Halaman:Ini tjarita namanja lawah-lawah merah, ija itoe satoe tjarita dari Negri Tjina.pdf/85

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

81

soeda masok di antara soldadoe-soldadoe djaga dan lari datang kapada Liou Siou serta plok tjioem.

— Diam, — berkata Ming dengan mara dan heiran. Siapatah prampoean itoe ?

— Siapa saija, toean hakim? — Menjaoet prampoean itoe dengan soeara jang amat sedi, — saija ada iboe dari anak prampoean ini jang angkaoe siksakan dengan nama oendang-oendang. Saija soempa di hadapanmoe, jang dia djoesta. Angkaoe boleh liat jang dia ada gila; jang dia tiada mengarti apa dia kata. Saja poenja anak prampoean satoe pemboenoe! Saija poenja anak pemratjoen!

Koetoek ada dia itoe jang mana lebi doeloe soeda dapat ingatan demikian? Toehan Allah menhoekoemkan padanja dan membri oemoer toea dalam sangsara!

Itoe perkataän jang pengabisan soeda di katakan kapada Lin, jang njata sekali soeda terkedjoet oleh kadatangannja njonja Liou, karna Lin, toeroet oendang oendang, haroes ada bersama-sama pada itoe siksaän dari pesakitan, soeda bebrapa menit ada berpikir jang apa dia tiada terlaloe lekas dalam dia poenja dakwaän dan apa brangkali boekannja Liou Siou dan Ité jang soeda boenoe anaknja.

— Diam, — berkata poela hakim dengan soeara besar sebab dia maoe lekas bikin abis ini tontonnan.

— Prampoean itoe boleh tinggal pada anaknja, tetapi saorang haroes dengar dengan hormat itoe poetoesan jang mana soerat oendang-oendang soeda prenta pada

Lawah-Lawah Merah.

6