149
nja jang bagoes ada mengidari disitoe jang mana ada doedoek didalam kotta bangsa Tartar dan tiada brapa djaoe dari gedongnja pangeran Kong, tetapi Liou Siou poenja perdjalanan pergi ka roema itoe soeda tiada tergangoe oleh satoe dari pada kabanjakan manoesia jang bentji padanja.
Maka hatinja melainkan ada pada dia itoe jang dia hendak meliat.
Tatkala njonja Liou sampe di roema sakit tjoema dia oendjoek itoe soerat idzin dari toean jang koeasa roema pendjara sadja, maka lantas samoea piutoe-pitoe terboeka lebar boeat masoek kadalamnja.
Sekalian orang di roema sakit soeda taoe bagimana itoe perkara adanja, bagimana Ming soeda dapat mara dari Radja moeda, maka dia-orang berpoedji jang satoe iboe bagitoe besar hati boeat malindoengkan anaknja.
Dengan sigra djoega orang soeda menghantar prampoean itoe datang ka tampat tidoernja Ité, dan pada tatkala itoe adalah barikoet satoe tjarita jang amat mengantjoerkan hati.
Didalam satoe kamar, dimona pada siang malam oleh doea hamba policie, jang menangoeng dia orang poenja djiwa ada djaga orang jang terhoekoem itoe dengan berhati-hati, berbaringlah itoe goeroe moeda jang poetjat dan koeroes diatas kasoer jang kras, atas jang mana dia ampir-ampir tiada bisa bergerak sebab loeka-loekanja belon ada baik dan salamalamanja dia berasa sakit sadja. Pelengannja jang mana doeloe di djepit dengan djepitan besi, orang liat masi djoega ada loeka.
