Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/301

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

780

de kepada ajahanda boenda hamba, kerna hamba tijada koewasa dari pada hal ini.

Maka kata toewan poetri Mahroem Siti baeklah.

Maka anak Djin poen bermoehoenlah pada malem itoe.

Adapoen maka toewan poetri poen beradoelah seorang diri.

Setelah sijang hari, maka baginda poen keloear di penghadepan di hadep oleh segala mantri hoeloebalang.

Setelah deedoek sekoetika, maka datenglah seorang oetoesan dari laoet, membawa soerat dari pada segala anak radja radja.

Maka baginda poen membawa soerat itoe, serta di soeroenja batja dengen mantrinja.

Maka mantri poen memboeka soerat itoe serta di batjanja demikijan boenjinja.

Bahoewa inilah soerat dari pada hamba sekalijan anak radja radja, jang meminang toewan poetri Mahroem Siti, den sekarang djikaloe ditrima dengen segala selamat hamba dateng, den djikaloe tijada ditrima hareplah di negri Tadjir mendjadi laoetan dara, atawa boekit kepala laki.

Setelah baginda mendengar boenji soerat itoe, maka baginda poen sanget marahnja serta katanja: Hai oetoesan kataken pada radjamoe tijada akoe trima barang kahendak anak radja radja, adakah padakoe hari jang mana djoega anak radja radja itoe hendak membinasahken negrikoe, adalah sahdjanja akoe ini bernanti.

Setelah itoe maka oetoesan itoepoen serta ber-