Halaman:Ini tjarita namanja lawah-lawah merah, ija itoe satoe tjarita dari Negri Tjina.pdf/150

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

146

— Marilah hej anaknja jang tertjinta!l Aa patah angkaoe soeda loepa katjintaiin iboemoe dari doeloe, maka angkaoe diam sadja tiada maoe bitjara djikaloe saija tanja apa-apa padamoe?

Djangan angkaoe bikin hatimoe takoet boeat itoe hoekoeman jang soeda di poetoeskan atas dirimoe; pemboenoe dari lakimoe nanti ketaoean: dengan sigra ankaoe nanti terlepas dari sini dan kita orang poelang kombali didalam roema kita di Founsi dan kita nanti hidoep kombali seperti doeloe. Toehan Allah sendiri nanti bri oepa kapadmoe boeat itoe sangsara jang angkaoe soeda merasai, jang mana Toehan sendiri djoega soeda taro atas dirimoe. Mari anakkoe, menjaoetlah, saija minta itoe dari padamoe.

Maka iboe jang baik itoe mengambil tangan anaknja dan pegang di dalam tangannja.

— Apa Ité soeda mati maka angkaoe tiada taoe bitjara dari dia? — berbisik itoe prampoean moeda, dengan toendoek moekanja.

— Tiada anakkoe jang tertjinta! — menjaoet iboenja, jang heiran akan itoe pertanjaiin, sebab dia soeda bernanti lain tjaritain — angkaoe poenja misan jang kasian itoe ada baikan dari sakitnja melainkan masi ada lemas sedikit.

— Apa betoel? bertanja Liou Siou dengan mesam.

— Saija brani soempa; saban pagi saija pergi bertanja dari hal dia itoe. adi pagi saija dapat kabar jang dia ampir baik adanja. Orang koeatir boeat dia poenja kira-kira oleh sebab dari......