Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/261

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

740

jang makan boleh mendjadi baek, maka djikaloe di makannja oleh orang jang sakit itoe apalah djadinja, sebab bertjampoer dengen ratjoen tidalah jang taoe, demikijanlah oepamanja.

Setelah itoe maka bagi jang taoe, baeklah kita memboewang ratjoen itoe sebab mendjadiken tjilaka di ataskoe.

Setelah itoe maka sembah Sahbandi, sebenernjalah seperti kata toeankoe itoe.

Maka kata anak radja itoe, Hai Sahbanda: marilah kita pergi menjoesoel koedakoe jang ada pada soedager itoe.

Maka sembahnja baeklah toewankoe, kerna djikaloe kita berlambatken pekerdja-an ini, kaloe kaloe di bawanja kepada radja-radja jang besar besar nistjaja di belinja dengen sigra harganja, kerna djikaloe jang mengetahwi hal koeda itoe, maka berapa riboe den keti ija lantas berani membeli.

Setelah itoe maka laloe berdjalan ketiganja, menoedja aken kampoeng Karang Sari, maka tida berapa lamanja di djalan, maka laloe bertemoe toedjoe orang penjamoen dari dalem hoetan itoe, serta menghampiri anak radja itoe, serta katanja: Hai orang moeda, hendak kemana angkau? marilah hartamoe den bandamoe, sepaja angkau hidoep dengen selamat, den djikaloe kiranja angkau tida maoe memberi nistjaja akoe boenoe padamoe itoe.

Setelah itoe maka anak radja poen marah serta katanja: