Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/113

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1739

Djamdjam Seri Negara poen kenallah jang soedaranja itoe, maka laloe di peloeknja dan di tjioemnja serta ia bertangis tangisan itoe, serta katanja: Wai adinda apakah moelanja toewan masoek rimba keloewar rimba inilah.

Maka sembahnja: jatoean dari sebabnja negri hamba roesak binasa, dan selamanja kakanda hilang dari dalem negri, maka datenglah seorang radja dari seboewah negri. maka laloe di olahken negri kita, dan ajahandak kita di pendjaraken, maka itoelah sebabnja beta djadi lari sampe kemari, telah toedjoeh boelan hampir delapan nja boelan hamba di dalem rimba ini dengan bebrapa kedoekaan dan pertjintaan, maka laloe di tjeritakenja dari awal moelanja hingga sampe ken achir kesoeda soedahannja, maka Indra Mahradja Goemanda Soeta poen sangetlah menangis, aken menginangken ajah boendanja itoe, dan menginangken soedaranja serta pangsan tida chabarken dirinja.

Maka toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara poen sigra memelok soedaranja, serta dengan ratapnja.

Satelah inget dari pada pangsan itoe, maka toean poetri Maal Djamdjam poen bertanja, ka tanja: wai kakada kemanakah toean pergi dan siapakah kekanda pada malem itoe, apakah ka kanda membawa bersama sama dengan si pan dai memana mata itoe, atawa kakanda sendiri?

Maka kata Mahradja Goemanda Soeta itoe,

Soeltan Taboerat

200