Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/190

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

669

poen memeloek lehernja sambil tertawa, maka dari pada sanget terkedjoet toewan poetri itoe, maka laloe berpaling dengen sigranja serta menjamboet tangan soewaminja seperti lakoe orang bermaen silat, maka dari pada sanget keras ta ngan anak radja, maka terlebi keras tangan toean poetri memboeka pemeloek itoe, maka laloe poetoes tali lehernja jang dari pada merdjan jang berharga itoe habis ketoedjoe lingkernja.

Maka setelah di lihat roepa soewaminja seperti orang mesgoel poetjet sanget wadjah derdjahnja, maka laloe djadi tersenjoem kedoewanja.

Maka kata anak radja itoe ja: adinda berkat orang soeda bijasa djadi laki laki, pandenja menjamboet tangan jang dateng seperti perdjoerit di negri tjina.

Adapoen maka kembang jang ada pada tangannja, maka habislah telaboeran, kata: toewan poetri Mahroem Siti, baeknja tangan beta jang kiri beta tijada liwatken, den djikaloe tangan beta dapet liwatken kemoekanja kakanda, nistjaja habislah pelengan kakanda kena gelang beta ini, nistjaja berhamboeran darah.

Maka anak radjapoen tertawa, serta katanja: djikaloe sampe tangan adinda kemoeka kakanda-nistja kaki kakanda masoek pada koeda koeda adinda, soeda tentoe poetoes pinggang adinda jang seperti pinggang balang kesoemba itoe.

Setelah itoe maka anak radja poen memeloek istrinja, serta di tjijoemnja sepoewas poewas ha-