Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/21

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

501

tambah kasihnja, betoel sebagi orang jang menjoedahi kasihnja.

Setelah itoe maka toean poetri poen berkata, ja kakanda: djikaloe ada kasih kakanda maka adalah adinda ampoenja kawoel, djikaloe adinda bersoewamiken kakanda, handaklah adinda membasoeh kaki kakanda dengen aer panas jang sanget mendidi.

Setelah soewaminja mendenger kata istrinja, maka maloemlah, bahoewasanja pekerdjaan ini asoetan permaisoeri kedoewa anaknja, djikaloe demikijan soenggoehlah akoe ini handak di anijaja oleh padoeka Soeri, maka dari pada hal jang demikijan bakalah akoe kembali kedalem negrikoe sendiri.

Setelah soeda berpikir jang demikijan, laloe ija berkata, katanja: ja adinda mengapakah toean berkawoel jang demikijan, tijadakah adinda menaro" belas kesihan pada kakanda, kerna pikir kakanda handa berhambaken diri aken adinda, den sekarang segala dekerdjaan jang tijada patoet, handaklah di kerdjaken atas kakanda.

Maka sahoet toean poetri, Hai kakanda: loepakah djandji kakanda aken beta ini.

Maka anak radja itoepoen dijemlah sekoetika, serta katanja: baeklah djikaloe toean sampe hati aken kakanda, maka redlalah kakanda.