Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/7

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

usia enampuluh tahun dengan djenggot dan rambutinja jang telih berubah putih selurahnja, sania putihnja dengan saldju.

Ketika botjah tersebut telah menghampiri dekat sekali, didengarnja suara erangan kesakitan dari pengemis tersebut semakin keras. Sepasang alis si botjah djadi berkerut seperti menundjukkan keheranan jang sangat dihatinja.

„Aneh! Mengapa tiba-tiba sekali kakek tua ini rubuh tergulung — — — kulihat tidak ada luka-luka ditubuhnja — — —” pikir botjah tersebut.

Pengemis tua tersebut tampaknja djuga telah melihat anak lelaki jang menghampiri dirinja itu, bola matanja jang redup sekali tak bersinar, telah memain.

„To — — — tolong seretkan tubulileu kebawah pohon itu — — — !” kata si pengemis dengan suara jang lemah sekali.

Botjah itu. tampak ragu-ragu, namun achirnja dia telah membungkukkan tubuhnja, berusaha mengangkat tubuh si pengenis tua.

Namun berhubung tenaganja jang masih ketjil dan tidak seberapa besar, menjebabkan botjah tersebut tidak berhasil menggotong tubuh si pengemis tua tersebut.

Sedangkan si pengemis tua itu telah berusaha dengan menggunakan kedua tangannja untuk menundjang tubuhnja, dengan su-

L.M. Arwah-1.

7