Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/199

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

678

Moeda moedahan poen sanget mesgoel, sebab telah berdjandji kepada Nahwan Siti, dari pada lobah tamaahnja den sanget berkehandaknja, sebab telah berdjandji kepadanja aken kesenangan doenia, maka moengkirlah dari pada djandji, sebab mengenengken kelakijan itoe, maka laloe trima katanja mengenengken terlebih orang kaja itoe, serta berdjandji hendak di kawinken pada seorang jang lebih kaja, maka habar itoe terlebi lebih terdenger kepada Nahwan Siti, maka sabarlah Nahwan Siti seperti tida mendenger, demikijanlah kelakoewannja orang boediman.

Maka pada soewatoe hari Moeda moedahan poen dateng kepada Nahwan Siti, serta di boedjoeknja seperti mana adatnja sedia kala pada, sangkanja Nahwan Siti belon taoe, tetapi dari pada doeloe Nahwan Siti mendapet chabar itoe, maka dari pada sanget kasi sajangnja dengen dija soeatoe poen tijada apa katanja. Setelah adalah pada soewatoe hari Nahwan Siti mentjoba hatinja Moeda moedaham, serta katanja: ja kakanda djikaloe ada idjin toewankoe, beta ini hendak bermoehoen pergi pada laen desa, djikaloe di beri oleh kakanda beta pergi, djikaloe tida di beri maka tidalah beta ini pergi.

Setelah itoe maka soekalah hati Moeda moeda ham, serta katanja: baeklah mana djcega hendak adinda kakanda toeroet.

Sachdan maka kata toewan poetri Mahroem Siti kepada anak radja, ja kakanda: itoelah tandanja orang jang koerang kasihnja, den koerang