Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/194

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

673

taran hikajat, nistjaja beta tijada bertemoe aken kakanda itoelah sebabnja pengarang tijada boleh di pertjaja, orang jang djaoe di mana mana maka hati kita soeda menaro bimbang.

Setelah itoe maka anak radja itoepoen tertawa, serta memeloek leher istrinja lakoenja seperti orang kemaloe maloewan, serta katanja: ja adinda chilap kakanda loepa hal itoe, dari pada sanget lamanja djadi kakanda loepa, djikaloe djangan adinda loepa menjeboet dija, kakanda tijada inget sekali kali barang sedikit.

Maka kata anak radja itoe, dari pada sanget kita medlarat seakal akal kita boeat mentjari makan, itoe poen soeda takdir allah jang maha koewasa, ada djoega orang jang belas kesihan membeli hikajat orang jang terselit, tetapi kakanda bertemoe dengen adinda boekan sebab hikajat, kerna kakanda bertemoe dengen adinda sebab toewan imam serta toean kadi, jang mengidjinken ajahanda bonda menikahken kakanda aken adinda, itoelah sebabnja jang sesoenggoe soenggoehnja.

Setelah itoe maka tertawalah kedoewanja, serta katanja: ja adinda tjeritakenlah anak Moeda moedaham itoe, tatkala bertegoeh tegoehan djandji dengen Nahwan Siti itoe, sepaja kakanda denger.

Maka sembah toewan poetri jakakanda, boekankah kakanda hendak pergi pada hari ini, nantilah pada laen hari sadja beta tjerita, kerna hari soedanin tinggi mata hari.

Maka sahoet anak radja itoe, ja adinda, sekali

Soeltan Taboerat

80