Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan atawa Sapoeloe Pil jang moestadjeb vol 15-21.pdf/197

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1290 —

hati. la kira jang membikin itoe orang moeda djadi berlakoe begitoe tentoe djoega ada hal apa-apa jang membikin ia djadi kliroe, maka itoe ia poen lantas berdoedoek, seraja bersedia aken denger perkata'an apa nanti kloear dari moeloetnja ia poenja tetamoe.

„Harep kau tiada djadi ketjil hati, akoe Tje Keng poenja dateng di ini waktoe sebenernja ada membawa kabar jang tiada enak, satoe kabar jang berachir dengen penoempa'an dara!" begitoe Boen Pa oetjapken pertanja'annja. Sablonnja terdjadi sampe begitoe djaoe, di sini terlebi doeloe akoe hendak menanja, apa jang di bilang atoer-atoeran orang lelaki? Sekarang ada ternjata, bahoea kau soeda loepaken jang lama sebaliknja hormatken jang baroe, itoelah perboeatan jang membikin akoe sanget tiada senang di hati!"

Bong Loan dengerin teroes bitjaranja itoe orang moeda dengen tiada poetoesken ia orang poenja omongan. Boen Pa berkata terlebi djaoe: „Pertama kau soeda iket perdjandjian sama Ko Siotjia di Tin Kok Hoe; itoe nona jang lantaran maoe bersetia pada kau, dengen meloepaken segala bahaja dan kasoesahan soeda oendoerken diri dari roemanja sendiri dan sekarang ada terloenta-loenta di tempat jang tiada ketaoean di mana adanja. Ka doea, di Giok Hiang Wan soeda iket