Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

534

Maka kata sahbat jang ketiga, baeklah djoega djikaloe demikian baeklah sahbat kita berboeat soewatoe tanda tangan bosat ketrangan perkataan soedara kita, soepaja djangan moengkir di belakang kali lagi.

Maka laloe di boeatnja soewatoe soerat, jang mengakoe seperti perdjandjian itoe, maka di beri mas itoe, masing masing dengan satoe kati setengah beratnja, maka laloe kawinilah sahbatnja itoe dengan seorang perempoewan jang di birahiken itoe.

Maka tiada berapa lama antaranja, dengan koewasa toehan jang membahroeken hati menoesia, maka goegoerlah hati sahbatnja jang ketiga itoe, kerna ia melihat roepa istrinja itoe terlaloe amat bagoesnja, dan di sertaken dengan kelakoewannje, maka mendjadi sanget birahi hatinja pada istri sahbatnja.

Maka adalah pada soewatoe hari, sahbatnja itoe bersoewarah ketiganja, Hai sahbatkoe: apakah bitjara soedara kita ini, sahbat kita ampoenja istri itoe teramat baek sekali parasnja; dan akoepoen djadi sanget birahi kepadanja.

Maka saboet seorang poela, kita poen demikian djoega, sijang malem seperti di mata matakoe rasanja istri sahbat kita itoe.

Maka sahoet seorang poela, djikaloe demikian baeklah kita ambilken sobat aken dia,