Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/192

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1818

kannja.

Maka soeltan poen tersenjoemlah mendengar tjerita kelapa Gading itoe, dari sebab ia malihat pada roepa Hoestan kedoewanja, maka bahroelah soeltan sesal dirinja menghoekoemkan pada Indra Maulana Askandar Sjah itoe, katanja: Hai anakoe! berilah ampoen salah bebalnja nininda ini orang jang soeda toewah, kerna nenenda sonder pereksa lagi.

Maka Indra Maulana Ask. Sjah poen sangat marah nja, serta katanja: Hai soeltan apa djoega barang titah toewankoe ini, soeatoe poen tida bersalahan, tetapi katanja hamba jang di akoenja oleh soe- dagar Sababi mintalah di hoekoem jang patoet, dan sebaginja lagi kitabnja mantri toeankoe jang bernama Boestan Salatin, itoe djoega minta di hoekoemnja, dari sebab segala kata di dalam kitabnja itoe memberikan medalrat pada segala manoesia, dan lagi menoetoep mata segala radja radja, dan djikaloe padoeka toeankoe tida akan hoekoemkan dia, ta dapat tida hamba minta di hoekoem pada bapa hamba sediri, kerna Soeltan Toral Arkan itoelah soeltan jang besar lagi telah termeshoer chabarnja adil, bijarlah ia dapat menghoekoemkan atas orang jang menghoekoem itoe tida dengan di pereksanja lagi.

Satelah itoe maka Soeltan Bahroen poen terlaloe amat maloenja, mendengar kata Indra Maulana Askandar Sjah itoe, seperti akan terdampar oleh api jang bernjala njala rasanja itoe, katanja: