Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/381

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

860

kataannja segala anak radja radja jang masi ada tinggal itoe.

Satelah sijang hari dari pagi pagi hari bintang poen beloen padem tjahjanja, maka segala anak radja radja poen haldir dengen alat sendjatanja pada medan peperangan serta segala boenji boenjijan, den toenggoel pandji pandji den segala sendjata poen terhoenoes gemerlapan tjahjanja kena sinar matahari itoe, den segala makkota radja radja jang bertahta mata menikem atawa inten bidoeri itoe.

Adapoen maka gandarang perang poen di paloe orang antara kedoewa pihak poen keloewarlah serta dengan tampik soeraknja, den toean poetri poen memake tjara laki laki serta sendjatanja.

Adapoen maka pada tatkala itoe, anak Djin poen datenglah serta persembahken koedanja jang amat sakti, serta katanja: Ja toewankoe inilah koeda persembahan hamba, Doerman Mahasoera namanja koeda ini.

Alkaijsah maka terseboet perkataannja anak radja jang tiga boewah negri itoe, bertemoe kepada Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman itoe, maka di keroeboenginja ketiganja.

Maka sekalijan itoepoen masing masing mendatengken sentatanja pada Djohan Pahlawan Nasih Berdjaman itoe, maka tijda tertahan rasanja itoe, tangkas darabnja anak radja itoe ketiganja, maka dari pada sangat tida tertahan itoe, maka koedanja itoepoen jang bernama Doerman Maha Soera poen seperti, patah rasa pinggangnja, maka