Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/66

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

546

Maka sembanja jatoewankoe, sebab hamba mendjadj miskin ini, kerna tatkala iboe bapa bamba wapat banjaklah meninggalken poesaka, maka adalah pesen ajahania hamba, katanja djikaloe akoe mati, angkau mentjari istri jang maskawinnja mas, maka djikaloe angkau tijada dapet perempoean jang mas kawinnja mas, djanganlah angkau beristri dehoeloe, kemdijan hamba djadi takoet, sebab pesen ajah hamba djadi tijadalah hamba beristri, den beberapa hamba mentjari beloen djoega bertemoe, maka pada soewatoe masa gamba mendapét, tetapi seberat timbangannja, maka itoelah hamba djoewal segala harta harta itoe hamba djoewal, maka bahroelah sampe seperti harga mas seberat timbangan istri hamba, itoelah moelanja hamba mendjadi miskin toeankoe.

Maka kata soeltan moeda, sekarang ini apakah belandjamoe aken istrimoe itoe?

Maka sembanja jatoeankoe, adalah dengan noegrah toehan, serta berkat penghoeloe kita Nabi Mochamad, maka dengan djoega berkat doa toeankoe, adalah tiga orang sahbat hamba, mengasihi hamba dazangan segala kaen-kaen den soetra-soctra, atawa laken laken dengan harga doewa kapal di soeroenja djoewal dengan harga satoe kapal itoelah toeankoe, sebab sahbat hamba sanget kesiban dengan hamba, sebab tatkala adalah iboe bapa hamba, dengan iboe bapanja sahbat hamba itoe telah berkasih kasihan, maka inilah hamba di soeroenja dagang pada soewatoe negri, maka dengan takdir allah maka bahroelah hamba hendak berlajar, maka datenglah seorang