Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/247

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1223

da: mengapakah padoeka Ajoenda Tjindra Sari Boelan kedoea iboe soeri Tadjir tida dateng bermain main kemari ini, apakah kakanda tida menghabarken kepadanja.

Maka baginda poen tersenjoem, serta katanja: ja adinda apakah poela jang di ingetken, kerna adinda tida ada poenja sesoewatoe poen apa jang bersangkoetan kepadanja, dan adakah toewan poetri merasahken seperti iboe sendiri, dan kepada Tjindra Sari toean ini rasahken sebagi soe- dara sendiri?

Sahoetnja toean poetri: patoetlah sekali kali sebab hamba ini tida ada ampoenja iboe doea tiga dan soedara doewa tiga hanja seorang djoega.

Maka titah baginda: ja adinda bahoea dalem engri Tadjir banjak orang sakit, dalem Bahroel Alam poen demikian djoega, dan di mana ia dapet kemari.

Satelah itoe maka toean poetri poen diamlah,

Adapoen maka satelah soedah di zarah, maka berangkatlah masing masing serta di iringken dengan segala boenji boenjian, satelah ganaplah ampat poeloe hari ampat poeloe malem, maka radja hendak bersoeka soekaan poela pada tepi laoet itoe, pada sekalian raijatnja sekira kira ampat poeloeh orang banjaknja, dan segala perahoe jang ketjil ketjil serta membawa pantjing dan djaring, djala dan Tjanoembing dan pengoemben dan laen laen perkakas sekalian perant boeat menangkep ikan, dan serta segala boenji boenjian dan dengan berbekalannja itoey serta ia