Halaman:Liem Thian Hok atawa Perdjalanan dan Proentoengannja Satoe Boengah-Raja.pdf/150

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 150 —

dengen doea anak, maoe bikin apa dengen begitoe banjak?”

— „Akoe pikir lebi banjak ada lebi baek boeat akoe”.

— „Kau ada perdagang apa disini?”

— „Tiada dagang apa-apa.”

— „Sama apa kau piara itoe anak-anaeeae

— „Sama oewang peninggalan soeamikoe.”

— „Satoe hal jang aneh sekali. Begimana tjoema perloe pada anak, soeda moesti dari Tiongkok bawa kamari, sedeng sabetoelnja kau boleh idoep senang di sana. Djangan kau moengkir, akoe soeda koempoel boekti-boekti tjoekoep boeat kau poenja kesalahan, kaloe masi sadja membandel boeat ini oeroesan, kau ada banjak harepan dapet hoekoeman lebi berat dari sebagimana kau sabenarnja moesti dapet.”

Tjit Mah tinggal toendoeken kepala dengen tiada bisa kasi djawaban apa-apa, hatinja kakedoetan dan merasa menjesel sekali jang ia soeda tarik pandjang ini perkara, hingga berbalik dirinja didakwa.

Hakim panggil Liem ThianHok ditanja asal moelanja, begimana boleh kenal pada Koei Hoa. Liem Thian Hok tjeritaken satoe persatoe perdjalanannja dari bermoela sampe di achir.

Sasoedanja beres, hakim prenta,sekalian persakitan dan saksi menoenggoe diloear pengadilan,