Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

521

hati, den djikaloe toean di dalem peradoewan tiada beradoe sehari-hari dengen pikiran toewan, sehingga di waktoe hampir pagi bahroelah toean beradoe, itoelah jang djadi kesalahan toeankoe.

Setelah itoe maka pikir Soeltan moeda, soenggoelah seperti katamoe itoe, kerna semoewanja itos datengnja dari pala kelakoewan sendiri, kerna soeka sekali tiap-tiap tidoer itoe memikirken segala jang adjaib-adjaib, itoelah sebabaja jang mendatengken rindoe den menim boelken birahi hatinja.

Setelah itoe maka sembahnja mengerna laila, ja toewankoe: pada masa ini toewankoe tiada dapet meninggalken toean poetri, sebab djikaloe toewan meninggalken nist jaja djadi penjakit atas toewankoe, den atas toewan poetri.

Maka sekarang ini scedalah toewan djangan sanget-sanget bersoesah-soesah hati, djit aloe ada toean ampoenja kesoekeran seboetlah nama hamba ketiga soedara hamba ini, moeda moedahan atas hambalah jang mengerdjaken pekerdja-an toeankoe, den tiadalah toewan inget tatkala toe wan di kawini itce, hambalah jang mendjadiken hoedjan aer mawar itoe, den jang mendjadiken seroepa goerda menawangken toewankoe.