Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/74

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

554

Setelah itoe maka sekalian chalaik itoe poen terkedjoet melihat seorang prempoean sanget baek sekali roepanje, dan sanget berani mengadep di dalem hoekoem radja, maka heranlah masing masing jang hadir itoe.

Setelah itoe maka titah soeltan moedah, Hai prempoean: soedahlah angkau ini djangan menangis, soepaja akoe bertanjaken dehoeloe pada baginda segala hal ichwalnja.

Setelah itoe maka baginda poen tertjengeng tjengeng, melihat perempocan itoe, serta katanja: Hai anakoe, mengapakah prempoean ini dateng menangis.

Maka sembahnja soeltan moedah itoe, ia toeankoe bahoewa inilah soewaminja prempoean itoe, dan djikaloe ada rabim ‘toeankoe, mintalah hambamoe ini di pereksa dehoeloe laki laki ketiga itoe.

Setelah itoe maka titah radja, baeklah anakoe toean.

Maka orang tiga itoe poen di panggil poela oleh soeltan moedah.

Maka dateng ketiganja ser a menjembah, pada sekalian pegawe radja dan mantri hoeloe balang raijat, dan segala orang jang ada dalem mesdjit itoe poen semoewanja mendjadi heran, sebab perkara soedah hasil handak di moedahken oleh soeltan moeda itoe.

Maka ramelah pada waktoe itoe orang jang pergi melihat.

Setelah itoe maka titah soeltan moedah pada tiga orang itoe, Hai kamoe sekalian ketiga, apakah sebabnja angkau memberi mas kepadanja, dan sekarang angkau minta toekar dengan daging orang.