Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/272

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 271 —

lapangan boeat djadi tempat pengangonan koeda kapoenjahannja negri. — Kaoe mengarti?“

Mengarti betoel.“

„Nah, begitoelah, Touw Hin jang baek.“

„Tjoema sadja..............“

„Kenapa?“

„Dengan berlaloenja akoe dari sini, Loya poenja diri tida ada jang toenggoe. Dan akoe harep kaloe akoe soeda berangkat kaoe djaga diri baek-baek, Loya, dan ambillah satoe orang jang djoedjoer boeat djadi pegantinja akoe.“

„Akoe nanti perhatiken kaoe poenja pesenan, Tonw Hin,“ kata Kwa-eng dengen hati merasa piloe, kerna dari itoe pesenan-pesenan jang Touw Hin oetjapken baroesan poen djadi ternjara, bagi mana itoe orang gaga poen ada tjinta padanja.

Itoe hari djoega Touw Hin laloe betoelken ia poenja barang-barang, kamoedian sasoedanja membri slamat tinggal pada itoe pembesar toea, ia lantas berangkat ka tempat jang dioendjoek boeat djadi kadiamannja.

Maski Kwa-eng sendiri merasa tida enak berpisa dari itoe orang gaga jang djadi kapertjajahannja, toeh ia tida bisa berboeat laen aken goena menjenangkan hatinja sang istri jang moeda. Begitoelah sasoedanja Touw Hin berangkat, si toea laloe poelang dan tjeritaken pada Giok-go, bahoewa itoe persakitan soeda dipindaken kaloear kota.

Giok-go merasa senang djoega mendenger ka-