Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/379

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

858

terlaloe amat koeroes kering, den pada pikirnja mengapa itoe toean poetri ini di lawat orang kaloe kaloe ija sakit djoega.

Maka pada ketika itoe soewatoepoen tidak jang kadengaran hal negri itoe, maka Mahbat kedoewa poen berpikir, sijapa garangan laki-laki jang bernama Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman itoe, den djikaloe soeami toean poetri, nistjaja pada waktoe ini ada bersama sama den djikaloe demikijan baeklah kita melihat pada tempat segala pahlawan radja, maka Mahbat kedoewa poen berdjalan menoedjoe pada tempat segala hoeloebalang itoe, maka dilihatnja seorang poen tijada seperti roepa Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman itoe, maka laloe berpikir sijapa garangannja itoe.

Satelah itoe maka segala pengawal poen bertanja kepada Mahbat itoe. Hai soedarakoe: Sijadakah kamoe jang bitjara pada malem ini.

Maka sahoetnja: Hai Seranta Majoe, akoelah ini.

Maka pengawal poen heranlah jang orang itoe taoe menjeboetken namanja, laloe di hampirinja serta di lihatnja biboewanda radja, tetapi Seranta Majoe tida mengenal orang itoe, maka laloe di kedjarnja dengen senapannja, serta katanja: Njatalah pentjoeri ini jang amat bijasa, taoenja sekali menjeboet njeboet namakoe.

Satelah itoe segala pengawal poen bangoenlah masing masing sebab mendenger soewara orang berbanta.

Adapoen maka setelah Mahbat kedoewa me-