Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/242

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1218

itoe maka aer kelapa itoe poen di berinja minoem kepada toewan poetri Mahroem Sari, dan satengahnja di bri toetoe kepada matanja dan tjatjap kepada kepalanja, maka dengan takdir toehannja, toewan poetri poen mendapet boeka matanja maka dengan sekoetika poela toean poetri Mahroem Sari bersalin seorang laki laki terlaloe amat baek sekali parasnja.

Maka anak radja poen terlaloe amat soeka hatinja, maka laloe di soeroenja belah poela kelapa itoe jang seboeah, maka laloe di belahnja oleh Tabib laloe keloear poela seorang hitam roepanja serta pandjang lambas dan tipis toeboehnja serta berdehem dehem dan berbatok batok, lakoenja sebagi orang jang biasa itoe.

Satelah itoe maka mendjadi terlebih heran segala jang melihat itoe.

Maka radja poen bertanja, Hai hamba Allah: siapakah namamoe?

Sahoetnja ja toewankoe, nama hamba inilah Hoestan Lantaran, telah soeda ada djalan toedjoeh tahon lamanja hamba ada dalem pertapa-an hamba aken bernanti toewan patek.

Maka aer kelapa itoe di kasi minoem kepada toean poetri Mahroem Siti, maka laloe ia dapet bergerak gerak serta memboeka matanja, maka dengan sekoetika poen toean poetri Mahroem Siti poen berpoetra seorang laki laki terlaloe amat baek roepanja, seperti pinang di belah doea dengan soedaranja, dan semimpir mimpir roepa