Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 02.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

mana dia ingin minta berteduh dirumah itu untuk mengurangi perasaan dingin jang menggigilkan dirinja.


Diketuknja daun pintu.
Tidak terdengar sahutan.
Diketuknja lagi, lebih keras.


Apakah ada orang didalam?!” teriak Ho Ho dengan suara jang njaring.


,,Adal!" terdengar suara parau, menjabuti, dan membarengi dengan itu, *brakkk!’ daun pintu telah mendjeblak ‘seperti terhadjar oleh benda keras,dan sebelum Ho Ho tersadar apa jang terdjadi, dia merasakan ada serangan angin jang menghadjar kedadanja.


,,Bukkkkk!” terdengar keras sekali dada Ho Ho terhadjar oleh serangan angin tersebut, disusul oleh suara ’ngeeekkkk!’ dari mulut Ho Ho, disusul pula oleh melajangnja tubuh Ho Ho jang terpental,sampai empat tombak dan djatuh terbanting keras sekali, sehingea saldju-saldju berpertjikan keatas.


Ho Ho merasakan dadanja sakit luar biasa, dia meraba dadanja, karena dirasakan dadanja itu seperti djuga telah terhadjar hantjur. Dengan: menahan perasaan sakit dan rasa kaget jang belum lenjap dari dalam batinja, Ho Ho merangkak bangun.


Dengan sepasang alis jang berkerut, dan djuga dengan muka mengandung kemarah--

L.M.Arwah-2.

23