Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/107

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1083

pasang den kaennja sepasang den keraboenja poen sama seroepa, serta berkaloeng dari pada merdjan den mira dalima den djambroet, maka roepanja seperti Noeroel Ain rasanja.

Maka Magat Ningroem kedoewa Magat Ningsi, memake tjara dajang dajang serta berkonde sanggoel tjara orang negri Makasar, berbadjoe koeroeng oengoeh toewah den kain batik poeti kembang merambat, serta bersoebang matanja mira sijem, den Dang Rekawarna kedoewa Dang Reka Wati, maka laloe tersenjoem, serta katanja: baeknja kita ini tida aken menoeroetken hawa napsoe kita, den djikaloe kita koerang koerang sabar, nistjaja kita menanggoeng maloe kelek achirnja.

Satelah itoe maka Dang Reka Wati poen mengedip ngedip kedoewa matanja, serta melirik kepada toewan poetri lakoenja seperti orang maloe, serta berkata: dengen isaratnja, artinja djanganlah di petjahken rahsija ini, kerna djikaloe di ketahwi orang alangka maloenja, nistjaja mendjadi seperti toewan poetri Nila Wati dengen soedara Angkawidjaja, tatkala ia mendjadi laki laki mendjadi pandjak penggamel, maka kedoewanja poen tersenjoem, kerna boengah tjempaka jang di karangnja, masi ada pada tempat itoe dajang dajang kedoewa, kerna pada pikirnja malem sekarang hendak di anterken kepada Magat kedoewa itoe, maka itoe kita belon hendak beroleh maloe, djadi demikian.

Adapoen maka pada tatkala Dang Reka itoe