Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/92

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

571

akoe, telah ija berpikir kaloe kaloe toean poetri djoega garangan ini.

Setelah itoe maka Sahbanda poen berdijem dirinja, serta berhenti di bawa poehoen besar itoe.

Maka titah Soeltan moeda Hai Sahbanda, mengapa diri berhenti ini seperti orang jang sanget elah lakoenja.

Maka sahoetnja jatoeankoe, berdjalanlah toeankoe dehoeloe kedoewa Sahbandi, kerna patek ini sangetlah tjapenja.

Maka kata Soeltan moeda, baeklah diri naek di atas koeda ini.

Maka sahoed Sahbanda, baeklah toeankoe; bijarlah toewankoe naek dehoeloe den berdjalan toean perlahan laban, hingga hilang tjape lelah patek ini, baroelah patek menjoesoel.

Setelah itoe maka Soeltan moeda poen berdjalan kedoewa Sahbandi itoe.

Maka satelah Soeltan moeda berdjalan adalah di antara setengah saat itoe, maka djaoelah soeda, den Sahbanda berhenti itoepoen di lihat nja- talah toean poetri Marohem Siti itoe, maka berdebarlah hatinja serta bangoen berdjalan sambil berseroe seroe.

Katanja: jatoewankoe toenggoelah hamba ini.

Maka kata Socltan moeda, Hai Sahbanda: bernantilah diri ini sendiri di sini, bijarlah kita berdjalan dehoeloe soepaja kita bernanti pada tempat jang laen, kerna diri djoega lelah rasanja berdjalan, bijarlah diri bernanti disini sepaja hilang lelahmoe ini: