Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/77

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

557

kaloe angkau tiada dapet memotong dengen sekali potong satoe kati setengah, maka angkaulah koegoeroe potong.

Maka habislah gemeter segala anggotanja.

Maka kata soeltan moeda, Hai mantri keampat, lihatlah oleh moe tandanja laki Jaki jang di kata tiada ada keberaniannja sebab kehandak dengan istri orang, dan soewaminja handak di boenoehnja.

Maka setelah orang tiga itoe mendengar titah soeltan moedah itoe masing masing tiada lagi dapet berkata kata, dari pada sebab sanget maloenja, maka laloe mengeesoet pedangnja serta memboenoeh dirinja sendiri, maka di sanalah mati ketiga orang itoe.

Maka baginda poen sanget herannja bidjaksananja soeltan moedah itoe, dan segala jang mengadep poen meshoerken nama soeltan moedah itoe, maka maitnja poen di tanem orang sepegimana adat orang islam dan hartanja di boeat arowah aken dia, dan laki laki itoe poen poelanglah kedoewa laki istrinja dengan selamatnja itoe.

Maka baginda poen menoegrahken selangkep pakean aken soeltan moedah, serta katanja: ia toean akoe bahoewa tanja anakkoe jang mengangkatken ke handak dari pada api naraka, kerna hoekoem ajahanda itoe adalah berhilap sedikit, maka inilah Noegrah ajahanda, dan sekarang djikaloe ada soeka tjita anakkoe, handakiah ajahanda membriken anakoe keradjaan ini, kerna ajahanda sanget toewah lagi koerang penglihatan dan koerang pendengerannja.

Setelah itoe maka soeltan moedah poen terkedjoet