Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/324

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

803

Adapoen maka satelah segala hoeloebalang malihat jang penghoeloenja telah mati, maka sekalijannja poen mengamoek serta mengepoeng Tamsir Sah, den segala pahlawannja poen menjeroeboengken dirinja kedalem tentara Tadjir itoe, maka terlaloe amat sanget ramenja orang berperang itoe.

Setelah Tamsir Sah merasahken dirinja di kepoeng orang itoe, maka laloe mengamoek kekanan den kekiri, maka banjaklah jang mati antara kedoewa pihak itoe, bangkae poen seperti gedebong pisang, den adalah jang petjah peroetnja terindjek koeda.

Tatkala itoe maka Tamsir Sah poen tijada tertahan lagi memboenoe orang, den segala hoeloebalang poen menempoe tijada terkira kira lagi, maka dari pada itoe sanget tida tertahan, maka Tamsir Sah poen oendoer perlahan lahan.

Satelah segala raijat melihat pahlawannja itoe oendoer, maka sekalijannja poen oendoerlah masing masing.

Satelah Djohan Pahlawan Nasib berdjaman melihat hal itoe, maka laloe madjoe berhadepan itoe.

Maka segala anak Djin poen habis menangkep segala perdjoerid jang gagah gagah itoe, serta di iketnja sekali.

Satelah Mahradja Sahat Roem melihat jang pahlawannja jang di harep harep itoe hampir habis tertangkep, den jang mati mati itoe, maka terlaloe amat marahnja seperti oeler berbelit be-