Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/306

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1932

pateh Bahroel Alam, serta orang hoetan jang pandai memana mata boeroeng itoe bijarlah padoeka ajahanda samboetken sekali.

Satelah itoe maka anak moerid moerid berhamana itoe poen pergi pada Berhamana sembahnja jatoewankoe bahoewa padoeka ananda itoe di soeroenja samboet anak radja keampat serta dengan si pandai memana mata sekali toeankoe bawa masoek kedalem.

Satelah itoe maka Berhamana sangat kasi pada anaknja itoe salelah ia mendengar kata itoe laloe sigra toeroen masoek kedalem Astana anaknja.

Adapoen maka pada tatkala itoe toean poetri sedang ada pada tempat tidoernja serta memeloek bantal dengan tangisnja dan ramboetnja poen berhoerai sampeken basa dengan aer mata sekalijan alas tempat tidoer itoe maka dari pada sangat manangis dengan menanggoeng rindoenja bertjampoer belas kashannja, kerna semangkin di kenangken semangkin tamba berkenang dan mingkin di pikir mendjadi tamba pikiran seperti jang di karangken dan jang mengarang demikijanlah aken halnja itoe.

Satelah itoe maka datenglah Berhamana serta berdiri pada hadepan peradoewannja serta katanja jaanakoe boeah hati ajahanda mengapakah toewan menjoeroehken anak radja itoe masoek kedalem?

Maka toean poetri mendengar kata itoe laloe toeroenlah dari atas tempat tidoernja dengan aer matanja, serta mentjioen kaki Berhamana