Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/6

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kakinja djuga duduk bersila dengan tubuh jang mengedjang, guna berusaha melawan hawa dingin itu.

Lama djuga anak lelaki ini duduk berlindung dibawah pohon itu, sampai achirnja dia melihat seorang pengentis tua tengah mendatangi kearah tempatnja itu dengan langkah kaki jang susah dan tubuh jang terbongkok-bongkok.

Botjah ini djadi heran, dia tjuma mengawasi sadja dengan tatapan mata bertjuriga. Dan dia lebih heran lagi ketika dilihatnja pengemis itu rubuh ditumpukan saldju sambil mengeluarkan suara erangan seperti diuga pengemis itu sedang menderita kesakitan.

Lama Sai botjah ketjil itu mengawasi kearah tubuh si pengemis jang tengkurap tak bergeming diatas tumpulan saldju tersebut sampai achirnja, karena dia melihat pengemis ini masih sadja tidak bergerak dan tjuma mengeluarkan suara erangan belaka, hati anak lelaki ini djadi heran lagi. Perlahan-lahan botjah ini telah bangun berdiri menghampiri pengemis tersebut. Kedua tangan botjah tersebut masih bersedakap didadanja karena dia harus melawan hawa udara jang dingin dan menjerang dirinja.

Dilihatnja pengemis itu adalah seorang pengemis tua jang mungkin sudah ber-

6

L.M.Arwah-1.