Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/384

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

863

besar den orang jang berpangtjang ada maloenja, sebab di ketahwi dirinja noegrahan Soeltan, maka semoewanja habis mati, hanja jang tinggal itoe segala mantri hoeloebalang jang bernijat takoet mati, sebab tida inget pengasi radja, maka pada hari itoe banjaklah darah menoesija jang toempah keboemi, sebab 11 embela Soeltannja.

Adapoen maka pada tatkala itoe Indra Maulana Pathoel Alam poen tida tertahan hatinja, melihat padoeka ajahandanja Soeltan Taib, serta teringet boedinja tatkala baboedjangan aken mengembara dalem negrinja, maka laloe menggertaken koedanja jang bernama Doermansah itoe, serta madjoe kehadepan, sambil mengoenoes pedangnja serta memerang kekanan den kekiri, maka banjaklah segala raijat jang mati.

Maka Moehamnd Sahrab poen demikijan djoega, sebagi djago saboengan dengen segala raijat nja, den Mahbat Laila kedoea Mahbat Roem itoe poen mengamoek.

Maka sekalijan itoe poen habislah berterbangan kesana kemari, sebab ija boekan lawanannja, sebab radja ketiga itoe seorang asal dari pada Mambang, den seorang dari pada asal Dewa, den seorang poela dari pada asal radja Indar Mengendora, itoelah sebabnja di dalem negri Tadjir tida dapet tertahan melawan, den djikaloe laen dari pada itoe nistjaja segala Djin den Mambang tida nanti maoe bertjampoer.

Satelah itoe maka segala anak radja poen oen-