Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/289

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1915

Satelah Mahradja Goemanda Sakti dan Mahradja Goemanda Soela mendengar kata soedaranja itoe maka laloe bertjoetjoerlah aer matanja serta katanja soedalah adinda apalah hendak di katanja lagi, soedalah dengan oentoeng djandjinjakita, tetapi sekarang tida mengapa kerna padoeka ajahanda telah kembali pada keradjaannja dengan santausa di atas singgah sana, kerna kakanda sekalijan ini sampe kemari mentjari adinda itoelah moelanja kakanda ini sampe kemari.

Adapoen maka satelah toean poetri mendengar habarnja padoeka ajahanda baginda telah kembali di singgah sana itoe maka soekalah hatinja. Satelah soeda ia berkata kata itoe dengan soedaranja maka laloe bertanjaken orang jang memanah mata boeroeng itoe katanja: Hai kakanda manakah orang jang pandai memanah mata boeroeng itoe? mengapa tidalah ia di bawanja kemari sebab beta hendak malihat roepanja. Maka sahoet Indra Maulana Askandar Sjah palsoe: Hai adinda oesahlah ia di bawanja mengadep kemari, bahoewa orang itoe datengnja dari dalem rimbah, lagi poen roepanja sangat sekali hinanja serta sijapakah asal kedjadijannja itoe, sijapaken taoe peranaken Loetoeng jang djadi segenap hoetan rimba belentara dan oesahlah kita soeka berdoedoek bitjara dengan dija, dan oesahlah adinda bawa mengadap kerna kita inilah anaknja radja radja dan soeltan soeltan poenja toeroenan boeat apakah kita mengambil