Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/180

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1806

trikoe: adakah sampe sampoerna pada akalmoe, seperti katanja orang ini.

Maka sembahnja mantri itoe: jatoeankoe apa kah bitjara orang ini, kerna barang katanja menjeboet njeboet nama radja jang djaveh dari

pada tempat ini. Sahoet radja djikaloe demikian soeroehhanlah ia mengakoe jang sebenar benarnja djaugan ia sangat berdjoesta.

Maka soeltan itoe poen (boeat soempa) di ba' wa oranglah kehadepannja Indra Maulana Askandar Sjah palsoe itoe.

Kata radja: soelahkanlah dehoeloe orang ini, soepaja ia mengakoe benar jang teroes terang.

Satelah Indra Maulana Askandar Sjah tetaron poen di bawa orang hendak di soelahkan, maka laloe maniharep serta minta ampoen, katanja: jatoeankoe djanganlah hamba di scelahnja, kerna hamba ini mengakoe jang sabenar benarnja Maka laloe di lepas oranglah.

Satelah itoe maka radja poen menjoeroehken membakar besi soepaja aken di hoekoem tjap pahanja, maka laloe di bakar oranglah besi tjap pan itoe.

Sasoedahnja mera, maka laloe di pegang orang Indra Maulana Askandar Sjah palsoe itoe dengan segala hoeloe balang, serta di tjapnja pahanja dengan besi panas itoe, sahingga Njest soewaranja.

Maka Indra Maulana Askandar Sjab palsoe poen mendjeritlah dengan sekeras kerasnja soewaranja, serta meniharep, katanja: Adoeh! toe