Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/42

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

522

Setelah itoe maka bahroelah Soeltan moeda taoe hal kesaktiannja anak djin itoe.

Maka titah Soeltan moeda, kepada anak Djin jang kedoewa itoe, Hai soedarakoe; sekarang ini djanganlah soedarakoe memanahken lagi hatikoe pada perempoean laen lagi, kerna tiada koewasa menanggoeng pada hati penjakit itoe.

Maka sembanja ja toankoe baeklah, tetapi djikaloe dateng barang soewatoe pada hati toewankoe, maka sigralah toewan tahanken, moeda-moedahan tiada tergoda oleh anak Djin lagi hatinja toeankoe.

Setelah itoe maka anak Djin poen bermoehoenlah kembali pada poelau itoe, den boeroeng bajan itoepoen poelang kembali pada astananja toewan poetri, serta meroepakan poela dirinja seperti roepa boeroeng bajan itoe.

Alkaisah maka terseboetlah perkata-annja toewan poetri Mahroem Siti itoe, tatkala inget dari pada pangsannja itoe, maka laloe bangoen tatkala di lihat soewaminja telah hilang, maka laloe menangis terlaloe amat sanget, serta berdjalan pergi keloewar, maka di lihatnja kesana kemari tiada ad, maka daripada sanget loepanja ia berdjalan laloe menoedjoe kebelakang negri, hendak aken menjoesoel pada soewaminja.