Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/353

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

832


da dewa kaindra-an di dalem doenija, den namakoe Windatawati di seboet orang, den toean sijapa nama toean.

Maka sahoetnja, bahoea bangsa hamba dari pada manoesija, jani kaoem Moeslimin djoega, nama hamba Indra Mardjoenoel Alam, tetapi soedarakoe apa sebabnja ada pada tempat ini, den apa moelanja toean boleh toeroen dari kaindra-an apakah djoega jang toewan nantiken di sini.

Satelah itoe maka sahoet Widanta wati jatoewankoe, sebab hamba toeroen dari kaindraan sebab soedara patek, kerna patek ada bersoedara ampat laki laki, maka dari pada sanget besar kesalahannja soedara patek kepada iboe bapa hamba, maka di soempahken ketiga soedara hamba, maka mendjadi seperti roepa binatang, hingga hamba djoega jang tijada berboewat dosa, setelah soedara hamba kena moerka maka mendjadi seperti sackor koeda, laloe di hoesirnja dari kaindraan toeroen keboemi, maka dari pada hamba sanget kasih den sajang dengen soedara hamba, djadi hamba mintaken idjin mengikoet soedara hamba serta laloe di berinja, maka inilah djadi hamba berboeat tempat pada hoetan ini serta dengen soedara hamba keampatnja.

Sahoetnja Indra Mardjoenoel Alam, Hai soedarakoe: sekarang kemanakah soedara hambamoe ini.

Maka sahoetnja jatocankoe, bahoewasanja soedara hamba jang seorang ada pada tempat ini djoega, bersama sama dengen hamba, den jang