dapet taoe semoea, dia dengar jang Clara di oesir papanja dan sedari itoe tempo tida kadengaran apa apa agi dari dia.

Joramie soedah boeang oewang brapa banjak boeat tjari di mana Clara ada tetapi pertjoema sadja, dari itoe Joramie poelang sadja lagi ke Amerika di mana ia sampe bisa menjimpen oewang begitoe banjak Joramie poen tjerita dalem itoe soerat jang ia tida bisa pertjaija Clara soedah mati sama anaknja lantaran itoe dia minta sanget pada graaf de Soleure aken toeloeng tjari Clara atau anaknja. Katanja dalem itoe soerat:

„Sobatkoe jang toenggal toeloen glah kau tjari lagi di mana Clara atau anaknja ada. Ada di dalem dirikoe mengataken jang angkau aken lebi beroentoeng dari akoe.

Clara tentoe soedah tida moeda lagi oemoernja ampir sama seperti akoe dan anaknja lelaki atau perampoean tentoe soedah beroemoer ampat poeloe lima.

Ach akoe brani tentoein jang angkau soeka trima besenankoe ini sebab akoe taoe angkau memang soeta berboeat kebaikan bagi sesama moe manoesia. Allah ta alla tentoe nanti toeloeng padamoe sebab koe tida dapat pertoeloengan dari Allah.

Pada waktoe akoe toetoep mata, teramatlah senang tikoe sebab akoe taoe jang angkau aken toeloeng ama akoe maka dari sekarang akoe bilang banjak rima kasi aken penoeloenganmoe.

PAUL JORAMIE.

Tiga Poeloe lima miljoen

Srenta abis di batja soerat itoe, maka graaf de Saleure berdiam dan Ambroise Mourillon toenggoe toean graaf moelai berkata kata lagi.

Graaf bertanja: „Na, Sobatkoe bagimanakah taksiranmoe?

Ach, akoe poenja ati tergerak sanget, akoe teramat berkasian pada toean Joramie.

Berkatalah graaf de Soleure poela: toean Joramie seorang baik hati sekali kendatipoen pesenannja ada berat kita tida bisa tolak apa pela pesenan orang jang soedah tinggal tarik maoetnja dan sekarang soedah meninggal. Akoe harep sanget atas pertoeloenganmoe sobat.

Matanja Ambroise Mourillo n bertjahaja sebab girang atinja.

Katanja, ach, akoe rasa akoe poenja ati djadi moeda kombali sebab akoe sekarang ada pekerdjaan jang menjenangken akoe poenja ati sekarang ini angkau bikin dari akoe seorang jang males tida bekerdja satoe apa Dengan segala soeka ati akoe aken berdjalan tjari.

Ja, semoea ada baik tetapi apa ada doegaan jang kita aken beroentoeng?

Kenapa tida toewan?

Astaga, ingatlah Ambroise hal ini soedah kedjadian ampat poeloe lima taon lamanja bagimana kita bisa tjeri keterangan.

Apa jang angkau kata semoea benar, tetapi kita misti fikir jang toean Joramie sendiri bilang dalem soeratnja, bahoea toean aken terlebi beroentoeng, toean di berkatken Alla taala maka tentoe toean aken bisa dapet keterangan. Ini malem akoe soeda maoe moelain tjari.

Tida bise, kita misti toenggoe lagi sepoeloe atau doea belas ari. Itoe akoe poenja sebab. Semantara itoe kita bole bersedia sedia. Biarlah kita sering bertemoean satoe sama laen boeat membitjarain ini hal. Kendati poen toean Joramie soedah pegi djoega tjari di Bourgneuf dan di Bourgvoisin baiklah kita bermoela moela tjari keterangan di sitoe barangkali djoega soerat soerat kabar bisa toeloeng sama kita sebab djaman sekarang ini kendati di kampoeng kampoeng ada orang jang batja soerat kabar.

Toean Joramie tentoe djoega soedah tjoba tjari sama soerat kabar.

Ja tentoe, tetapi tempo doeloe laen dari djaman sekarang di mana mana tempat orang batja soerat kabar.

Benar, tetapi akoe bole tanja apa apa?

Tanja sadja.

Abis kaloe kita beroentoeng dapet Clara atau anaknja, apakah kita misti bikin, sebab dalem ini soerat toean Joramie tida bilang satoe apa.

Aa! kita misti doega jang toean Joramie ada poenja laen soerat lagi dalem jang mana ia kasi keterangan dari ini hal.

Soenggoe benar tentoe toean Joramie ada poenja lagi satoe soerat.

Tida lama djoega kita aken dapet keterangan. Abis berkata begini tocan graaf Mourillon pegi.

Sjahdan sebagimana toean Mr Simeon notarisnja toean Joramie bilang pada Rabiot maka toean hakim distrikt kasi taoe hari Senen pagi poekoel sembilan semoea misti berkoem poel boeat memboeke zegel.

Toean notaris dateng bersama sama doea djoeroe toelis dengan doea orang pandei.

Semoea waris waris soedah berkoem poel dan girang sekali tjoema Rabiot romannja tida girang.

Abis beromong sedikit maka toean notaris minta pada toean hakim aken boeka zegel zegelnja. Toean notaris sama sama djoeroetoelisnja doedoek dalem kantornja Joramie di medja besar, ia soeroeh panggil Joseph Rabiot bersama misanannja semoea boedjang boedjang dan toean Cordier. Clement memang soedah di soeroe sediain korsi banjak banjak di kantor itoe soepaja semoea bisa doedoek.

Srenta semoea soedah doedoek maka notaris angkat moeka memandang satoe satoe orang jang ada berhadlir di sitoe abis katanja pada secretarisnja toean Joramie ia itoe Henri Cordier:

„Apa toean jang simpen kontji kontji dari lemari besi?

Tida toean!

Mana dia itoe kontji kontji?

Djawab Clement Baudoin barangkali ada di kantongnja toean Joseph Rabiot.

Kaloe soeka kasi akoe itoe kontji kontji toean Rabiot.

Dia ini ada sedikit maloe tempo dia di pandang oleh misanan misanannja jang sekali kali tida pertjaja padanja, dia keloearin itoe kontji kontji dari kantongrja di serahkennja pada toean notaris.

Maka katanja:

„Njonja njonja dan toean, memang menoeroet kahendaknja jang meninggal maka kita misti moelai boeka lemari besinja doeloe, di sitoe ada tersimpen boekoe boekoenja jang lantas bisa kasi taoe pada kita orang brapa banjak harta peninggalannja toean Joramie.

Begitoepoen memang kahendaknja sendiri aken akoe dateng di sini betoel doea belas hari sesoedahnja toean Joramie mati.

Toean secretaris pegi ke itoe lemari besi abis katanja.

Ja, kita misti taoe doeloe perkataan rahasianja.

Notaris memandang Rabiot seperti aken menanja apa dia taoe.

Djawabnja Rabiot: „akoe tida taoe“

Siapakah jang taoe?

Akoe taoe berkata Clement Baudoin.

Na, kasi taoe.

Clara. . . . .C.l.a.r.a.

Joseph Rabiot dengan Henri Cordier berpandangan seperti dia orang maoe bilang bahoea doegaannja betoel adanja.

Itoe lemari besi lantas terboeka dengan gampang sekali dan keliatan oewang kertas bertoempoek toempoek, kantong dengan oewang emas dan kertas kertas dengan boekoe boekoe.

Waris warisnja Joramie beliri tertjengang seperti toenggak tida bisa bergerak tida bisa berkata kata

Toean notaris ambil itoe boekoe boekoe ia itoe dalem boekoe ada terseboet jang Joramie soedah bikin peritoengan dari harta bandanja sampe di tanggal 5 Maart.

Orang batjain dan djoeroetoelis toelisken djoembla djoemblanja. Notar's bertanja: „toean djoeroetoelis apa semoea soedah kau toelis betoel?

Ja, toean.

Itoengin semoea.

Djoemblah sama sekali ada tiga poeloe lima miljoen doea ratoes sepoeloe riboe frank.

Misanan misanan toean Joramie itoe pada memandang satoe sama laen, njonja njonjanja ampir klengar.

Notaris berkata poela tempo. toean Joramie bikin peritoengan harta bandanja roepanja dengan sengadja dia loepain dia poenja barang barang roemah tangga sebab belon di taksir, ini djoembla taksiran misti di tambah pada djoemblanja dia poenja oewang.

Njonja njonja itoe pada melaga menangis sebab toean Joramie kasian meninggalin begitoe banjak harta jang tida bisa di poenjain oleh toeroenannja sendiri.

Sjahdan toean notaris boeka portefeuilinja dan keloearin satoe soerat jang terboengkoes pake zegelnja president dari Eerste kamer dari madjelis Raad ceviel di Seine.

Mr. Semeon kasi liat itoe so erat terboengkoes pada satoe satoe orang jang ada di sitoe.

Di atas toetoep soerat itoe ada terseboet.

„Inilah akoe poenja testement”

Toean Parizot sampe melom pat dari korsinja seraja katanja:

Ach tjilaka! Ini bagoes sekali.

Djadi ada testament? bertanjalah Fourel kenapa neef Rabiot bilang tentoe jang. . . . . . . .

Ach soedah, berkata Rabiot djangan kau bikin akoe lebi soesah lagi.

Toean-toean djangan berklai berkata toean notaris sebab tingkanja orang-orang waris itoe soedah sama djoega maoe berklai sadja.„Lebi baik dengar boeninja ini testament, dengarlah:

Semoea orang orang tinggal diam.

Parizot soedah tida perdoeli-in apa aken djadi dia ingat jang tangannja toch aken tinggal kosong.

Joseph Rabiot poenja moeka merah seperti kepiting di reboes. Sampe dia misti boeka dasinja. Setab hatinja bernafsoe.


Testament.

Dengan soeara jang njaring dan tetap toean notaris batja itoe soerat testament iaitoe begini boeninja.

Pada ini hari tanggal 26 Februari 1883 akoe Abel Paul Joramie, dengan badan sakit tetapi ingatan terang dan dengan fikiran jang tjoekoep tida tergoda maka akoe toelis ini akoe poenja testament jang misti di kasi taoe pada siapa-siapa jang perloe taoe, oleh Mr. Simeon akoe poenja notaris, di hari jang kadoea belas sesoedahnja akoe mati.

Misanan-misanannja pasang koeping terang-terang Fatsal pertama:

Akoe angkat djadi akoe poenja, ahliwaris jang toenggal iaitoe Clara Guerin........

Wah, misanan-misanannja Joramie berseroe-seroe dengan kaget:

Apa? Clara Guerin ? Siapa itoe orang kita orang belon taoe dengar itoe nama.

Parizot berkata: Ach, orang maen gila sama kita orang.

Forel bilang: „Kasian Joramie soedah tida ada ingatan betoel tempo dia toelis ini testament. Kita orang misti lawan ini testament, tida bole begini.

Djawab toean notaris: akoe tida perdoeli toean maoe lawan ini testament toean maoe minta di mati-in itoe kau poenja perkara tetapi dengar lebi djaoeh.

Ach akoe tida kepengin dengarin omongan gila gila dalem itoe testament. Kita tida perloe lagi ada di sini, tetapi akoe minta keroegian sebab brapa hari akoe tinggalin akoe poenja kerajaan.

Notaris berkata: toean toean kau bole pegi, sesoekamoe tida ada jang larang tetapi akoe rasa baik kau tinggal dengar sampe abis di batja sebab ada djoega dalem ini testament jang kena pada kau bertiga.

Begitoe, ada djoega jang seboet seboet kita orang?

Joseph Rabiot tida berkata kata dia poenja leher kaja di tjekek.

Bininja itoe kepala sewah orang tani seboet seboet doea tiga kali itoe nama Clara Guerin. Katanja plahan plahan: „Itoe nama akoe rasa akoe kenal.

Toean Simeon tida dengar dia berkata begitoe orang orang diam lagi dan notaris batja teroes.

„Akoe angkat djadi akoe poenja ahliwaris jang toenggal, ia itoe Clara Guerin, terlahir dalem kampoeng Bourgvoisin dekat Bourgneuf distrikt Charente Inferieure, atau djikaloe dia sandenja soedah meninggal maka anaknja, lelaki atau perampoean jang dia lahirken dalem taon 1838 ia itoelah djadi ahli wariskoe samantara ini poen akoe mengakoe jang itoe Clara Guerin doeloe soedah djadi 'akoe poenja ketjintaan dan anak jang dia lahirken di itoe taon jang terseboet dialah akoe poenja anak.“

„Clara Cuerin! berkatalah njonia Parizot pada dirinja, ach akoe misti ingat itoe nama.“

Toean notaris batja teroes:

„Clara Guerin atau toeroenannja misti di tjari sabole bole sampe dapet, apabila terdapet lantas dia misti di kasi trima semoea harta bandakoe jang terlepas atau jang tida terlepas dan orang tida bole melawan dia poenja hak aken mempoenjain itoe barang barang selaennja pengasihankoe dan pembrian wasiat jang terseboet di bawah ini jang misti di tridmain dalem doea boelan sesoedahnja akoe mati jang tamembagi ia itoe orang jang akoe angkat djadi pengoeroes boedel koe terbantoe oleh akoe poenja notaris Mr. Simeon.

„Fatsal 2. Akoe kasi kepada akoe poenja boedjang oboedjang jang baik dan bersetiawan oewang sedjoemla doea ratoes doea poeloe delapan riboe frank, jang semisti di bagi antara dia orang itoe menoeroet lamanja jang dia orang bekerdja padakoe ia itoe sahingga tiap tiap satoe taon lamanja jang orang bekerdja dia dapetlah doea riboe frank. „Kerna itoepoen akoe poenja boedjang.

Clement Baudoin jang djaga sama akoe soedah tiga poeloe lima taon, dia aken dapet toedjoe poeloe riboe frank, dan Jules Blomain akoe poenja boedjang jang baroe bekerdja ampat taon dia dapet delapan riboe frank“

„Fatsal 3. Kapıda kota Parijs akoe kasi doea miljoen frank boeat sekola sekola jang di diriken dengan ongkosnja kota“

„Fatsal 4. Kapada pengoeroes orang orang miskin akoe kasi.

„1. lima ratoes riboe frank pada orang orang miskin.

„2. lima ratoes riboe frank pada roemah roemah sakit orang miskin.

„3. satoe miljoen frank boeat anak anak miskin"

„Fatsal 5. Pada sekola Lijcee de Nevers di mana akoe sekola tempo ketjil akoe kasi seratoes limapoeloe riboe frank, soepaja dengan rentennja saban taon bole di ongkosin tiga anak anak jang soeka beladjar, aken bisa beladjar pertjoema.“

„Fatsal 6. Djikaloe dalem sepoeloe taon sesoedahnja mentjari dengan soenggoe soenggoe ati tida djoega orang dapetin Clara Guerin atau toeroenannja, maka harta poesaka jang akoe tinggalin ini djatolah pada misanankoe Joseph Rabiot, rentenier di Parijs. Ludovis Fourel toekang tahang di Beaugencij; Auguste Parizot, orang tani, kepala sewah dari Grondval di Love-et Cher.

„Fatsal 8. Akoe angkat djadi orang pengoeroes akoe poenja boedel ia itoe graaf Gaston de Soleure.

Parijs, 26 Februari 1883

ABEL PAUL JORAMIE.

Bagoès betoel berkatalah si toekang toekang. Katanja kita boekan waris, abis blakangkali kita waris, akoe poesing memikirin tida bisa djoega mengarti.

Parizot berkata: Benar Joramie kira kira soedah ampat poeloe lima alau ampat poeloe anem taon ada poenja satoe nona sampe ada anaknja. Tetapi kenapa dia misti bikin testement seperti ini, begini boesoek. Dia tida tace apa itoe Clara idoep atau mati. Soenggoe akoe rasa jang Joramie gila itoe tempo jang dia bikin itoe testement Boedjang boedjangnja semoea di ingat. Ach enak betoel orang kaloe berharta satoe doea miljoen kasi sadja sama orang miskin, roemah sakit dan laen laen. Tjoema tjilakanja kita, dia poenja sanak sendiri dia loepain orang laen, dia djadi-in waris, kan gila. Tjoema kaloe dalem sepoeloe tahon tida dapet di tjari itoe Clara baroelah kita bisa ada bagian. Siapa mati siapa idoep.

Soenggoe, kaloe dia bisa boeang miljoenan pada orang orang laen, moestail dia tida bisa kasi sama kita seorang satoe miljoen?

Ja, bole djoega, tetapi sekarang sepeser boeta dia tida tinggalin. semoea dia tinggalin boeat perampoean djahat itoe.

Toean notaris simpan lagi itoe testement dalem port-feu llenja abis dia omong omong sama dj erceto-lisnja djadi dia tida dengar itoe misanan misanan beromong.

Tetapi Clement Baudoin dengar bitjararja orang orang itoe maka dalem atinia dia hinain orang begitoe jang tida sekali kali oendj ek jinta pada toean Joramie, tjoema kloe ada poes kabarlah dia orang oendjoek moeka kaja gagak jang liat dendeng lantas rame berboenji.

Parizot tanja sama Rabiot: „Kau, neef apa angkau kata?

Ach, kau liat sendiri akoe berdiam sadja.

Kau tida oesah sakit ati, kau ada sampe banjak oewang ada roemah roemah tetapi kita jang misti boeang kringat kaja mandi aken dapet makanan ach, keliwatan itoe Joramie Njonja Parizot selamanja notaris batja itoe testement, soedah tida dengarin lagi katanja notaris dia tjoema noendoek sadja memikirin itoe nama Clara Guerin.

Sama sekali ia bediri dari krosinja dengan kaget, matanja seperti menjala saraja katanja dalem moeloet: Ja, ja, memang dia, akoeingat betoel sekali.

Samantara itoe toear notaris bilang. „Na, njonja njonja, toean toean, semoea soedah abis akoe sekarang trelis boedelnja. Dia kontji itoe lemari besi kontjinja ia masoekin di kantongnja laloe ia moelai toelis dan taksir barang barang dengan djoeroetoelis sama toekang taksir.

Boedjang boedjang semoea pegi tinggal itoe tiga misanan laki laki doea perampoean dan toean Cordier.

Njonja Parizot bilang akoe pegi ke kamarkoe dan sembaring djalan ia bisikin pada Fourel akoe toenggoe kau dateng di kamarkoe sama non. Dari Fourel dia pegi dekatin Rabiot abis katanja: Soedah, lekas abisin omong sama itoe toean Cordier akoe toenggoe ang kau di kamar. Dari Rabiot dia dekain soeaminja, katanja: „Ajo masoek pak pak baang ini malem koe maoe brangkat, akoe soedah kapok tinggal lama-an di Parijs. Rabiot tinggal sendirian sama Secretaris Cordier, abis katanja sembari tepok tepok poendaknja toean Secretaris Ja toewankoe ketjiwa sekali!. . . Memang kita kaloe manembak djangan sediain asem garem lebi doeloe. Kau ada terlebi beroentoeng dari kita orang, sebab Joramie joema ingat boedjang boedjagnnja sadja, kau dapet ampat riboe frank.

Dari sitoe Rabiot lantas naik masok ke kamarnja njonja Parizot jang seedah ilang sabar semoea familie soedah ada berkoempoel di sitoe tetapi njonja Parizot belon maoe beromong kaloe toean Rabiot belon ada bersama sama.

Tempo Rabiot masoek, katanja: Na, ada apa?

Njonja Parizot lantas kontji pintoe kamarnj dan soeroeh Rabiot doedoek.

Katanja njonja Rabiot: „kita misti omong plahan plahan orang laen tida bole dengar kita poenja tjerita.

Ach rahasia apa si kau maoe tjerita? berkata Rabiot sembaring bermesem.

Rahasia atau tida rahasia tetapi akoe pandang perloe jang akoe poenja tjerita tida di dengar orang laen.

Dengarlah baik baik. Njonja Parizot moelai bertjerita, katanja, di akce poenja roemah di Grandval ada satoe orang perampoean toea, dengan ramboet poeti tetapi kaloe kita pandang betoel betoel moekanja maka ada keliatan njata jang dia tempo moeda, tentoe seorang elok dan tjantik sekali.

O! kau omongin si Sedih? berkata soeaminja.

Ha, si Sedih, aneh sekali namanja berkata toean Fousel si toekang tahang

Soedah djangan tjamp er moelbet biar dia tjerita abis, berkata Rabiot.

Kau tentoe mengarti jang itoe nama si Sedih boekan namanja jang betoel. Itoe nama ganggoean tempo dia bermoela moela dateng di itoe roemah toean tanah O! lama sekali Di itoe tempo oemoernja paling banjak doea poeloe taon sekarang oemoernja lebi dari anem poeloe. Roepanja doeloe doeloe dia selamarja tarik napas pandjang pandjang aken memboeang soesah atau dari sebab atinja selamanja sedih dari itoe orang orang panggil dia si Sedih sadja Itoe nama si Sedih dia tinggal pake sampe di ini waktoe.

Koetika kita sewah itoe tanah, sekarng ada anem taon kita dapetin dia soedah ada di sitoe dan dia tida maoe pegi seperti boedjang jang laen laen dari kepala sewah jang doeloean dia orang keloear kerdja sama orang laen, tetapi si Sedih bilang sama akoe dia tida sceka begitoe pegi ganti ganti toean dia minta tinggal sadja kaloe bole boeat djadi boedjang dia tida minta gadji asal dia dapet tempat tidoer dapet makan dan kadang kadang dapet pakean kaloe perloe, dia soedah senang betoel. Akoe keliwat heran. Romannja memang masih gagah. Akoe tanja sama dia brapa oemoermoe katanja dia tida taoe betoel tetapi ada soedah lima poeloe taon. Akoe tanja dia poenja nama dia tida taoe tjoema dia taoe jang dia di panggil si Sedih sadja. Orang toewanja poenja nama, semo a dia soedah loepa dan dia poen tida ingat lagi dari mana dia dateng. Apa djoeg akoe bikin beat dapet tace dia poenja nama betoel tida djoega akoe bisa dapet taoe, tjoema akoe doega doega sadja tentoe ada soeatoe rahasia jang dia tida maoe tjerita.

Ja, berkatalah Parizot tempo malem njonja tjerita dari itoe baboe jang maoe bekerdja tida bergadji maka akoe poen koerang senang, ada jang membikin akoe tjemboeroean.

Akoe fikir lebi baik biar dia pegi sadja, aken tetapi liwat delapan hari akoe poenja fikiran bagi dia soedah berobah sama sekali. Akoe bole bilang jang akoe poenja njonja beroentoeng sekali sebab dia dapet boedjang jang tida ada bandingannja. Dia selamanja bangoen paling doeloe dan tida oesah di soeroeh lagi dia taoe apa misti di bikin dia bekerdja sama banjaknja seperti tiga orang. Roepanja dia tida bisa tinggal diam, kaloe ia tida bekerdja barangkali dia mati. Di kebon di roemah rawatin sampi ach apa sadja jang dia pandang misti di kerdjain dia tentoe kerdjain tida menoenggee lagi sampe di prentah orang dan apa. dia bikin, apa dia kerdjain selamanja bagoes rapi.

Kendati dia soedah toea dia masih gagah dia masih bisa maenin djaroem Pakean jang dia tiesi semoea bagoes rapi sampe sepatoe dia bisa tambel pakean kaloe dia setrika terlebi begoes litjin dari toekangnja bikin. Potong dan djait pakean-soedah sama seperti toekangnja.

Tetapi dari tempo tempo doeloe, dia tida taoe omong kendati bagimana kita tanja dia tida maoe djawab. Kadang kadang sampe ampat belas hari dia tida beromong. Orang orang boedjang boedjang di roemah, tida ada satoe jang djali temannja, boekan dia moesoein, itoe tida malahan dia soeka bantoe dia orang; tjoema ada satoe baboe moeda jang dia bikin seperti teman betoel.

Orang orang semoea kira jang si Sedih gila gilaan tetapi sekali kali dia tida gila dia tjoema aneh sekali.

Satoe orang to kang angon jang tinggal di dekat sitoe dan jang kenal sama dia dari bermoela moela si Sedih dateng bekerdja di sitoe, poen bilang dari doeloe tingkanja dan adatnja begitoe malahan tempo bermoela moela dia masoek bekerdja dia brapa taon lamanja tida beromong kaloe tida di tanja.

Toean Fourel si toekang tahang jang dengar njonja Parizot beromong begitoe soedah moelai bosen, mata katanja: „Kau tjerita barang jang aneh sakali tetapi apa kau maksoedken?

Parizot poen djoega bilang: „Apa goena kau tjerita ini semoea akoe sendiri tida mengarti.

Benar berkatalah Joseph Rabiot, kita soedah dengar sampe banjak dari kau poenja si Sedih. Tjerita sadja apa kau maoe bilang?

Djadi kau orang belon djoega mengarti? bertanjalah njonja Parizot.

Siapa bisa bade kau poenja bade-badean.

„Itoe perampoean toea, doeloenja bagoes tempo dia masih moeda namanja dia tida maoe bilang, dia ida maoe bilang di mana dia di branakin. . . .

Na, abis apa kita maoe perdoeli.
Astaga, akoe kira kau pinter, Rabiot !
Na, ija apa kau maoe bilang jang itoe baboe. . . .
Ajo bilang teroes!
Kau maoe bilang itoe baboe doeloe kesoeka-annja neef Joramie? itoe dia si Clara Guerin ? jang djadi ahliwaris jang toenggal ?

Memang !

Wah! bagoes betoel, bisa sekali kau dongeng, berkata Fourel sembari tertawa terpingkel pingkel.

Mbok! mbok! kau moelai djadi gila, berkatalah si Soeami.

Joseph Rabiot angkat angkat poendak.

Njonja Parizot bilang, akoe mengarti sekali jang kau kira akoe dongeng, tentoe sekali kau, misti heran. Tetapi akoe tida gila dan kau tida oesah angkat angkat poendak Joseph. Itoe baboe, itoe si sedih boekan orang laen dialah Clara Guerin ahliwaris dari Joramie.

Orang orang semoea tertjengang.

Bermoefakatan.

Tida brapa lama berkatalah Joseph. Rabiot:

Kaloe betoel sebagimana ku poenja tjerita asli, kabetoelan sekali tjoema akoe kepingin taoe terang apa jang membikin angkau mendoega begitoe keras.

Akoe nanti tjerita. Tida lama sesoedahnja kita orang bertempat di itoe tanah, akoe bikin beresih semoea moeanja Akoe bikin bresi satoe lemari jang ada di sitoe, Dalem itoe lemari di sebelah atas ada banjak soerat soerat jang soedah koening dan oemoernja barangkali ada tiga poeloe taon. Semoea soerat soerat akoe bakar, melaenken satoe boekoe ketjil, satoe boekoe tanda peringatan akoe tida bakar. Itoe boekoe akoe nanti bisa dapet kombali sebab akoe ingat betoel jang akoe simpan itoe boekoe.

Dalem itoe boekoe njonja dari toean kepala sewah bisa toelis toelis dia poenja blandja boeat dirinja sendiri. Akoe boeka boeka dan di satoe lembar kertas boekoe itoe ada tertoelis. Clara Guerin, oemoer 21 taon soedah masoek kerdja sama kita orang di tanggal ....

Ja, sekarang akoe tida ingat lagi kapan.

Aai, begitoe, berkatalah Joseph Rabiot. Matanja moelai bertjahaja, serta katanja ini hal moelai djadi perloe sekali.

Itoe hari djoega, setaoe besokannja, akoe bilang sama si Sedih:

„Kau bilang jang kau loepa kau poenja nama, apa kau poenja nama barangkali Clara Guerin? Dia seperti kaget, dia pandang akoe poenja moeka keras keras, dia gojang gojang kepala teroes dia bekerdja lagi.

Roepanja dia tida maoe dirinja di kenalin orang.

Joseph Rabiot lantas bilang: Barangkali dia memangboekan Clara Guerin sebab ada lebi dari satoe orang perampoean jang bekerdja di tanah Grandval.

O! itoe betoel, tetapi gampang akoe taoe. Itoe orang toea toekang angon jang akoe bilang tadi masih keras ingatannja dia tentoe masih bisa bilang kapan itoe si Sedih masoek bekerdja di tanah Grandval.

Tetapi biar bagimaná djoega soedah tentoe jang Clara Guerin taoe bekerdja di sitoe.

Akoe tadinja soedah tida ingat sama sekali itoe nama Clara Guerin tetapi tempo tadi toean notaris batja itoe nama dalem testamentnja Joramie baroe akoe ingat kombali. Dan kaloe soenggoe soenggoe itoe si Sedih betoel Clara Guerin, he aneh sekali boekan?

Rabiot doedoek mamikir. Tida laen kadengaran dia hm, hm, sadja, dan pelahan pelahan dia bilang, ia tjoema persangkaan sadja. Kita misti taoe tentoe.

Djali kau belon djoega pertjaja?........

Ja, pertjaja, pertjaja, kita tida bole doega doega, kita misti taoe jang tentoe. Orang tentoe tida nanti naik sekotji kaloe tida taoe kemana kita maoe pegi boekan? Kau pertama tama misti tjari taoe betoel dan dengan pasti apa benar itoe orang Clara Guerin apa boekan. Adapoen akoe adjarin pada moe berati ati betoel djangan sampe orang bisa doega apa apa.

Neef Rabiot, kau bole tentoein jang akoe tida seperti bebek berkowek kowek kesana sini aken memboeka rahasia.

Kita tida bole berkata kata, atau bikin apa djoega jang bisa menimboelken sesalan di blakang kali. Kapan sandenja betoel itoe orang Clara Guerin, ahli waris jang toenggal dari Joramie, tentoe kita tida bole tinggal diam; kita misti bekerdja. Sekarang akoe belon bisa bilang apa kita orang misti bikin.

Tetapi itoe oewang dari Joramie belon ilang boeat kita orang. Kita tentoe bodo sekali kaloe kita tida jakinin aken soepaja oewang itoe semoea kita poenjain.

Kita tida bole igat melawan sahnja itoe testament di hadepan hakim boeang boeang oewang ongkos perkara dengan pertjoema sebab tentoe kalah. Kita misti bikin laen roepa. Harta peninggalannja Joramie sampe banjak sahingga patoet djoega jang kita orang jakinin aken djangan sampe terlepas dari kita poenja tangan. Tjoba pikirin sadja.

Memang begitoe.

Djadi djangan tinggal diam itoe oewang brapa miljoen misti djadi kapoenjaan kita tida bole djato dalem tangan orang laen. Semoeanja dengar Rabiot bitjara sama djoega satoe noedjoem jang beromong semoea orang merasa dalem atinja ada timboel pengharepan.

Tjoba, berkatalah Rabiot. Tiga poeloe lima riboe ia itoe harta peninggalannja Joramie potong semoea legaat (wasiat) ongkos notaris lima miljoen, potong lagi lima atau anem miljoen boeat padjek kepoesaka-an, sebab kita boekan anak djadi tinggal doea poeloe ampat miljoen boeat di bagi bertiga. Djadi satoe orang delapan miljoen ia itoe kaloe dalem sepoeloe taon orang tida dapet itoe Clara Guerin.

Benar sekali! benar, berkatalah Parizot, tetapi apa jang akoe poenja bini bilang tadi.

Ach, sandenja itoe orang betoel Clara Guerin dia soedah toea bole djadi dia soedah mati sabelonnja orang dateng tjari atau dapet dia di sana.

Tetapi dalem sepoeloe taon poen kita djoega bisa mati.

Dalem testament poen ada terseboet kaloe ketaoean tentoe jang waris waris soedah mati, itoe oewang djato dalem kita poenja tangan.

Tetapi kaloe si Sedih betoel betoel Clara Guerin,

serta dia belon djoega maoe laloe dari ini doenia ?

Joseph Rabiot memandang koeliling seperti maling jang maoe tjari taoe ada orang atau tida, soedah itoe dia berbisik bisik ampir tida kadengaran sampe semoea misti membongkokin diri dekatin koepingnja pada moeloetnja Rabiot katanja:

Boekankah dia bole di toeloeng aken lekas brangkat dari ini doenia.

Orang orang semoea kaget tempo dengar dan mengarti maksoednja ini perkataan.

Rabiot bilang: Itoe testament malang sekali bagi kita, misti kita bikin soepaja dia tida malang soepaja dia djadi bagoes boeat kita orang. Ingat doea poeloe ampat miljoen, seorang delapan miljoen. Abis kita misti lepas itoe dalem tangan Clara Guerin ?

Tida bole djadi Kaloe kita taoe betoel dia di mana wah, misti tida bole tida.

Fourel roepanja tida senang, dia poenja ati takoet.

Berkatalah njonja Parizot.

Akoe taoe jang boeat kita teramat berat aken misti ilang oewang begitoe banjak dan kita tida bole tinggal diam benar sekali seperti katanja neef Rabiot Tetapi akoe taoe djoega jang si Sedih tida perdoeli sama oewang dia tida kepingin kaja kaloe dia temeelee sama oewang moestail dia maoe bekerdja sama kita orang djadi boedjang dengan tida mendapet bajaran. Dia djadi ahliwaris tetapi kita orang bole boedjoek sama dia aken lepasken haknja mendjadi ahliwaris.

Rabiot lantas berkata dengan hati bernafsoe: „O! tida, itoe djangan sekali kali ingat, kita ada masih itoe toean jang misti oeroes ini boedel masih ada itoe notaris kendati itoe perampoean maoe melepasken dia poenja hak tentoe jang laen laen tida maoe trima.

Pertjaja moeloetkoe berkatalah Rabiot boekan sadja kita tida bole kasi taoè sama Clara Guerin apa jang soedah kedjadian kita orang poen misti jakin segala daja oepaja boeat entjegah dia mendapet kabar jang dia ahliwaris. Tjoema kaloe begitoe baroelah kita koeat. Jang dia memang tida soeka di kenalin orang itoe soedah beroentoeng sekali bagi kita. Sekali kali kita tida bole bikin sampe orang laen bisa taoe, sebab dia tentoe aken di tjari. Orang tentoe taro advertensie dalem soerat kabar. Apa itoe boedjang bisa batja?

Ja, dia bisa.

O! kaloe begitoe djaga betoel djangan sampe dia bisa dapet batja soerat kabar boekan sadja itoe, kita poen misti djaga djangan sampe orang laen bisa dateng di sini boeat omong omong sama dia, mengarti?

Ja, neef akoe mengarti. Clara selama lamanja misti tinggal tersemboeni biar apa djoega orang bikin orang tida bole dapetin sama dia.

Itoe semoea ada, baik berkata lah Fourel si toekang tahang, tetapi kau ingat sendiri, itoe testament boekan membitjarain Clara Guerin sadja Joseph barangkali loepa jang Clara Guerin ada di kandoengan, anaknja Joramie dalem taon 1838. Betoel baik kita tjegah orang mendapetin Clara Guerin tetapi dia poenja anak? jang di akoe anak djoega oleh Joramie? Mana dia? kita tida taoe barangkali orang aken tjari itoe anak.

Ja kaloe itoe anak ada.

Betoel kaloe dia ada aken tetapi tida ada satoe apa jang menjataken bahoewa itoe anak tida ada.

Ach, orang bole bilang djoega apa kenjataan jang itoe anak ada?

Semoea ada betoel tetapi, biar bagimana djoega itoe anak djadi malang sekali.

Ach, berkatalah Rabiot, akoe sih bilang jang itoe anak soedah mati lama kaloe tida moestail itoe Clara soedah begitoe lama di sini orang tida aken taoe dia ada poenja anak? Masa Clara Guerin bisa tinggal senang di roemah selagi anaknja ada di laen tempat? Tetapi biarlah, kaloe itoe toean jang mengoeroes boedelnja Joramie, tjari itoe anak, biar kita djoega tjari sama dia.

Pendeknja begini Gervais, jang pertama tama kau misti tjari taoe di roemah moe apa betoel itoe si Sedih Clara Guerin atau boekan. Itoelah kau poenja kerdjaan sekarang.

Baik akoe nanti tjari taoe.

Djikaloe soedah ketaoean tentoe jang itoe baboe betoel betoel Clara Guerin, lantas orang misti ambil ambil ati, piara dia baik baik, soepaja dia soeka ati tinggal di sana.

O! sampe sekarang dia baik sekali, berkatalah njonja Gervais Parizot.

Sjoekoerlah begitoe sebab kau poenja kerdjaan djadi enteng sekali. Kaloe orang baik berteman lantas orang pertjaja satoe sama laen. Lantaran dia pertjaja betoel maka bole tanja tanja sama dia apa jang kita rasa perloe boeat kita. Kaloe dia bersobat betoel tentoe dia aken tjerita semoea rahasianja.

Kau mengarti betoel boekan Gervais? Dia misti bersobat betoel padamoe, dia misti pertjaja pa lamoe nanti ada waktoe jang dia rasa dia perloe memboeka hatinja jang penoeh.

O! itoe soesah sekali neef Rabiot.

Ach siapa taoe. Tentoe sekali, akoe aken jakinin begitoe.

Akoe poen taoe tentoe jang kau aken selamat dapet taoe semoea, kau sampe pinter, dan ingat djoega oewang delapan miljoen tida kita dapetin sahari hari di djalan.

Njonja Parizot menoendoek.

Na, sekarang soedah tempo aken brangkat.

Kapan kita bertemoean lagi? bertanjalah Parizot.

Ja, lebi lekas lebi baik.

Kau dateng di Grandval?

Apabila ada perloenja, tentoe akoe dateng.

Kita toenggoein kau poenja datengen.

Djadi soedah poetoes ja? kita semoea bermoefakat bekerdja bersama sama aken oeroes kita orang poenja kaoentoengan.

Ja. Ja.

Kita oeroes dengan apa roepa daja oepaja boekan?

Tentoe.

Fourel bilang bagimana kau sekalian poenja pikiran kaloe kita angkat Jaseph Rabiot djadi kita orang poenja kepala dari familie?

Ja, itoe betoel, betoel sekali.

Djadi kau neef Rabiot jang oeroes semoea, kau jang atoer kau jang poetoesin kau prentahken kita jang dengar. Na baiklah akoe trima, akoe jang toeloeng atoer semoea mari pegang tangan tanda jang kita sekalian bermoefakat bersatoe ati aken bekerdja tersama sama akoe jang djadi kepala.

Semoea berpegangan tangan dan tida lama lagi dia orang poen pegi, di kasi selamat djalan oleh Clement Baudouin.

Tempat bekerdja

Sjahdan toewan graaf de Soleure ada poenja seorang anak mantoe namanja George Ramel toekang gambar. Ini toean tinggal sama me oeanja dapet kamar kamar di samping kanan dari roemah di sitoe poen ada dia poenja kamar tempat bekerdja meloekis gambar gambar, dan djoega ada kamar kamar boeat dia poenja anak moerid jang bladjar meloekis gambar padanja.

Dari antara moerid moeridnja ada satoe Lucien Morel namanja. Dia ini kaloe toean Ramel ada beberdja di kamarnja sendiri bole dia masoek tetapi jang laen laen tida bole misti minta permissie doeloe. Lucien poen sobat benar dari George Ramel jang ada sepoeloe moerid moerid.

Dia orang ini selamanja roekoen sekali sebab dia orang semoea takoet sama George Ramel jang begitoe pande bikin gambar jang pande mengadjar. Lagi poen dia kaja besar sebab dia kawin sama anaknja graaf de Soleure, nona seorang orang sadja.

Itoe anak anak moeda jang bekerdja djadi moeridnja toean Georges Ramel, wah nakal sekali apa poela kaloe toean Georges tida ada di roemah dia orang ampir tida bekerdja, tida brentinja mengotje sadja tertawa tawaan saling ganggoe dan laen laen

Sekali peristiwa abis toean Georges priksa masing masing poenja kerdjaan dan soedah ia adjarin ini itoe bagimana dia orang poenja loekisan misti di bikin maka pergilah Georges tinggalin anak anak itoe sendirian.

Wah, ramenja di kamar itoe anak anak moeda boekan maen orang tertawa tawa, tjerita segala tjerita loetjoe loetjoe.

Sekoenjoeng koenjoeng selagi rame begitoe kadengaranlah soeara orang ketok pintoe.

Aai, ada tetamoe, berkatalah satoe.

Semoea lantas berdiam, tarik moeka seperti orang jang bekerdja berat sekali, jang paling moeda boekain pintoe.

Satoe nona miskin ada bediri di tjeratjapan pintoe oemoernja tida lebi dari toedjoe belas taon pakeannja baik baik djoega tetapi moekanja, adoeh, tida ada kedoeanja begitoe tjakep elok dan tjantik ramboetnja bagoes tebal, idoengnja alisnja kaja di gambar, bibirnja kaja gintjoe giginja seperti moetiara pilihan matanja menjataken baik atinja.

Sorot moekanja poetjat pipinja koeroes njata romannja seperti orang jang malarat soenggoe.

Pakejannja soedah lajoe boenga kendati begitoe djoega masih bagoes njata potongan badannja.

Tingkanja pendiaman, rada maloe maloe. Dia gemeteran, kasian, tempo dia bediri di sitoe.

Itoe sinjo sinjo moeda njata girangnja meliat satoe nona begitoe bagoes tetapi dia orang en djoega dapet liat sedihnja anak itoe.

Satoe moerid berkata: "Lagi satoe jang dateng boeat minta djadi model. Tida brentinja, Kemaren dateng satoe sekarang lagi satoe, tetapi ini tjakep betoel.

O! dia menggilain orang.

Itoe sinjo jang boekain pintoe tadi, roepanja maoe loetjoe loetjoean, dia mendjoera di hadepan itoe nona seperti orang mendjoera di hadepan satoe ratoe serta katanja:

„Selamat dateng njonja! njoja liat di sini semoea anak anak moeda jang kepingin sekali trima njonja dengan hormat jang wadjib di brihken pada ratoe ke elokan. Lantas semoea tertawa, sampe itoe nona djadi terlebi bingoeng, moekanja merah seperti orang maloe bibirnja poetjat.

Anak anak moeda itoe dateng dekatin itoe nona serta katanja: „Masoeklah, nona jang elok dan tjantik. Masoek, djangan takoet kita tida nanti makan sama nona.

Lagi lagi orang ketawa.

Ajo, nona manies, katakenlah apa nona maoe.

Apa barang kali nona maoe tjari djodo, di sini kita semoea bole di pilih, tida njang poenjain. Pilih sadja nona. jang di pilih tentoe beroentoenglah.

Ach pilih akoe, nona!

Djangan, pilih akoe, dia masih terlaloe moeda Akoe lebi baik oemoerkoe soedah doea poeloe ampat taon dan soedah taoe djadi soldadoe.

Itoe nona terlebi bingoeng, dia djadi takoet tida bisa berkata kata dia maoe keloear sadja tetapi satoe dari itoe sinjo sinjo alangin dia sampe tida bisa keloear.

Ach, toean berkatalah itoe nona dengan sedih jang tida dapet di reboet.

Moekanja djadi poetjat seperti majit ia gemeteran orang misti berkasian kaloe liat dia begitoe. Air matanja berlinang linang, ia tarik napas pandjang. Tempo itoe sinjo sinjo liat jang itoe nona menangis baroelah dia orang mengarti jang perboeatannja itoe tida pantes adanja.
Ini nona boekan sembarang orang, tida sama seperti nona nona jang laen jang biasa djadi model. Dia orang lebi menghormati itoe nona.

Sinjo jang paling toea lantas madjoe sendiri laloe katanja:

Nona, maafkenlah kita orang sekalian sebab kita bersalah, kita koerang adjar akoe harep nona djangan goesar kita orang minta maaf minta ampoen.

O! trima kasih toean, berkata anak itoe sembaring seka aer matanja.

Baeklah sekarang nona kasi taoe sadja apa jang nona maoe.

Akoe kepingin bitjara sama toean Georges Ramel.

Kasian nona! toean Ramel tida ada di roemah akoe rasa ini hari nona tida bisa dapet bitjara padanja, tetapi besok pagi bole tentoein dia ada di sini.

Ach, berkatalah itoe nona dengan teramat sedihnja, akoe kepingin sekali bitjara sama toean Ramel ini hari.

Apa perloe sanget?

Ja, teramat perloe. Djikaloe begitoe perloe adanja baik lah nona bitjara sadja sama toean Lucien Morel.

Lucien Morel?

Ja, dia djoega moerid seperti kita orang dari toean Georges Ramel tetapi dia poen sobat baik sekali dan kaloe toean Ramel tida ada, dialah jang ganti.

Akoe tida tace apa akoe bole............

O! djangan koewatir nona, apa jang nona maoe bilang sama toean Ramel bo le pertjajain sama dia, tentoe sama djoega seperti nona bitjara sama toean Ramel sendiri

Itoe nona seperti masih sangsi djoega dan barang kali djogja dia troes poelang sadja aken balik kombali besok pagi djika tida kabetoelan Lucien Morel dari kamarnja toean Ramel masoek kedalem kamar merid moerid.

Memang dari laen laen moerid, Lucien jang paling di soeka dan di sajang, dia bole bekerdja di dalem kamarnja Georges Ramel.

Lucien oemoernja paling banjak doea poeloe taon tetapi, wah, dari pada moekanja jang tjakep, njatalah jang kendati dia begitoe moeda, fikirannja soedah seperti orang toewa. Dari itoe poen graaf de Soleure poen djoega soeka sama dia dan dia soedah beladjar banjak banjak pri adat sopan sautoen aken berga elan sama orang besar besar. Atinja baik sekali soeka menoeloeng dan tjahaja matanja menjataken jang dia soeka berfikiran. Dia poen keras ati dan apa jang di kahendaknja satoe kali tetaplah di pegangnja, orang kaloe liat dia, lantas maoe pertjaja abis padanja.

Ramboetnja itam, tebal, koemisnja masih ketji!, pakeannja tjakep.

Itoe moerid jang kabetoelan lagi beromong sama itoe nona lantas bilang: ,,Nona, ini dia toean Lucien Morel kaloe nona maoe bitjara padanja.

Lucien dateng dekat, memandang itoe nona jang elok.

Dia lantas mengarti jang itoe nona sakit ati sekali maka Lucien lantas poen berkasian sanget padar ja, dia tida berkata apa-apa, dia kasi tabe dengan hormat.

Nona itoe lantas merasa hatinja senang, moekanja jang sedih moelai djadi terang.

Itoe moerid jang tadi lagi beromong sama itoe nona, laloe berkata pada Lucien: „Ini nona maoe bitjara sama toewan Ramel.

Ja, nona, berkatalah Lucien, toean Ramel tida ada di roemab, apa nona tida bole bilang sadja sama akoe, apa nona maoe kataken pada toean Ramel? bole akoe bilangin dia, djadi besok bole kita kirim kabar pada nona. Trima kasi toean, begitoe baik, kaloe toean sabentaran.........

O! dengan soeka ati nona.

Ini nona memandang kanan kiri seperti orang maloe beromong di hadepan orang banjak.

Lucien mengarti maoenja djadi katanja.

„Baeklah nona toeroet sama akoe masoek. Dia boeks pintoe kamar bitjara jang terhias bagoes sekali dan ada di sebelah tempat orang bekerdja.


Satoe orang jang tjilaka.

Tempo itoe anak moeda soedah toetoep pintoe maka ia minta itoe nona doedoek di bangkoe kanapee ia sendiri doedoek di korsi di hadepan itoe nona.

Dia tida merasa tjape atau bosen memandang itoe nona setaoe apa sebab dengan tida ketaoewan dia merasa dirinja berkasian sanget dan kepengen menoeloeng padanja.

Itoe nona moelai berkata, katanja:

„Toean akoe ini dateng boeat minta toeloeng toewan Georges Ramel aken pake akoe djadi model dari gambar gambar jang di loekisnja.

Lucien kaget, ia bediri dari korsinja katanja:

Nona, kau maoe djadi model? ach moestail. Itoe nona sampe kaget meliat tingkanja Lucien, ia tida mengarti bagimana Lucien bole djadi begitoe heran.

Katanja, nona djangan goesar, sebab akoe tida bisa semboeni-in herankoe jang teramat besar. Soearanja Lucien manies dan lemah lemboet. Ja berkata poela: Akoe minta ma-af nona, tetapi akoe maoe tanja lebi doeloe. Apa nona memang poenja pentjarian“ djadi model boeat orang orang jang melokesi gambar?

Tida toean!

Ach, begitoe, berkatalah Lucien dengan memboeang nafas seperti aken membikin legah atinja jang tadi seperti terbendoeng.

Anak itoe berkata:,,Tetapi akoe kepingin djadi model, akoe kepingin tjari penghid oepan dengan djadi model.

Lucien gojang gojang kepala serta katanja.

„Bagimanakah nona bole mendapet ingatan begini?

„Ach satoe teman, ach seorang perampoean kenalankoe.“

O! seorang kenalan nona soedah adjarin begitoe? berkata Lucien dengan keningnja (alisnja) di keroetken.

Ja, toean, kemaren doeloe akoe kebetoelan moe día di djalanan besar, soedah ada doea taon jang akoe tida ketemoe padanja Akoe poenja ati sedih, akoe menangis. Dia tanja padakoe apa sebabnja akoe begitoe sedih. Djawabkoe, akoe soedah tjari kerdjaan di mana mana, tetapi tida ada tempat di mana akoe bisa mentjari oewang aken idoep. Akoe toekang mendjait toewan, tetapi sekarang orang tida bisa idoep dari oepah pendjaitan. Semoea toko toko pesan pendjaitannja di roemah roemah miskin, djadi orang seperti akoe tida bisa dapet lagi kerdja-an.

Akoe poenja mama sakit soedah doea taon semoea barang barang soedah abis di gade sekarang kita tida ada oewang tida ada makanan. Ini semoea akoe tjerita sama temankoe Dia kesianin akoe, doeloe dia djoega djadi toekang mendjait maka dia adjarin akoe aken djadi model sadja. Kaloe akoe beroentoeng akoe bisa dapet doea poeloe frank seharian.

Akoe tida mengarti apa itoe djadi model, tetap dia kasi keterangan padakoe dia bilang orang orang toekang loekis gambar perloe pake model jang idoe seperti orang lelaki, orang perampoean anak anak boeat djadi tjonto aken gambarnja.

Akoe tanja padanja. „Kau kira akoe bole di pake Soedah tentoe sekali, kau poenja roepa tjakep elo dan tjantik, dandananmoe bagoes ramboetmoe penoe Kaloe kau maoe sadja tentoe kau aken bisa dapet oewang banjak.

Djawabkoe, semoea ada baik tetapi akoe tida kenal barang satoe orang.

Dia laloe berpikir sabentaran.

Abis katanja:

„Di kota Parijs ada doea tiga ratoes toekang loekis gambar, akoe sendiri ada kenal tiga poeloe. Bole akoe kirim kau di sana sini di mana orang tentoe trima padamoe tetapi kau aken tida betah, kau tida bisa begitoe.

Lucien berkata pelahan pelahan: „Benar itoe nona, roepanja soenggoe baik ati.”

Djawabnja. O, akoe poenja kenalan itoe memang djoega tida djahat, akoe poen rasa djoega jang dia baik ati, maka itoe dia bilang sama akoe, pegi sadja di roemah toean George Ramel sebab di sitoe tjoema ada sedikit moerid moerid dan semoea orang baik baik jang taoe adat.

Dia kasi taoe akoe roemah toean Georges Ramel. Kemaren satoe hari akoe ajal. Tempat orang bikin gambar itoe sekali kali barang rahasia bagi akoe, akoe tida taoe apa dan bagimana maka itoe akoe masa ajal. Tetapi akoe poenja ma sakit. . . . miskin. . . . . . . Djadi akoe brani-in akoe poenja ati akoe misti tjari oewang.

Tadi pagi soedah tetap akoe poenja maoe, dari itoe akoe dateng kemari.

Apa nona soedah kasi taoe mama apa jang nona maoe bikin? bertanjalah Lucien.

Tida toeau, akoe tida bilang.

Nona tida tjerita padanja apa jang nona poenja teman bilang?

Akoe rasa baik djangan tjerita itoe semoea sama mama.

Kenapa?

Sebab akoe takoet barangkali akoe tida beroentoeng. Akoe tida maoe bikin girang mama pertjoema tjoema.

Begitoe? berkata Lucien sembaring memandang keras matanja itoe nona seperti dia maoe masoek sampe ke dalem atinja.

Lucien berdiam sabentaran abis itoe katanja:

Apa nona poenja teman soedah tjerita satoe persatoe apa jang di bikin di dalem kamar tempat gambar dengan orang jang djadi model?

Tida dia tida tjerita semoea.

Akoe mengarti kenapa dia tida tjerita semoea sebab dia kenal nona poenja adat teramat soesah bagi dia aken tjerita satoé persatoenja. Sjoekoerlah jang dia tida tjerita.

Soedah nona, djangan ketemoe toean Ramel akoe poen tida nanti bilang padanja jang nona soedah dateng kemari.

Ja, toewan, kasianinlah akoe.

Toean Ramel tida aken trima nona djadi model.

Kenapa?

Sebab nona belon kenal itoe pekerdjaan dan nona poen tida bole djadi orang begitoe jang djadi model,

Akoe poenja teman bilang.

Dia tida tjerita semoea. Tjoba dia soedah tjerita satoe persatoe apa jang satoe model di kamar si toekang gambar misti menanggoeng, soenggoe, nona, kau tida aken dateng kemari. Itoe boekan pekerdjaan boeat orang seperti nona.

Apa barangkali badankoe ada tjelaannja.

Tida, sekali kali tida. Akoe tida kenal sama nona tetapi dari pada omongmoe ini akoe mengarti dan akoe pandang tinggi kau poenja adat pekerti dan pengrasaan ati. Satoe iboe soedah rawatin padamoe dengan katjintaan, ia membri peladjaran jang tjoekoep sekali. Ach semoea njata dari pada nona poenja mata, moeka dan laen laen, nona poenja hati poetih bresih ,,fikiranmoe poen soetji sekali. Itoe nona moeda poenja moeka sampe merah.

Katanja Lucien poela: Semoea itoe tida bisa tjotjok dengan pentjarian centoeng seperti kau maoe, ia itoe djadi model, seroepa pentjarian jang orang soedah adjarin padamoe, nona, dengan tida memikirin lebi djaoeh!

Ja, toean akoe tida mengarti kenapa !

Ach benar nona tida bisa mengarti sama akoe, nona poenja ati dan fikiran masih begitoe soetji masih poetih sebagi boenga menoer.

Apakah toean tida bisa bilang bisa bikin terang itoe padakoe?

Ampoen, Toehan, tida bisa. Hormatkoe bagi nona terlaloe besar akoe tida bole bikin nona mendapet taoe hal itoe. Moestail akoe bole kasi taoe sama nona hal jang nona poenja teman sendiri pandang misti ia tinggali diam, tida di tjeritanja?

Itoe nona bertoendoek, dengan aer moeka jang terlebi sedih.

Pertjajalah moeloetkoe, nona, berkata poela Lucien. Djanganlah nona maoe toeroet adjaran orang ini Lepaskenlah itoe pengharepan. Lagi sekali akoe bilang pada nona, tida bisa, nona tida bole djadi model boeat orang orang toekang meloekis gambar. Nona poenja peladjaran, nona poenja kemoedaan nona poenja fikiran, nona poenja ati jang sekalian masih soetji masih poetih bresih membikin nona tida bole djadi model orang membri nasehat itoe pada nona dengan ati baik dengan ati maoe menoeloeng, tetapi itoe nasehat djahat sekali. Apa bole akoe adjarin sama nona? biarlah nona poenja teman sendirian djangan tjampoer sama dia.

Ja, iboekoe, ja mama! berseroelah itoe nona dengan sedih. Ach soedah tida ada peng harepan lagi: O! Toehan jang Toenggal, awal jang. Rachman dan Rachi, jang menjajangi machloekn ja, mengapakah sekarang Toehan meninggalken hambamoe. Mengapakah sekarang jang djoestroe hambamoe perloe bagi toeloengmoe bagi kasehan moe Allah, Bapa, mengapakah hambamoe tida di toentoen, mengapakah hambamoe di lepasken dalem laoet melarat dan sengsara? Apakah sekarang mistikce bikin? Kita misti mati, O! iboekoe, mati terboenosh lapar dan sengsara.

Ja menangis teramat sedihnja, aer matanja seperti toempah.

Maka berkatalah Lucien dengan sceara gemetar jang menjataken pengarasa-an kasian di hatinja, katanja: „Ach nona, djanganlah menangis, djangan lantas ilang pengharapan, Nona poenja mama aken semboeh kombali dan nona poen aken bekerdja lagi Toehan jang Esah tida aken meninggalken orang jang soenggoe pertjaja aken dia dalem doenia masih ada orang jang baik ati.

Itoe nona boewang napas panjang ia gojang gojang kepalanja serta katanja.

„O, mama berhati tinggi sekali dia lebi soeka mati dari trima oewang derma.

Memang benar, tetapi semoea itoe bergantoengan dari pada matjembja tjara sebagimana orang membri toeloengan, tjara sebagimana orang membriken derma.

Itoe ada benar sekali toean tetapi kita tida kenal orang dan orang tida ada jang kenal sama kita Laen dari itoe, kaloe bole, akoe soeka beromong teroes terang sama toean.

Dari sebab toean begitoe baik boedi bahasanja dan berkasian soenggoe soenggoe maka akoe poenja hati pertjaja betoel pada toean dan akoe maoe tjerita teroes terang sama toean.

Bagimana orang nanti toeloeng kita orang. Kita orang tida ala poenja satoe apa, tida ada pakean sama sekali, oewang sewa roemah doea boelan soedah di oetang. Kita orang poenja barang prabot roemah tangga, soedah abis semoea tida satoe potong jang ketinggalan tjoema kita tinggal di oesir sadja di djalan besar.

Ja, bagimana kita misti idoep? Maka itoe akoe misti bekerdja, kerdjaan itoelah jang perloe itoelah jang akoe tjari. Akoe datang kemari dengan besar pengharepankoe. Akoe tida taoe. . . . . .Tetapi sekarang soedah abis akoe tida maoe lagi, akoe ada gila tadi. Toean soedah boeka akoe poenja mata. Tetapi bagimana akoe dapet kerdjaar? Akoe soedah pegi di koeliling tempat pertjoema sadja. Tjoba akoe tida ada mama jang akoe sama sekali tida bole tinggal dengan tida ada rawatan akce terlebi soeka mati sadja. Ach kaloe kita berdoea bisa mati bersama sama teramat beroentoeng.

Lucien dengarin tjeritanja itoe nona dengan hati terbanting banting sebab terlaloe kasiannja. Ia memandang itoe nona seperti hendak di telannja dalem dirinja ia merasa hatinja tergerak dengan gerakkan jang belon pernah di rasainja.

Katanja Lucien nona djangan ilang pengharepan: Orang moeda seperti angkau tida pantes ilang pengharepan. Brapa oemoermoe?

Nanti tanggal 6 boelan Juni akoe poenja oemoer toedjoe beles taon.

Ach, tempo akoe poenja oemoer sebegitoe, nona, akoe poen soedah piatoe soedah sendirian bediri di doenia, dan akoe poen liat gelap sanget di hadepankoe, akoe poen ampir ilang pengharepan. Tetapi Allah ta-alla masih ada, masih membri toeloengan ada orang jang toeloeng akoe. Maka gelap itoe di hadepankoe ilanglah djadi terang, terang soenggoe. Dari itoepoen nona, djangan ilang pengharepan. Pikoelan kahidoepan di doenia memang berat sekali tetapi tida selama lamanja ia tjilaka.

Nona poenja nama siapa?

Eugenie, toean! Eugenie Lureau

Nona tida ada sanak atau sobat?

Akoe tida ada laen orang melainken mama, dan mama tida ada laen tjoema akoe.

Nona poenja papa soedah mati?

Itoe nona tarik napas pandjang, katanja dengan sedih: „Ja papa soedah mati. Och tjoba ia masih idoep, pinter sekali bekerdja, dia makan gadji besar maka itoe dia bisa kasi akoe sekola baik baik. Pada soeatoe hari, sekarang ada soedah doea taon lamanja, ia djato dari stegger. Orang bawa ia poelang beloemoeran darah ia pangsan dan doea tiga djam kemoedian ia mati.

Sedari itoe tempo mama sakit mereras tida bisa segar lagi.

Apa toeannja nona poenja papa tida bikin apa-apa boeat mama? tida toeloeng? Pada bermoela moela dia toeloeng djoega tetapi pekerdjaannja semangkin moendoer dia djato failliet, djadi tida bisa lagi menoeloeng kita orang.

Kasian! semoea malang sekali akoe piatoe, akoe ada poenja sobat Nona sekali kali tida ada sanak tida kadang. Apakah akoe barangkali bole djadi nona poenja teman?

Ach, Ja toewan! berkatalah nona itoe.

Akoe belon taoe apa jang akoe bisa bikin boewat nona poenja mama dan boewat nona. Tetapi akoe nanti pikirin betoel betoel.

Dimana nona tinggal?

Djalan Beaubourg No. 16

Siapa namanja nona poenja toewan roemah?

Joseph Rabiot.

Rabiot, Rabiot, berkata Lucien sembari memikir. Hee itoe nama kaja akoe kenal. Roemahnja di mana?

Djalan Taitbout No. 41.

Hm! Djadi soedah terdjandji ja? berkata Lucien. Nona maoe akoe djadi soeatoe teman boeat mama dan nona?

Itoe nona memandang betoel moekanja Lucien serta dengan soeara jang menjataken terang hatinja dan besar trima kasinja, ia berkata:

Akoe maoe!

Trima kasi nona! berkata Lucien dan dengan seperti maloe maloe ia berkata;

„Satoe teman ada poenja hak!”

Nona itoe merandang padanja dengan heran.

Maka berkatalah Lucien. Ja, oepama boeat kasi nasehat jang baik pada temannja.

O! soedah tentoe.

Dan aken membri toeloengan kaloe temannja adandalem soesah.

Ja, benar.

Aken kasi dia oewang kaloe dia terlaloe soesah...... atau kasi pindjem padanja oewang jang dia perloe sekali.

Itoe nona roepanja maoe menangis maka katanja Lucien: „Ja, kasi pindjem padanja, sebab kaloe itoe teman soedah ilang soesahnja, soedah bisa kombali, tentoe dia tida loepa, dia maoe bajar. Inilah nona, berkata Lucien dengan soeara jang sedih ambil sadja doeloe seperti pindjeman. Ja, akoe pindjemin.”

Lucien keloearin satoe cewang emas dari doea poeloe frank dari zakkoenja, katanja: „Inilah, doea poeloe frank, akoe djoega tida kaja tetapi akoe kasiken dengan hati poetih bresih aken menoeloeng satoe teman jang ada dalem soesah.”

Itoe nona, maloe, ia maoe tampik.

Tetapi Lucien taro itoe doeit di dalem tangan nona itoe, seraja katarja: djangan tampik penoeloengnja satoe teman jang bersoenggoe ati.

Tempo Eugenie tida tahan aer matanja.

Nona djangan selempang djangan maloe, ini hari nona ada dalem soesah siapakan taoe besok akoe melarat misti trima nona poenja toeloengan, boekankah peroentoengan orang ada dalem tangan Toehan? Ini hari akoe, besok angkau. Akoe membilang trima kasi pada Alla ta-alla jang akoe telah di berkatken olehnja sampe bisa menoeloeng pada nona.

Kedoea doeanja bediri dari tempat doedoeknja.

Ach, toean soenggoe baik, berkatalah Eugenie dengan soeara jang girang dan besar trimahnja. Ia seka aermatanja teroes djalan ke pintoe.

Lucien bawa padanja sampe di pintoe tempat orang bekerdja. Dia orang bertabean dengan tida berkata kata. Eugenie djalan poelang.

Lucien masoek kombali ke kamar toean Georges Ramel, dan sembari bekerdja membikin abis kerdjaannja, ia memikiri nona itoe poenja oetang oewang sewah roemah doea boelan lamanja, kasian bagimana ia bisa bajar itoe oetang.


Mama dengan anak.

Sjahdan roemanja itoe Joseph Rabiot di djalan Beaubourg, roemah jang soedah toewa sekali, tetapi hasilnja tifa sedikit.

Njoja Lureau tinggal dalem kamar jang di sebelah atas sekali di tingkat, loteng, nommor ampat. Dalem itoe kamar kendati siang hari masih djoega gelap.

Prabot ro mah tangganja saderhana sekali tjoema apik piarahannja R epanja itoe barang barang di beli tempo toean Lureau masih idoep waktoe dia masih djadi toekang batoe makan gadji ampat lima roepia satoe hari. Semoea bagoes bagoes apalagi jang di tempat kamar tidoer ada randjang besi tempatnja Eugenie; ada djoega rak boekoe jang tadinja penoeh dengen boekoe boekoe tetapi sekarang soedah kosong di djoeal borat makan. Sekarang mama dan anak soedah tida bisa batja boekoe lagi.

Nora Eugenie Lureau poelang ke roemah dapetin mamanja seedah bangoen dan lagi doedoek di korsi males sembaring seka aer matanja.

Dj kaloe Eugenie ada sama sama selamanja njonja Lureau paksa dirinja aken djangan bersedih hati aken tinggal sabar dan omong omong sama anaknja aken djangan ia ilang pengharepan. Tetapi kaloe dia sendirian atinja seperti di djepit kapan dia ingat hari hari jang aken dateng. Ia sering gemeteran, kaloe dia ingat apakah nanti djadi dengan anaknja kaloe dia soedah tida ada, barangkali tida lama lagi ia soedah misti laloe dari doenia ini jang begini soesah.

Eugenie tida bisa di bohongin, tempo ia liat mamanja seperti lekas lekas maoe semboeni-in sapoe tangannja maka ia berkata pada dirinja:

„Ach mama soedah menangis lagi"

Ia lekas dekatin dan pelok tjioem mamanja.

Njonja Lureau tanja pada Eugenie katanja: „anak, kau pegi djaoeh?

Ja.
Kau pegi di banjak toko toko?
Tida tjoema di satoe tempat sadja.

Abis sama djoega seperti kemaren dan kemaren doeloe, kau tida dapet satoe apa. Ach sajang tetapi djangan ilang pengharepan barangkali besok kau lebi beroentoeng. Tetapi ajo, ini hari soedah laat kau belon djoega makan kau tentoe lapar. Apa kita masih ada di lemari? O, ja ada akoe poenja tjintjin kawin sama akoe poenja tjintjin mendjait dari perak bawa sadja ke roemah toekang emas tentoe dia maoe kasi delapan atau sepoeloe frank. Beliin makanan dengan anggoer satoe botol, kau poenja roepa begitoe poetjet dan lemas, satoe boelan lamanja kau tida minoem angger. Lekas pegi anak akoe poen djoega lapar.

Ach boekoe jang tertjinta, ini hari non tida pegi disatoe toke, Non pegi di laen tempat. Non ada niat apa apa tetapi itoe tida baek dan non poen tida dapet. Kendati begitoe djoega dalem gelapnja kita poenja soesah dan melarat, ada djoega sinarnja keslametan dan kagirangan sedikit jang bertjahaja.

Apa, anak, apa itoe? tjoba tjerita.

Ja mama barangkali mama nanti marah sama non. Belon taoe non berboeat apa di blakang blakang mama dan belon taoe non semboeni boeni, tetapi kemaren non tida tjerita sama mama jang non ada ketemoe non poenja temen lama, Fernande namanja dan non djoega tida tjerita apa jang tadi pagi non bikin. Mama djangan marah ja?

Di manakah kau pegi?

Non nanti tjerita mama.

Abis ia tjerita apa dia omong sama Fernande.

Djadi kau pegi ke roemahnja itoe toekang loekis gambar? bertanja njonja Lureau. Ja mama, tadi pagi

Allah anakkoe, djadi model boeat toekang loekis........... Adoeh Toehan............tetapi ja kasian kau tida taoe

Betoel mama, akoe tida taoe dan sekarang poen akoe belon taoe. Orang tida maoe kasi taoe sama akoe.

Ach, toean itoe seorang baik baik sekali atinja poetib bresih.

Benar, mama, dia orang baik sekali. Tjoba tjeria dari toean Georges Ramel.

Eugeni jerita pandjang lebar apa jang soedah kerjid an antara dia dengan moeridnja toean Ramel jang tida ada di roemah tempo Eugenie datang. Pada pengabisannja Eu en'e keloewarin itoe oewang emas dari doea poeloe frank

Abis au trima itoe oewang? bertanjalah njorja Lureau dengan soeara seperti orang sesalin anaknja.

Djawabnja Eugenie:,,Tadinja djoesa non tida maoe, tetapi dia begitoe bisa boedjoek sama non, dan lagi dia boekan kasi itoe seperti derma, sebab kita orang nani poelangin itoe cewang.

Njonji Lureau gojang gejang kepala serta katanja:

„Anak, kaloe anak moeda begitoe baik ati, O, djanganlah kau pertjaja, sebab dia orang selama lamanja ada jang di maoein. Akoe doeloe djoega moeda, akoe tase itoe semoea segala kebaikan dan boedinja anak anak moeda kita, orang perampoean misti bajar berlipat ganda. Belon pernah saganor naka moeda baik ati sama satoe nona djikaloe dia tida ada poenja maoe jang laen.

Ach mama, berkatalah Eugenie dengan aer mata berlinang linang, orang laen barangkali tetapi toean. Lucien Morel, aai, kaloe mama kenal toean Lucien Morel mama tida omong begitoe. Dia begitoe baik, dan begitoe manies boedi bahasarja. Boeat orang sebagi dia, fikirannja terlaloe toea. Dia tida k(teks tidak terbaca)ja kendari begitoe dia soeka toeloeng orang memang bagitoe adatrja, dan lagi dia bilang jang dia djoega taoe tapa artinja melarat.

Njonja Lureau pegang moeka anaknja dengen kedoea tangannja serta ia berkata sembaring memandang ke dalem matanja Eugenie, katanja:

Aai aai, non, kau omong dari itoe anak moeda dengen begitoe bernapsoe, ach, kau misti tjoba aken taban tahan kau poenja napsoe hati. Betoel itoe toean roepanja baik dan dia omong dengen angkan dengen hormat sebagimana patoet orang jang beradat tetapi kau tida kenal padanja. Dan roepa dan adat jang keliatan itoe sering membohongin. Ach, mama, apakah akoe misti bawa poelang itoe doewit sama toean Morel?

Djangan, barang kali dia aken goesar sekali kau soedah trima itoe oewang baiklah pegang sadja. Tetapi, kaloe bau soedah trima oe pahan sampe tjoekoep, lantas kau bajar kombali.

Djadi kita bole pake itoe doewit?

Ja.

Kaloe begitoe kasi mama djoega bole pegang itoe tjintjin, dan itoe tjintjin mendjait.

Ja boeat nanti di laen tempo kaloe kita ada soesah.

Eugenie bediri, berpakean, ambil bakoelnja teroes djalan keloear.

Liwat seprapat djam dia poelang kombali bawa makanan, ada roti, telor, daging, mentega, anggoer sebotol. Dia pake lima frank, soedah itoe dia toetoep medja dan doea doea, mama sama anak doedoek makan.

Kasian soedah lebi satoe boelan jang dia orang tida makan begitoe enak.


Toean Roemah

Abis makan, njonja Lureau pegi tidoer sedikit.

Eugenie abis bebenah lantas ambil barang barang tiesian.

Dia tjoba bekerdja, tetapi tida bisa begitoe tjepat, roebal dia poenja pikiran ada melajan di laen tempat. Dia memikirin mamanja poenja perkataan tetapi dia tida bisa pertjaja jang Lucien Morel begitoe djahat.

Sama sekali kedengeran orang ketok pintoe.

Eugenie boeka pintoe, datanglah perampoean pendjaga pintoe besar.

Eugenie kasi tanda dengan djarinja di bikin aken djangan banjak omong sebab mamanja tidoer.

Maka itoe perampoean berbisik bisik, katanja:

Toean roemah ada di bawah di kamarkoe dia maoe bitjara padamoe.

Ach, dia boekan taoe. . . . .

Ja dia taoe, tetapi dia maoe djoega naik, maoe ketemoe non poenja mama, tetapi akoe tahan. Eugenie gemetar.

Soedah, nona djangan takoet itoe teean tentoe tida nanti makan sama nona baik pegi sadja kebawah ketemoein dia.

Eugenie tarik napas pandjang dia toeroet djoega toeroen di tangga tetapi sebab itoe perampoean pendjaga pintoe besar misti ketemoein lagi orang laen di dalem roemah maka Eugenie pegi toeroen sendirian ketemoein toean roemah Joseph Rabiot.

Dia ta linja doedoek, tempo Eugenie masoek dia bediri, dan tida bilang tabe lagi sama Eugenie dia lantas omong dengan kasar sekali.

„Kau anakuja njonja Lureau?

Ja toean?

Eh, kapan kau ingat maoe bajar sama akoe?

Ach toeàn Rabiot! nionja Grelut jarg djaga pintoe besar tentoe soedah bilang sama toean berkatalah Eugenie dengen takoet.

Akoe tida perdoeli, apa itoe njonja Grelut bilang, berkatalah toean Rabiot dengen asran dan kerang adjar, akoe tanja padamoe, kapan kau bajar sama akoe? itoelah jang akoe maoe kau djawab.

Ja, mama soedah sakit brapa boelan lamanja, dan akoe tida bisa dapet kerdja-an. Tida a'a kerdja-an? Apa akoe maoe perdoeli, Tjari.

Akoe 'sdedah pegi koeliling minta kerdja-an.

Omong kosong. Orang pemales sadja jang tida bisa dapet kerdja-an.

Ja, toean keliwat dari misti, terlaloe bengis berKatalah Eugenie dengen aer mata berlinang-linang.

Akoe tida perdoeli satoe apa akoe tjoema taoe jang kan belon bajar oewang sewah roemah dan orang kaloe beroetang dia misti bajar oetangnja.

O, kita kepingin bajar, toean!

Kaloe semora orang jang sewah roemah sama seperti kau, orang tentoe semoea toean roemah misti bangkroet misti djalan minta minta.

Toean Rabiot kta orang soedah tinggal di sini sepoeloe taen.

Na, masa kenapa?

Selamarja kita bajar betoel oewang sewah roemah.

Itoe paling baik, selamanja misti kau bajar betoel tetapi sekarang.

Ja, mama sakit akoe tida ada kerdjaan

Lagi sekali, akoe tida perdoeli satoe apa kau soedah gantoeng oewang sewah roemah doea boelan.

Jang nommer tiga soedah djalan. Ach toean Rabiot sabarlah sedikit kita orang nanti bajar. Apabila akoe dapet kerdja-an akoe bajar semoea pada toean.

Sembaring beromong omong maka Eugenie bediri di deket djendela di sitoe baroelah Rabiot dapet pandang betoel moekanja Eugenie, baroe dia liat jang Eugenie begitoe elok dan tjantik.

Apabila Rabiot dapet liat itoe lantas soearanja berobah serta katanja: „Kau tida djelek Ja, ja roepamoe malahan bagoes memang manis sekali.

Eugenie merasa dirinja tida enak apa lagi tempo dia liat bagimana Rabiot memandang padanja seperti orang jang mengidam.

Eugenie maoe katain itoe toean, jang begitoe koerang ajar tida taoe adat aken memandang satoe nona baik-baik seperti orang memandang orang djahat, tetapi Eugenie takoet dia toean roemah.

Acb, soedah, berkata lah Rabiot barangkali ada laen djalan boeat oeroes ini hal gampang.

Maka sama akoe tjoema minta tempo sadja sedikit.

Baik, baik, kita bole fikirin lagi.

Ja, kaloe akoe soedah Lekerdja akoe bisa dapet lima kadang-kadang anem frank satoe hari kaloe akoe kerdja sampe tengah malem. Ini sekarang masih sepi soenggoe tida kerdja-an. Asal akoe bisa bekerdja Hm! kerdja malem, toekan sajang kau poenja mata jang begitoe bagoes dan manis djangan, tida oesah kerdja begitoe berat. Akoe rasa kita berdoea aken dapet laen akal boeat oeroes ini perkara, Ja, ja, djangan knewatir.

Na, nona manis, soedah, sampe di sini sadja doeloe djangan kita omong-omong lebi djaoeh, besok kau datang sadja sebentaran, di roemabkoe bole kita omongin lagi ini hal. Akoe toenggoe sampe poekoe sebelas, bole kita makan bersama-sama dan omong omong dari ini hal.

Kliwat dari misti omongnja Rabiot maka itoe Eugenie bederi di hadepannja toean roemah dan dengan sengit ia berkata pada itoe orang toea:

Toean Rabiot djangan kau kira akoe soedi dateng di kau poenja roemah.

Ach, boeat apa kau begitoe sengitan dateng sadja tida oesah takoet sama akoe poenja bina, akoe orang boedjang kau senang?

Toean soedah sampe toean omon? begitoe akoe tida kepengin dengar lagi, akoe soedah bilang padamoe jang akoe minta tempo aken bajar akoe poenja cetang kan tida oesah omong pandjang-pandjang kau sekarang djoega bole bilang apa kau soeka kasi atau tida.

Ach nona, manies, berkata Rabiot dengan maen-maen mata dan bermesem sembaring dia maoe pegang pipinja Eugenie, fikirin sadja doeloe, besok poekoel sebela akoe toenggoe di roemah, akoe sedia makanan jang enak dengan anggoer champagne jang nommor satoe, ja, hati?

Eugenie kaloe tida takoet maloe ia tentoe rangsang orang itoe tetapi dengan mata jang menghinain pada Rabiot, ia berkata:

Tida, djangan kau kira, akoe ini sembarang orang, akoe betoel miskin, tetapi akoe seorang baik-baik tida patoet kau omong begitoe, njata sekali asalmoe jang hina.

Ach, aai? kau brani mengomong begitoe? nanti akoe adjar pada moe. Akoe tida oesah kesianin orang jang gila-gila-an seperti angkau jang kepala besar maoe melawan sama akoe. Ati-ati nona Lureau. Sekarang ini akoe tida kenal kasian, akoe tida niat menoeloeng, akoe maoe itoe oewang di bajar dalem ampat hari, ini hari Saptoe. Djikaloe hari Rebo poekoel seperti sekarang ini kau tida bajar itoe oewang sewah roemah doea boelang jang kau gantoeng, akoe lantas kirim deurwaarder boewat oesir padamoe dari itoe roemah dan boeat djoeal kau poenja barang-barang, mengarti?

Eugenie tida menjaoet satoe apa, dia merasa maloe jang dia misti beromong dengan orang jang begitoe jang hina sanget. Dia tjoema pandang Rabiot seperti orang pandang barang nadjis, laloe ia lari keloear tinggalin Rabiot sendirian.

Sampe di roemah ia djatoken dirioja di korsi teroes menagis sampe mamanja bangoen.

Eugenie? bertanja njonja Lureau, akoe dengar kau menangis, ada apa?

Eugenie sembaring menangis lebi keras lagi ia djato berkoewi di hadepan mamanja.

Ja anak, kenapa sampe begini, kau bikin akoe djadi bingoeng, boeat apa kau nangis? ada apa.

Eugenie tida djoega bisa berkata-kata ia takoet bilang apa jang soedah kedjadian sama toean roemah, dia sekali-kali tida brani tjerita bagimana toean Rabiot soedah antjemin padanja dan mamanja.

Boekan Eugenie tida maoe tjerita sebab takoet memboeka rahasianja itoe bangsat, tetapi dia maloe tjerita bagimana omongnja Rabiot, Eugenie maloe aken dirinja sendiri sebab bagi anak-anak moeda memang ada hal jang keliwat maloe dia tjeritain.

Eugenie tjoema tjerita jang toean Rabiot keras di sekali dia tida maoe rasa kasian dia tida maoe kasi tempo lagi tjoema ampat hari sadja kaloe dalem ampat hari tida terbajar, tentoe deurwaarder dateng kendati Eugenie minta brapa bole, toean Rabiot tida djoega maoe taoe.

Njonja Lureau lantas minta pena sama tinta dia maoe toelis soerat sama toean Rabiot boeat minta di kesianin.

Eugenie boedjoek boedjoek mamanja aken djangan toelis itoe soerat sebab pertjoema sadja, toean Rabiot poenja ati seperti batoe.

Njonja Lureau mace djoega toelis djadi Eugenie tida bisa bilang apa apa, dia pegi kesebelah bekerdja.

Njonja Lureau toelis soeratnja, serenta soedah abis di toelis dia kasi itoe soerat sama anaknja boeat di bawa di post.

Eugenie pegi, sampe di bawah dia ketemoe itoe perampoean toekang djaga pintoe jang besar njonja Grelut.

Katanja ini njonja: He, nona Eugenie apakah soedah kedjadian dengan toean Rabiot?

Ach dia tentoe soedah tjerita padamoe.

Tida, tetapi, wah marahnja boekan maen.

Ach dia minta dia poenja doewit, dan tida maoe kasi tempo lagi barang sedikit. Ach seperti biasa, tetapi akoe rasa nona soedah kataken apa apa jang tida enak sebab dia marah betoel, akoe belon taoe liat dia begitoe marah.

Njonja kenal akoe boekan, apa njonja kira akoe bisa katain atau bikin maloe orang?

Betoel tetapi akoe tida mengarti kenapa dia begitoe marah. Akoe poen tjoba omong baik dari nona dan mama tetapi dia tida mape dengar malahan akoe dia moe oesir kaloe akoe brani omong baik dari nona dan mama.

Mama toelisin dia satoe soerat, ini dia akoe bawa ke post tetapi akoe tida harep sekali kali jang toean Rabiot aken trima permintaan mama.

Ach siapa taoe.

Akoe sih harep soedah tentoe.

Kaloe toean Rabiot trima tentoe dia tjaboet prentahnja.

Prentah apa?

Dia soedah kasi sama akoe doea rekening roemah kaloe hari Rebo tengari belon di bajar akoe misti bawa pada deurwaarder.

Ja sama akoe djoega toean Rabiot bilang begitoe. Kaloe mama tida beroentoeng apa bole boeat kau misti bawa itoe pada deurwaarder.

Eugenie pegi keloear.


Kerdjaan jang pertama.

Sjah dan Lucien Morel tra laen hanja kesoesahannja nona Eugenie Lureau djoega jang dia fikirin, dan bagimana ia misti tjari akal boeat menoeloeng itoe nona dengan lekas.

Lucien fikir gampang sekali aken toeloeng sama njonja Lureau dengan anaknja. Kaloe dia minta sama graaf de Soleure atau pada Georges Ramel atau pada istrinja Georges Ramel, Lucien poenja soedara piara, lantas dia orang tentoe toeloeng.

Tetapi Lucien fikirin lebi lama maka dia rasa terlebi baik aken djangan omong omong sama orang laen. Boeat apa minta toeloengan orang laen kaloe dia bisa menoeloeng sendiri?

Adapoen kasiannja Lucien boekan kasian sadja, ia merasa dalem ati jang dia tjinta sanget sama nona Eugenie jang baroe dia kenal bebrapa djam lamanja, tetapi tingkanja dan adatnja itoe nona membikin dia sanget tjintain Eugenie.

Belon pernah Lucien dapet pengrasaan sebegitoe roepa di dalem atinja baroelah ini katjintaan itoe timboel dengan keras. Pengrasaan itoe begitoe moelia sampe dia sekali kali tida ada niat boeat tjaboet toemboehan katjintaan itoe jang ada di dalem atinja. Apa poela dia liat teman temannja teramat beroentoeng berlaki istri, dia liat bagimana George Ramel poenja beroentoeng dengan istrinja, djadi pengrasaan atinja Lucien terlebi tetap lagi.

Ini poen mendjadiken sebab kenapa Lucien tida maoe minta toeloengan orang laen. Dia tjintain Eugenie, dialah sendiri haroes toeloeng padanja dan pada mamanja.

Lucien Morel memang lagi loekis satoe gambar teramat bagoesnja ia itoe gambarnja doea anak anak ketjil jang lagi maen dengan satoe koetjing selagi mamanja itoe anak anak lagi menjoelam.

George Ramel poedji soenggoe kerdjaannja Lucien.

Di hari Minggoe Lucien kerdjain bikin abis loekisannja

Besokan pagi sabelonnja tempat orang bekerdja di boeka dia lekas boengkoes baik baik gambarnja dia kempit itoe di tangannja laloe keloear diam diam tida keliatan orang.

Dia pegi ketokonja toean Petit jang biasa beli gambar gambar. Inilah pertama kali jang Lucien maoe djoeal maoe dapet oewang dari kerdjaannja. Doeloe doeloe dia kasi kasi'in sadja sama teman teman dan kenalan kenalannja, tetapi sekarang tida.

Dengan manies bahasa toean Petit trima padanja dia liat itoe gambar dengan mata orang jang pando priksa gambar jang bagoes atau djelek, roepa roepanja gambarnja Lucien dia soeka sekali. Abis di pandang betoel betoel lantas dia tawar seriboe frank

Lucien dengar seriboe frank, lantas tida toenggo lagi dia kasi serta katanja dengan sabenarnja : Aa toean akoe tida njana jang akoe poenja gambar begitoe berharga.

Na, baiklah kau toelis sadja namamoe di pinggir ini gambar samantara itoe toean Petit itoeng sepoeloe lembar oewang kertas dari seratoes frank. Lucien trima itoe oewang dengan membilang trima kasi, maka toean Petit bilang :

Akoe harep toean Morel jang kita aken bertemoean lagi satoe sama laen.

Dari djalan Caumertin ke djalan Taitbaut tida brapa djaoeh, maka Lucien pegi ke roemah Joseph Rabiot toean roemah No. 16 dari djalan Beaubourg.

Toean Rabiot ada di roemah Lucien di kasi masoek.

Apa toean poenja badjat dateng kemari? bertanjalah toean Rabiot, jang boeka dia poenja badjoe ginggang seperti aken maoe kasi liat pada Lucien dia poenja rante ser lodji dari emas.

Lucien memandang romannja ini toean sama djoega aken djadjakin atinja maka pendapetannja Lucien ini orang korang baik.

Lucien bertanja: Apa toean ini jang mempoenjai roemah No. 16 di djalanan Beaubourg?

„Ja,” berkata Rabiot sembaring memandang pada Lucien dengan koerang adjar sekali, „apa kau maoe?

Lucien sekali kali tida takoet atau bagimana, tempo ia meliat matjemnja Rabiot seperti orang jang memenantangin, maka katanja Lucien: Dalem itoe roemah ada tinggal djoega njonja Lureau dengan anak boekan?

O, begitoe, dia orang kirim kau kemari? Ach, pertjoema, sobat, pertjoema toean ketjil, kau boeang boeang tempo pertjoema.

Ach, toean ............

Ja, ja boeat apa omong lamaan sia sia sadja.

Toean Rabiot, dengarlah doeloe apa akoe maoe bilang padamoe.

Akoe soedah kata satoe kali akoe tida maoe robah perkataankoe.

Semoea ada baik toean Rabiot, akoe tida taoe apa kan bilang, akoe poen sama sekali tida maoe taoe apa kau bilang tjoema akoe maoe kasi taoe padamoe jang akoe ini tida di kirim oleh njonja Lureau dia sendiri tida taoe jang akoe kemari.

O! begitoe.

Njonja Lureau ada gantoeng cewang sewah roemah doea waktoe boekan?

Ja. Doea ratoes lima poeloe frank, dengan kwartaal (tiga boelan) jang baroe moelai,

Akoe dateng baja” itoe oewang.

Apa? Kau dateng.

Ja, ja djangan banjak moeloet lagi akoe dateng bajar itoe oewang ini oewangnja.

Rabiot memandang pada Lucien jang mengambil cewang kertas dari kantongnja. Rabiot heran.

Na, kwitansienja mana?

Rabiot bertanja: ,,kau kenal njonja Lureau?

Akoe belon taoe liat roepanja, dia poen tida kenal akoe.

Rabbiot ketawa seperti orang jang tida maoe pertjaja moeloetnja Lucien maka katanja: O! atoe mengerti soedah. Mamanja kau tida kenal tetapi anaknja kau kenal. ... ja?

Ja, akoe kenal anaknja.

Hm! kenal dekat? berkatalah Rabiot dengan soeara dan moeka orang jang fikir djahat dari itoe perkenalan : Lucien keloearin tiga oewang kertas dari seratoes seratoes frank serta katanja: „Kau kliroe toean akoe tida kenal dia dekat, tetapi boeat akoe soedah tjoekoep akoe taoe jang akoe menoeloeng orang jang ada dalem soesah.

Ach, ach, toewan ketjil djangan kau maoe aboein akoe poenja mata, Moestail kau begitoe baik ati menoeloeng dengan oewang kaloe kau tida ada laen sebab ?

Akoe djoega taoe moeda, berkata poela Rabiot, boekan mamanja jang sakit jang kau toeloeng, ach akoe taoe, tetapi anaknja..........Ja, ja dia tida djelek, dia tjakep, dia elok dan tjantik soedah djangan kau mace melaga berkesian ati, taoe sama taoe.

Apa kau maoe bilang dengan perkataan itoe, toean Rabiot? berkatalah Lucien seperti aken menghinain Rabiot.

Ach, apa laen, taoe sama taoe, itoe nona Lureau kau poenja kesoekaan.

Lucien mendjadi teramat marah soearanja gemeteran. Katanja pada Rabiot:

Sajang kau orang toea toean Rabiot kaloe tida, haroes akoe tabok kau poenja moeloet jang begitoe hina. njatalah kau seorang hina sekali tida taoe maloe. Boekan sadja kau tida ada poenja kasian sama orang, tetapi kau maoe bikin boesoek djoega orang tjilaka, poenja nama. Soelah, toetoep moeloetmoe djangan omong lebi pandjang akoe tida soedih dengar lagi soearamoe jang teramat hina. Kasi sini kwitansie roemah, akoe maoe pegi lebi djaoeh.

Kwitansie? berkatalah Rabiot jang marah dan maloe sebab di katain begitoe sanget oleh satoe anak moeda tetapi dia takoet omong pandjangan maka katanja poela: „Akoe tida biasa trima sendiri oewang sewahkoe akoe serahken itoe pada orang pendjaga pintoe.

Acb, kenapa kau tida bilang dari tadi tadi, akoe tida oesah dengarin omonganmoe jang seperti orang gila.

Lucien ambil topinja teroes keloear, dia tida kasi tabe sama Rabiot, jang tinggal sendirian dengan marahnja.

Poekoel setengah doea belas Lucien poelang di kamar kerdjanja.

Moerid moerid jang laen lagi bekerdja senang.

Tempo dia masoek teman temannja bilang: „Toean Lucien, brapa kali soedah di tjari toean Georges Ramel.

Toean Ramel ada di dalem? Lucien masoek kedalem kamarnja toean Georges.

O! kau baroe sampe? dari mana kau dateng?

Akoe pegi sabentaran.

Soedah lama akoe toenggoe padamoe, tetapi kau tida terikat di sini kau bole bikin apa kau poenja soeka tida di larang kau pegi, tetapi kau poenja gambar soedah abis kemaren?

Ja

Mana dia, akoe tida liat, di mana kau taro?

Moekanja Lucien djadi merah gintjoe.

Na, mana dia?

Toean Georges, itoe gambar soedah tida ada lagi di sini.

Zoo! kemana kau bawa?

Sama toean Petit.

Kau soedah djoeal?

Ja.

O! Lucien, kau djoeal dengan tida kau kasi taoe lebi doeloe sama akoe?

Lucien merasa maloe, dia menoendoek tida brani angkat moeka.

Kenapa kau djoeal gambarmoe Lucien?

Akoe perloe pake oewang?

Akoe mengarti, tetapi kenapa kau tida minta boekan belon taoe akoe tolak permintaanmoe? Selamanja toean baik sama akoe, tetapi dalem halkoe sekarang ini, tida dapet akoe kataken sebab sebabnja.

O, itoe laen perkara, Lucien, akoe merasa jang kau ada koerang enak, kaloe akoe tanja lebi djaoe kau tida maoe bilang sama akoe boeat apa kau perole oewang.

Djangan selempang, kaloe soedah sampe temponja toean aken dapet taoe semoeanja.

Baik, Lucien, akoe taoe jang akoe bole pertjaja padamoe. Sekarang kau tida maoe bilang teroes terang sebab belon waktoenja, akoe taoe jang angkau tida bisa berboeat djahat, kau poenja ati boedi jang baik jang bangsawan toelah memaksaken angkau aken tida bole memboeka rahasia. Baik, akoe memang pandang angkau boekan sadja seperti sobat, tetapi akoe pandang padamoe seperti soedara, kau taoe sendiri. Tjoema akoe ada menjesal sedikit jang kau tida bilang sama akoe kemaren jang kau maoe djoeal itoe gambar.

Ja akoe salah soenggce, akoe misti kasi taoe sama toean.

Ja, dan kau poenja gambar masih ada di sini, akoe kepingin maoe bikin kau girang mendadak, betoel sajang. Brapa kau djoeal itoe gambar? Seriboe frank.

Ach, bagoes djoega. Tetapi tempo kau tida ada dan gambarmoe ampir abis ada dateng satoe orang jang taoe harga gambar-gambar dan soeka bli gambar jang bagoes. Tempo dia liat kau poenja gambar dia lantas bilang jang dia maoe bli itoe dengan soeka ati dia maoe bajar doea riboe.

Astaga bagoes sekali, tetapi kendati begitoe akoe tida menjesal jang akoe soedah djoewal itoe gambar begini lekas.

Na kaloe kau senang, akoe poen djoega toeroet senang Lucien.

O, akoe begitoe perloe pake oewang.

Ja, itoe tentoe, djika tida kau tida aken teboeroe boeroe mendjoeal.

Samantara itoe njonja Ramel masoek dan liat moekanja Lucien jang dia ada maloe maloe sedikit. maka njonja Ramel menanja.

„Ada apa?

Tida, Mina, berkatalah Georges.

Ach ada apa-apa akoe bisa liat moekanja Lucien roepanja seperti dia dapet geger.

Tida, kita omong-omong dari Lucien jang tadi pegi djoewal kerdja-annja jang pertama.

Mina memandang dia poenja soedara piara katanja:

Lucien, akoe rasa ada rahasianja”

Ajo kita orang makan, medja soedah lama di toetoep.

Ketiganja pegi ke kamar makan.


Seriboe frank dari Lucien.

Njonja Lureau toenggoe kabar dari toean roeman dengan hati takoet dan koewatir.

Hari Saptoe dan hari Minggoe soedah liwat, dengan tida kedjadian apa-apa.

Njonja Lereau berkata pelahan pelahan: „,barangkali akoe dapet balesan besok dari akoe poenja soerat jang akoe kirim pada toean Rabiot boeat minta tempo.

Hari Senen pagi soedah liwat djoega tida membawa soerat balesan.

Maka katanja njonja Lureau pada anaknja: „kau benar sekali, anak, itoe toean Rabiot tida ada ka ian barang sedikit sama kita orang.

Eugenie tida bilang apa-apa dia tjoema manggoet sadja.

Poekoel setengah doea belas mama sama anak betoel maoe doedoek makan roti dengan sedih sebab lagi satoe hari kaloe tida ada dateng toeloengan dia orang di oesir dari dalem roemah ke djalan besar. Sekoenjoeng koenjoeng dateng njonja Grelut jang djaga pintoe sehingga njonja Lureau gemeteran dan katanja dengan soeara orang maoe menangis; „Ja, njonja Grelat kau tentoe bawa kabar jang djelek”

O, tida njonja Lareau, akoe dateng bawa kabar baik.

Begitoe djad toean Rabiot trima akoe poenja permintaan?

Dia tida pesan satoe apa sama akoe.

Abis bagimana kau bisa bawa kabar jang baik.

Gampang sadja njonja Lureau. Tadi ada satoe anak moeda tjakep dan berhormat sekali dateng ketemoein akoe.

Eugenie angkat kepalanja, ia djadi marah bibirnja gemetar.

Njonja Grelut si toekang djaga pintoe tjeritaken jang itoe anak moeda dateng dengan hormat menanja apa njonja dan nona Lureau, mama dengan anak ada tinggal di ini roemah. Tempo akoe bilang ja, benar, maka ia bertanja lagi apa njonja tida ada oetang sewah roemah doea kwartal. Akoe bilang ja, ada oetangnja. Abis katanja dia dengar dari toean Rabiot jang akoe pegang kwitansienja doea doea maka itoe dia dateng bajar itoe oetang. Dia itoeng oewangnja dia trima kwitansienja dia kasi tabe dengan hormat teroes poelang dengan tida seboet seboet namanja. Njonja Lureau angkat moeka lantas memandang anaknja jang tinggal menoendoek.

Katanja njonja Grelut: „Zeg njonja Lureau apa njonja tida bisa doega itoe anak moeda siapa?

Tida sekali kali tetapi tentoe ia seorang kenalan jang baik dan moerah hati jang masih ingat sama kita orang.

Apa barangkali itoe toean aannemer di mana doeloe toean Lureau bekerdja?

Ja, bole djadi njonja Grelut.

Ach ja, orang jang berhati baik dan soeka menoeloeng orang jang ada dalem soesah, masih ada di doenia tetapi soedah akoe sanget girang njonja Lureau jang kau soedah tida ada lagi dalem soesah.

Trima kasi njonja Grelut.

Tempo ini njonja soedah pegi maka njonja Lureau dengan Eugenie mengarti bahoea tida bole orang laen hanja Lucien Morel jang soedah toeloeng begitoe.

Adapoen njonja Lureau tida berkata-kata satoe apa dia soedah memikirin satee akal sendiri. Kendati Eugenie poen tida berkata-kata, njonja Lureau bisa doega apa jang anaknja memikirin di dalem hati sebab dari pada aermata jang berlinang-linang di moekanja Eugenie soedah sampe njata jang atinja Eugenie tergerak sebab moerah atinja Lucien. Njonja Lureau berfikir jang anaknja poenja ati ada terantjem bahaja katjinta-an. Itoe anak moeda selama-lamanja djadi fikirannja Eugenie, lama-kelama-an atinja itoe anak tentoe penoeh dari pada itoe anak moeda dan soedah tida dapet di toeloeng lagi. Inilah jang mace di tjegat.

Sore njonja Lureau toelis satoe soerat jang dia minta Engenie bawain ke post.

Eugenie djadi merah moekanja tempo ia batja alamat di toetoep soerat itoe boeninja:

Toean Lucien Morel, 44, Rue Saint
Dominique Saint-Germain.

Di sini mamanja liat anaknja begitoe lantas berkata: Eugenie, apa tida pantes akoe bilang trima kasi padanja?

O, ja benar sekali mama!

Arkian, belon lama Eugenie pegi datenglah njonja Grelut membawa satoe paket jang dia trima dari post boeat njonja Lureau

Njenja Lureau boeka itoe pakket maka kagetnja tida sedikit tempo dia dapetin oewang f 750 di dalem itoe pakket bersama-sama itoe doea kwitansie dengan ada satoe soerat dari Lucien Morel boenianja itoe soerat begini:

Njonja Loreau !

Njonja poenja anak tentoe soedah tjerita pada njonja jang di hari Saptoe ia pegi ke roemah toean George Ramel.

Djadi njonja poen tentoe djoega soedah taoe jang akoelah soedah trima dan beromong sama njonja poenja anak. Maka nona itoe soedah tjerita djoega bagimana soesahnja. Akoe poenja ati teramat tergerak dari itoe poen lantas akoe berniat dengan tetap aken menoeloeng njonja. Njonja poenja anak begitoe baik aken soeka trima penoeloengkoe, akoe minta dengan hormat pada njonja biar apalah kiranja njonja poen djoega soeka trima itoe, soeka kasi permissie pada seorang sobatnja jang baik aken kasi pindjem pada njonja oewang jang akoe kirim dalem ini pakket- Njonja aken membikin akoe teramat djadi beroentoeng.

Dengan banjak tabe dan hormat boeat njonja dan nona tertinggallah akoe.

LUCIEN MOREL.

Baroe abis njonja Lureau batja itoe soerat, maka ia dengar soeara orang dateng ia lekas simpan itoe soerat dengan itoe oewang rekening di dalem latji medja, ia lekas pegang kerdja-annja di tangan. Tempo Eugenie masoek dia dapetin mamanja lagi bekerdja tangan. Soeratnja njonja Lureau kepada Lucien di trimanja liwat does djam.

Boeninja itoe soerat begini:

Toean !

Tadi pagi ada dateng satoe anak moeda di roemahnja njonja Grelut toekang djaga pintoe roemah jang akoe tempatin, dia soedah bajar akoe poenja oetang cewang sewah roemah doea kwartaal jang masih tergantoeng.

Itoe anak moeda tida kasi taoe namanja tetapia akoe dengan akoe poenja anak rasa jang toean itoelah itoe anak moeda tadi.

Maka akoe membilang banjak trima kasi dengan sapenoeh penoehnja hatikoe.

Adapoen ada djoega apa-apa jang akoe kepengin bilang pada toean, apa-apa jang tida bole akoe pertjajaken di kertas, lebi baik akoe bitjarain itoe sama toean sendiri.

Sebab akoe sakit, akoe tida bisa djalan pegi ke toean poenja roemah maka itoe akoe minta toean dateng sabentaran sadja dalem roemahkoe jang hina, aken bitjara,

Akoe harep sanget jang toean dateng. Kaloe soeka dateng di hari Selasa poekoel tiga akoe toenggoe toean poenja dateng. Lagi sekali banjak trima kasi.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  2. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  3. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  4. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  5. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  6. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  7. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  8. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  9. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  10. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  11. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  12. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Weduwe LUREAU.

Ach njonja Lureau bolon trima akoe poenja soeat tempo dia toelis ini berkata Lucien pelahan pelahan.

Apa dia maoe bilang. Besok akoe nanti taoe. Ach beroentoeng djoega jang ia minta akoe dateng kaloe tida lagi lima anem hari akoe sendiri akan dateng sebab akoe rasa perloe sekali akoe ketemoe nona Eugenie.

Pada besokan hari setengah tiga njonja Lureau soeroeh anaknja pegi tjari kerdja-an, katanja: Non, sekarang kita tida oesah takoet lagi sama toean Rabiot, tetapi sekarang kita misti jakin boeat bajar itoe cetang”

Eugenie pegi dan tida lama ada orang ketok pintoe.

Lucien masoek. Dari njonja toekang djaga pintoe dia scelah taoe jang Eugenie pegi djadi pjata jang njonja Lureau maoe omong dengan ampat mata sadja.

Njonja Lureau poenja ati senang meliat Lucien begitoe tjakep lagi berhormat sekali.

Njonja Lureau minta Lucien doedoek di korsi jang di cendjoeken padanja.

Lucien doedoek.


Njonja soeka djadi saja poenja iboe?

Toean, sademikianlah katanja njonja Lureau pada Lucien, akoe trima toean poenja soerat dengan rekening rekening roemah bersama sama oewang kertas: Kita orang lantas djoega mengarti jang to ear poela ssedah menoeloeng kita. Akoe taoe apa jang soedah kedjadian antara toean dan Eugenie. Apa jang toean soedah semboeniken dan tida tjerita pada Eugenie sebab memang koerang patoet satoe anak moeda berkata begitoe, akoelah jang soedah tjerita padanja sampe ia djadi maloe dan kaget dari pada perdjalanannja.

Eugenie soedah bilang sama toean jang mamanja ia itoe akoe berhati tinggi. Itoe benar sekali, toean tetapi ketinggian hatikoe itoe tida begitoe sampe akoe bangga tida maoe trima orang poenja pertoeloengan dalem akoe poenja soesah soepaja akoe bisa melawan bahaja lappar.

Sedari hari Saptoe kita orang idoep dari pada toean poenja cewang doea poeloe frank. Toean liat sendiri akoe tida semboeni boeni, akoe tida maloe aken tjerita akoe poenja kesoesahan. Begitoepoen akoe teroes terang aken tjerita halkoe pada toean, tjoema akoe djoega harep jang toean aken teroes terang bitjara padakoe djikaloe akoe tanja apa-apa pada toean. Dari sebab toean belon pernah kenal sama akoe, toean baroe sekali ketemoe akoe poenja anak bagimanakah bole djadi jang toean lantas begitoe maoe menoeloeng akoe?

Njonja poenja soesah dan melarat soedah bikin akoe poenja ati tergerak sekali, sebab akoe taoe sendiri apa artinja melarat dan soesah dengan tida kenal orang jang bisa menoeloeng kita. Ja, njonja, akoe djoega soedah taoe apa artinja sengsara, tempo akoe beroemoer sepoeloe taon, akoe sendirian di doenia tida ada sanak atau kadang. Beroentoeng akoe masih di perlindoengi Allah jang sajang dan kasiani machloeknja, akoe di poengoet dengan baik baik oleh orang jang kasi makan, pake dan peladjaran padakoe. Adapoen seringkali akoe ingat melaratkoe jang doeloe akoe ingat bagimana besar akoe poenja oetang boedi pada Allah Taala, maka itoepoen selama lamanja hatikoe berkasian dengan siapa siapa djoega jang melarat dengan boekan salahnja sendiri.

Toean, perkataanmoe senang sekali akoe dengar, berkatalah njonja Lureau dengan sedih. Tetapi apa toean tida bilang sama akoe poenja anak jang toean miskin? Ja, betoel njonja, kendati akoe miskin, akoe haroes di katain koerang trima pada toean Georges Ramel kalo akoe bilang jang akoe koerang beroentoeng dengan laen laen orang jang menoeloeng akoe. Njonja barangkali tida taoe jang toean Ramel djadi mantoenja toean graaf de Soleure dan njonja Ramel djadi akoe poenja soedara angkat dari akoe tinggal di roemabnja. Apa jang akoe perloe pake akoe bole dapet kendati oewang brapa banjak poen.

Djadi itoe oewang jang toean kasi sama kita orang toean mintain?

O, bole sekali akoe mintain dan akoe poen taoe djoega jang akoe tentoe dapet, tetapi akoe tida minta Akoe soedah fikir di dalem ati, njonja tentoe tjoema maoe trima apa apa dari satoe sobat maka itoe tida patoet akoe minta pertoeloengan orang laen boeat membantoe sama njonja, akoe misti bantoe sendiri diri.

Ach toean trima kasi banjak jang toean poenja hati begitoe toeloes dan ichlas, tetapi toean kata toean miskin, dari mana toean dapet doewit begitoe banjak.

Akoe soedah djoewal satce gambar jang soedah tersedia.

Astaga toewan! Ja, itoelah gambar jang paling pertama jang akoe djoewal, ialah pekerdjaankoe sendiri jang membrihken oewang padakoe maka di matakoe, akoe tida bisa membajar boedi pada Allah ta-alla jang soedah menoeloeng akoe, tjara laen roepa hanja tjara seba-gimana akoe soedah bikin, iaitoe menoeloeng orang jang ada dalem kesoesahan dengan akoe poenja kringat lelah sendiri.

Lucien poenja tjerita begini boekan tjerita bikin bikinan, tjerita jang keloear dari dalem atinja jang poetih bresih, sehingga njonja Lureau sendiri merasa sajang padanja.

Abis brapa toean dapet dari itoe gambar?

Seriboe frank, dan akoe kasi sama njonja sebab dari moela moela akoe soedah perkenanken di dalem ati jang oewang gambar itoe njonja jang poenja.

Toean, berkatalah njonja Lureau dengan sedih, akoe poenja anak barangkali terlaloe lekas trima toean poenja persahbatan kendati poen akoe tida goesar jang ia trima toean poenja persahbatan itoe, maka itoe poen akoe pandang toean seperti sobat jang benar. Oewang jang toewan kasiken akoe toedjoe ratoes lima poeloe frank biarlah akoe ambil seratoes frank jang laen akoe poelangin. Lucien laloe berkata dan sedih sekali, katanja: „Ja njonja djikaloe njonja pandang akoe seperti sobat jang bersoenggoe ati, djanganlah njonja bikin begitoe. Akoe minta pada njonja pegang itoe oewang semoea. Brapa banjak barang njonja soedah gade, barang barang jang tertjinta teboeslah itoe semoea.

Tetapi kaloe akoe trima itoe oewang, akoe poenja oetang teramat berat djadinja.

Tida oesah njonja berkoeatir akoe boekan toean Rabiot.

Njonja Lureau bermesem, serta katanja:

Keadaankoe terlaloe soesah bagi toean akoe soedah trima toean djadi sobat, dan sobat itoe mempoenjain hak, iaitoe dia bole dateng tengokin sobatnja. Akoe tida taoe bagi mana misti bilang pada toean, tetapi toean sendiri tentoe mengarti. Akoe maoe omong dari akoe poenja anak ia masih begitoe moeda, tida taoe apa apa. Djikaloe dia terlaloe sering liat pada toean tentoe besarlah bahajanja aken dia.......... maka itoe akoe minta pada toean djangan dateng dateng lagi kemari dan djangan tjari aken ketemoe anakkoe.

Ja, njonja, berkatalah Lucien dengan sedih.

Akoe kenal atinja akoe poenja anak djikaloe ia liat toean terlaloe sering.....

Na, kenapa, njonja? kenapa kaloe njonja poenja anak terlaloe sering ketemoe sama akoe? Tentoe Eugenie aken tjintain toean. Dia tida kenal senang lagi, maka bertamba poela soesahkoe.

Lucien gemeteran mendengar njonja Lureau poenja. tjerita. Ia berdiam sebentaran, abis katanja:

„Sekarang akoe tida bole semboeniken lebi lama, akoe misti kataken pada njonja jang akoe memang soedah tjintain njonja poenja anak.

Djadi toean tjintain akoe poenja anak? tjoema satoe kali sadja toean liat padanja.

Ja njonja Lureau, tjoema satoe kali tetapi itoe soedah tjoekoep boeat menjatain padakoe jang akoe seoemoer idoep tida aken beroentoeng djikaloe akoe tida idoep berdoea dengan dia. Oemoerkoe baroe doea poeloe taon tetapi apa jang akoe soedah taoe ngalamin njonja Lureau, itoe semoea membikin akoe seperti orang toea. Akoe taoe apa akoe misti bikin dan apa jang akoe maoe.

Tetapi akoe poenja anak miskin.

Akoe bagimana? apakah akoe kaja?

Toean ada poenja penoeloeng orang orang jang hartawan lagi poen toean pande bekerdja djadi toean poenja pengharepan tida ketjil.

Ja akoe harep harep memang begitoe, dan akoe rasa njonja Lureau, dan itoelah misti membikin senang njonja poenja ati. Ach, berkatalah Lucien dengan natsoe, tempo njonja kasi taoe sama akoe jang nona Eugenie bole djadi tjintain akoe, maka njonja soedah oendjoekin padakoe sorga jang terboeka di dalem doenia. Pertjajalah akoe njonja, iboe jang tertjinta, njonja bole kasi Lucien Morel tjintain njonja poenja arak itoe njonja tida oesah berasa berat kaloe ia poen tjintain akoe. Akoe tida nanti sia siaken kapertjajaan itoe. Dan kaloe akoe sampe beroentoeng aken di tjintain kombali oleh nona Eugenie, dia tentoe aken djadi akoe poenja istri soenggoe akoe soempah jang akoe aken kawin dia. Akoe aken ketemoe dia sini sadja di dalem njonja poenja roemah dan di mata njonja. Selama lamanja tjinta itoe aken beroentoeng kapan di berkatken iboe.

Samantara itoe akoe aken djadi satoe anak jang menghormati njonja seperti satoe anak jang menghormati dan sajang tjinta mamanja dan boeat nona Eugenie akoe aken djadi seperti satoe soedara.

Njonja Lureau poenja hati jang soesah dan sedih seperti di toeangi aer penawar jang mengentengken segala sakit tempo ia dengar perkataan Lucien jang timboel dari hati poetih bresih. Njonja, Lucien maoe joba melawan pengrasaan hatinja tetapi tida bisa perkataan Lucien jang keloear dari dalem hatinja poen soedah berakoer djoega dalem hatinja njonja Lureau maka katanja njonja ini:

Ach toean Lucien, kau bikin akoe djadi keliwat bingoeng, akoe tida taoe apa akoe misti bilang.

O, njonja, berkatalah Lucien. Nanti, nanti akoe aken tjerita pada njonja banjak banjak kaloe akoe tjerita dari akoe poenja tempo masih anak anak, bagimana akoe bole di kata soedah di angkat dari dalem loempoer oleh orang orang jang merah ati jang akoe seboetken tadi.

Apa toean tida sanak lagi?

Akoe ada poenja satoe soedara laki laki dan satoe soedara prampoean doea doeanja lebi toea dari akoe, tetapi lantaran soeatoe tjilaka tita orang sampe berpisahan akoe tida taoe apa jang soedah kedjadian dari dia orang, dan dia orang poen kida taoe apa akoe idoep atau mati. Tetapi djikaloe dia orang masih idoep, tentoe satoe kali akoe misti ketemoe padanja.

Akoe poenja bapa mati sedih sekali tempo ada kebakaran, akoe masih terlaloe moeda tempo akoe poenja mama mati jang begitoe keras tjinta padakoe.

O, kaloe akoe ingat mama poenja baik akos menangis lagi. Tetapi sekarang akoe tida sedih lagi akoe tida sendirian, akoe soedah dapet kombali akoe poenja iboe jang tertjinta, tida ada sobat teman atau penoeloeng jang bole di samain dengan iboe.

Tempo Lucien berkata kata begitoe ia tida bisa taban hatinja jang tergerak sanget ia teroes berkoei di hadepan jaja Lar su ia angkat kedoea tangannja seperti orang jang bermoehoen kalimpahan serta katanja dengan seara gemeteran:

„Njenja apa soeka dari sekarang djadi trima akoe seperti anak, apa njonja soeka djadi akoe poenja Njopja Lureau menangis sekalian niatnja jang tetap difikirin tadi malem sekalian itoe soedah ilang. Ia pegang kedoea tangannja Lucien jang di tariknja sampe kepalanja Lucien dekat padanja laloe di tjioem djidatnja itoe anak moeda dengen katanja:

Ach kasian, anakkoe!

Sakoetika itoe djoega pintoe terboeka.

Eugenie masoek.

Ia dapet liat apa jang kedjadian tadi jang membikin hatinja terlaloe tergerak, ia tinggal bediri diam seperti takoet menggoda kedoea orang itoe.

Mamanja lantas moelai berkata:

Ajo anak, mari sini!

Eugenie dateng dekat, atinja keliatan tergerak dadanja seperti berombak tetapi moekanja, tjerming hatinja, njatalah girang. Katanja njonja: „Dia minta akoe djadi iboenja sekarang dia djadi anak koe ialah soedaramoe.

Apa bole? bertanja Lucien. Eugenie poenja moeka seperti bersinar dengan mesemnja, ia terlaloe girang, ia pegang tangannja Lucien dengan tangannja sendiri jang gemetar serta katanja.

Ja, seriboe kali ja.

Lucien bediri.


Eugenie bilang pada mamanja. „Ach mama, baroelah akoe dapet kerdjaan.

Sjoekoer anak, Allah belon lepas tangan penoeloengnja dari kita orang berkata njonja Lureau.

Dan dengan soeara jang ta dapet di seboetken Eugenie berkata sembari menoendjoeken Lucien:

„Dia masoek dalem kita poenja roema membawa dentoeng, mengoesir tjilaka.


Tamat bagian pertama.