Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/191

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

670

tinja sambil di boepoengnja, serta di bawanja masoek kedalem peradoewan.

Maka Sahbanda kedoea Sahbandi poen memoengoet tali leher toean poetri den segala boengah boengahan itoe jang beraraken.

Sjahdan maka setelah anak radja itoe masoek kedalem peradoewan serta bersocka soeka, maka kata toewan poetri, Hai kakanda: mengapa beta malihat roepa kakanda seperti orang jang sanget mesgoel apakah sebabnja?

Maka anak radja poen tersenjoem sambil berkata: pandenja toewan melihat orang, soenggoeh betoel seperti kata toewan, kerna kakanda dateng ini ada soewatoe chabar aken adinda, kerna kakanda ini hendak pergi mengadep ajahanda kenegri Mahran Langga Sari, kerna selamanja kakanda membawa toewan kemari tijada perna kakanda mengadep, takoetlah kakanda di kata orang, sebab adinda seorang sahbat sampe mertoewa di loepaken.

Maka sembah toean poetri, sesoenggoehnja kata kakanda mengapa kakanda tijadaken pergi, den beta djoega menaro maloe, kaloeken mendjadi seperti kata orang itoelah.

Maka kata anak radja, itoelah sebabnja pada pikir kakanda, pada ini hari kakanda hendak berangkat, maka adinda baek baek di dalem negri serta Sahbanda kedoewa Sahbandi, kerna kakanda pergi tijadaken lama doewa tiga hari kakanda poelang.

Setelah itoe maka káta toawan poetri, ja ka-