Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/240

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1216

penjakit, pertama sebab berkawal penjakitnja, kedoewa sebab mengenangken jang tjari obat.

Tatkala itoe segala mantri hoeloebalang raijat samoewanja habis masgoel saisi negri, maka toean Tabib itoe poen sehari hari meliboerken hati permaisoeri dan hati segala dajang dajang dan hatinja segala isi negri itoe, kerna tiap tiap di tanjaken dari pada hal ini, maka sahoetnja tida mengapa Insjaallah dapetlah boewah kelapa gading manis itoe, moeda moedahan tida koerang soewatoe apa, tetapi djikaloe pada hari ini soewaminja tida dateng membawa obat itoe, mana barang kahendak kawan kawan pada hamba, hamba trima.

Sjahdan maka sedang ia berkata kata di dalem astana itoe sambil berkawalken toewan poetri itoe, maka datenglah padoeka radja moeda itoe membawa boewah kelapa gading manis.

Maka sekalian jang hadlir poen terkedjoet serta menjembah masing masing, dan adalah jang membawa doewa boewah kelapa gading itoelah.

Maka anak radja itoe poen soedjoed menjembah pada kaki permaisoeri Mahran Langga Sari itoe dengan tangisnja, maka permaisoeri poen menangis serta menjeritraken boedi pekertinja permaisoeri Tadjir itoe kedoewa anakuja poetri Tjindra Sari itoe, kerna sedang keras sakitnja toewan poetri itoe, ia meninggalken poelang, sampe hatinja dateng rasanja pada anaknja itoe.

Maka anak radja poen berdiam dirinja, sebab mengenangken boedi pekerti itoe, serta sembah-