Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/346

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1971

kiranja toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara itoe.

Tatkala itoe maka laloe sigralah ia berangkat masoek menoedjoe kedalem astana berdehoeloe dehoeloewan.

Satelah sampelah ia kedalem astana, laloe teroes pada bale tengah itoe laloe di lihatnja betoel baginda soeltan sedang lagi mentjijoem kepada toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara dau permaisoeri poen sedang maraba anaknja dengan ratapnja itoe.

Adapoen maka tatkala soeltan malihat kepada anaknja keampat itoe maka sangatlah terkedjoetnja serta di peloeknja dan di tjijoemnja Fambil di tangiskenja serta katanja wai anakoe boewah hati ajahanda terlebih lebih soekoer toewankoǝ dateng bersama sama dengan soedara anakoe ini.

Sahsoedanja bertangis tangisan itoe maka anak radja keampat itoe poen doedoeklah pada keroesi jang kaemasan serta bertjeritalah dengan mentjeritaken dari pada hal perihalnja tatkala ia pergi mentjari pada toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara itoe laloe hingga ia bertemoe dengan seboewah poelau, dan bertemoe dengan satoe pendita Daga Moestaka namanja itoe dan peri ia mengadep perang semoewanja itoe poen di tjeritakennja di hadepan soeltan itoe, soewatoe poen tida ada bertinggalan.

Tatkala itoe soeltan poen mendjadi terlaloe herannja mendengar kaijsjah anaknja keampat itoe.