Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/317

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

796

oleh semoed, demikijanlah roepanja, hingga tijada dapet kelihatan lagi radja Djamal Kamar itoe kerna sanget banjaknja raijat itoe.

Satelah radja Djamal Kamar tertangkep, maka laloe di iketnja oranglah, maka soeraklah raijat Tadjir serta mengamoek sekalijannja.

Maka setelah radjanja tertangkep, maka raijatnja poen habislah lari kesana kemari itoe.

Satelah itoe maka Mahradja Sahat Roem poen menjoeroehken memaloe gandarang kembali, kerna hari hampirken malem, maka titah Mahradja Sahat Roem itoe, Hai soedarakoe sekalijan djangan toewan toewan boewat ketjil hati, kelak hesok hari kita keloewar perang aken membela soedara kita.

Adadoen maka Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman, mendenger gandarang kembali, maka laloe menjambait poela dengen gandarang kembali, antara kedoewa pihak.

Maka segala anak radja radja poen kembali kepada hemanja, den setengahnja kembali di kapalnja itoe; den Djohan Pahlawan Nasib berdiaman poen kembalilah kedalem kota Negrinja, dengen sogala kemenangannja.

Maka segala anak Djin poen kembalilah kepada tempatnja, den segala mantri hoeloebalang poen poelanglah djoega ketempatnja.

Setelah Djohan Pahlawan Nasib berdjamanpoen masoek kedalem astananja, serta memboeka pakejannja, serta doedoek sekoetika sekira kira hilanglah lelahnja, maka laloe pergi bersi