Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/67

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Han Peng Lin menoleh dengan_ mendongkol kepada Sutjienja (kakak seperguruannja) ini, matanja menjala njala, menandakan bahwa hatinja sedang diliputi oleh kemarahan jang sangat.

„Sutjie— — — botjah buduk sepetti dia ini antuk apa diberi hidup lebih lama lagi didalam dunia ini ?" tegurnja tidak senang.

„Tunggu dulu! Bukankah tadi sudah kupesankan kepadamu, kau boleh menjikannja, tetapi djangan membunuh dulu, karena kalau aku belum bisa melampiaskan dendam atas gigitannja terhadap kakiku, hmmmmm, tetap aku tidak akan paas!” sahut Kauw Lie Lie dengan sabar.

Han Peng Lin menarik napas gusar, makanja muram sekali penuh kemarahan, matanja djuga melotot kepada Ho Ho jang rebah tidak bisa berkutik diatas tumpukan saldju.

Kelihatan oleh Han Peng Lin, biarpun sudah dalam keadaan tertotok begitu Ho Ho tidak memperlihatkan perasaan takut pada wadjahnja, malah botjah itu sedang tersenjum mengedjek membalas tatapannja Han Peng Lin kepada dirinja. Djelas hal ini menambah kegusaran Han Peng Lin. tubuhnja sampai menggigil gemetaran menahan perasaan murkanja itu.

L.M.Arwah-1.

67