Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/351

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1976

Satelah Hoestan Sabab kedoewa Hoestan Lantaran aken malihat banjak sekali raijat itoe, dengan segala pakejannja gemerlapan tjahjanja itoe maka mendjadi terlaloe amat sangat soeka hatinja, serta aken menari kedoewanja sambil bertepok tari tiga tiga kali dengan sekali lompat maka sebentar berdjoengking sekoetika berdjoemprit dan sekoetika poela bergoeling goeling di boemi maka dengan seketjap mata ia gaib serta kaoedara kedoewanja, maka laloe ia ada pada belakang raijat itoe serta aken berboeat djoera.

Maka segala raijat itoe sambil ia bermain main.

Tatkala djikaloe Hoestan kedoewa ada pada sebelah belakang, maka gemperlah segala raijat itoe tertawa di sebelah belakang, maka laloe ia kedoewa menari sekoetika gaib laloe kaoedra maka laloe dateng kehadepan, serta masoek kedalem boemi hingga lehernja djoega.

Adapoen maka segala jang malihat poen tertawa maka mendjadi gempar pada sebelah hadepan itoe maka demikijánlah pekerdjaannja Hoestan Sabab kedoewa Hoestan Lantaran itoe.

Maka tidalah terseboet orang jang berdjalan itoe.

Sjahdan maka terseboetlah perkata'annja toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara itoe, sedang lagi bermain main di dalem astana dengan segala dajang dajangnja dan biti biti dan anak dara dara itoe bersoeka soeka, dari kerna sebab