Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/6

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

486

menggoesari lagi, bijarlah barang kahanda adinda tidalah menegor, mana soeka adinda den barang kahanda adinda tidalah kakanda tahanken, maka menjesellah kakanda atas pekerdja-an kakanda jang telah soeda itoe, maka ampoenilah toean apa barang dosa kakanda ini.

 Setelah toean poetri mendengar kata soewaminja, maka terlaloe amat belas kasihan pada rasa hatinja, serta berbalik soekanja, serta berkata dengan aer matanja, Hai kakanda soedahlah kakanda kembalilah pada astana kakanda sendiri, apalah goenanja kakanda menjoesoel beta ini, orang jang sanget djahat pekerti lagipoen hina, den serta tida menoeroet kata.

 Maka sabda soewaminja, ja adinda: soenggoelah toean tida menoeroet kata, den tida mendengar barang pengadjar kakanda, maka di dalem itoepoen apalah handak di kata, sebab terlanjoer hati tertambat pada adinda apalah soedahnja, den telah loepaken, tidalah kakanda dapet loepaken den kemana poela kakanda pergi, soedahlah djanji toehannja hati berkasi aken adinda, den barang kemana kakanda lipoerken tidaken bisa lipoer, beberapa kakanda bertandang desa aken melipoerken hati jang rindoe, maka tida terlepas pada hati kakanda, adinda djoega kakanda ini keningkin den di mana