Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/221

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1847

Soeltan Bahroen sampelah taoe apa barang pekerti radja moeda itoe.

Sahsoedanja radja berkata kata itoe, maka soeltan poen memandang pada matrinja, serta katanja: Hai mantri datoekoe jang bidjak sana? apakah bitjaramoe sekarang, dapatkah akoe barangkat kesana?

Maka sembahoja: ja toewankoe Sjah alam djikaloe pada pikir hamba, tida dapet toewankoe berangkat kedoewanja, kerna diikaloe toewan berangkat nistjaja kami berhenti dehoeloe, dan djikaloe kami berhenti, maka siapi jang kami berhendak memereeksa, kerna hamba jang ampoenja kesalahan, djikaloe tija la dengan bitjara hamba, nistjaja toewankoe tida menghoekoem anaknja tetapi di dalem itoe poen hamba toeankoe pada anak rad, a moeda itoe, kerna kata di dalem kitab hamba sanget sekali djahatnja orang, itoe, kerna dari pada sebab kedjaha tan itoe membawa sasat kepada hamba allah jang boedi'man itoe.

Satelah itoe maka titah radja: soedah djikaloe demikijan diri sadja pergi serta dengan soeda'gar itoe.

Maka sembahuja mantri itoe, baeklah toeankoe mengharepkan hambamoe doa toeankoe djoega, tetapi pada rasanja hambamoe ini kena djoega terhoekoem oleh anak radja moeda itoe, daripada sangat besar pitnahnja anak radja itoe.

Sahoet soeltan: Hai mantrikoe, djanganlah diri takoet kerna tida di adatkan oleh segala radja