Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/261

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1887

jatoewankoe Sjah alam hambalah jang bertjakap melawan radja Djin itoe.

Maka sahoet seorang poela, djikaloe Poelau ini binasa setjabang poehoen kajoenja, atawa seboewah batoenja jang ketjak, maka atas batang leher hambalah gantinja djanganken ajahanda di perboewat binasa, sekali poen ajam bebeknja hambalah jang menanggoeng dia.

Maka tatkala itoe masing masinglah mendjawab kata Berhaman itoe seorang poen tida takoet dan mengeri dengan radja Djin itoe jang ampoenja anak.

Adapoen maka heranlah Berhamana itoe malihat gagah beraninja segala radja radja itoe, seorang poen tida ada jang mengataken takoet.

Satelah itoe maka titah Berhamana: Hai anak koe djikaloe demikian baeklah kelak ajahanda bersantoe, (bertempo) dehoeloe tiga hari lamanja soepaja padoeka ananda Diwi Penglerasan keloewar sendiri aken menerima kehandak anakoe dari sebab ajahanda tida berani manarima sebab takoet mendjadi soesa atas ajahanda.

Maka sahoet sagala radja radja, soenggoeh sekali toewankoe seperti kata ajahanda itoe, maka soekalah segala radja radja itoe, dan segala anak dagang dan anak soedagar poen sangat soeka hatinja, sebab malihat roepanja anak Djin itoe, kerna terlaloe amat manis roepanja di pandang mata.

Satelah itoe maka Berhamana itoe poen masoeklah, serta di iringken dengan segala moerid;