Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/251

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1227

itoe menerima nama toeroenlah hoedjan rimis rimis, dan angin rada rada dan sajoep sajoep, dan waktoe pagi dlahirnja beriring iring dengan terbitnja matahari, dan segala kembang dan boenga sedang lagi segarnja, dan lagi segala daoen dan roempoet sedang di timpa oleh emboen itoe, dan alam doenia ini sedang samar samar kalam roepanja, sebab sedang tertoetoep oleh asep emboen itoe, dan segala boeroeng dalem hoetan sedang berboenji bersahoet sahoetan, dan hajam hoetan poen berkoekoek dan kidang mandjangan poen sedang memanggil iboenja hendak menjoesoe, dan segala merak poen berboenji mendelok delok bengong termango mango, seperti lakoe orang jang sanget berpikiran jang perloe, dan segala alim moetaalim sedang sembahjang, maka itoelah tandanja poetra radja jang alim lagi poen sabar.

Maka tida berapa lama antaranja besarlah soeda anak itoe.

Maka kata kakanja itoe: Wai anakoe latjoerlah angkau ini, tida sekali kali menoeroet pengadjaran akoe, dan segala ilmoekoe hendakkoe adjarken padamoe soewatoe poen tida jang di toeroetnja dan jang di ambilnja, wai anakoe: latjoernja angkau tida di toenggoehken bapamoe, dan di mana angkau mendapet peladjaran, kerna angkau anak orang goenoeng ini, dan djikaloe angkau ditoenggoeken bapamoe adalah angkau mendapet peladjaran dan sekarang, latjoer soenggoeh angkau ini.