Bulan Ruwah

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Bulan Ruwah
oleh Subagio Sastrowardoyo

BULAN RUWAH


Kubur kita terpisah dengan tembok tinggi
sebab aku punya Tuhan, dia orang kapir

Di Yaumul akhir
roh kita dari kubur
akan keluar berupa kelelawar
dan berebut menyebut nama Allah
dengan cicit suara kehausan darah

Kita sudah siap dengan daftar tanya:
Tuhan, ya Robbulalamin!
adakah kau Islam atau Keristen

apakah kitabmu: Kor'an atau Injil
apakah bangsamu: seorang Rus, Cina, atau Jawa?

(Simphoni, 1957)